5

8 6 0
                                    

Hari yang telah dinanti-nanti telah tiba, yaitu hari dimana lomba itu dilaksanakan. Kini Aruna dan Niraya sedang berada diruang olahraga guna mengambil jersey mereka. Aruna memilih nomor punggung 1 sama dengan ulang tahunya sedangkan Niraya memilih nomor 7. Setelah mengambil jersey Aruna dan anak-anak lainya segera berjalan ke bus yang terparkir didepan sekolah.

Aruna dan teman-temanya sudah sampai di SMA Satria. Disina banyak sekali orang yang tinggi-tinggi. Memang benar kata Niraya bahwa anak SMA Stria tampan-tampan. Tapi Aruna tidak menperdulikan hal itu.

Perlombaan ini dibagi dua sesi. Dimana laki-laki terlebih dahulu lalu diteruskan dengan wanita. Tapi sayang sekali sekolah Aruna tidak  mewakili peserta yang laki-laki.

Aruna melihat rombongan dari SMA lain. Aruna tidak tahu itu sekolah mana, yang pasti Aruna memandang satu laki-laki yang menggunakan topi hitam.

Tampan, satu kata yang terlintas dalam pikiran Aruna. Pikirkan terakhir saja itu nanti. Sekarang Aruna harus fokus dengan lomba ini.

Aruna melihat pertandingan basket antara SMA Dikta dan SMA Unea. Dan yang lebih mengejutkan lelaki tadi itu dari SMA Dikta.

Pertandingan lelaki telah usai. Kini bagian wanita yang main sekolah Aruna  melawan SMA Dikta.

Skip pertandingan

Pertandingan antara sekolah Aruna dan SMA Dikta telah usai dan pemenanya diambil oleh sekolah Aruna. Tetapi untuk mendapatkan juara umum harus mengikuti babak final selanjutnya.

Kini Aruna dan Niraya sedang berada dikantin SMA Satria, kantinnya luas lebih luas dibanding sekolanya.

"Niraya, kamu tadi liat ga cowo yang dari SMA Dikta, yang potongan rambutnya undercut?" Tanya Aruna membuka obrolan.

"Ohh, yang tampan itu? iya aku lihat. Kenapa kamu naksir?" jawab Niraya.

"Iya, tampan. Kayaknya aku suka dia" jawab Aruna tersipu malu.

"Deketin dong kalau suka" jawab Niraya dengan santai.

"Enggak mau, aku malu"

"Ngapain malu, cuman deketin doang kok malu. Ya minimal tahu instagram punya dialah"

"Enggak mau ah, aku enggak mau kebal sama dia"

"Kamu tu gimana toh orang suka kok ga mau deketin, diambil orang tau rasa kamu"

"Biarin" jawab Aruna acuh.

Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang