1. Prolog

24 3 0
                                    

Wushhhhh...

Huashhhh...

Fushhhhh...

Angin badai berhembus kencang diluar...

Di sebuah Mansion mewah dan megah. Aurel yaitu nyonya besar dari keluarga Nugraha berbincang dengan asisten pribadinya.

"Saham Xenon naik 5% mendapati hal ini 5 saham besar yang aku kembangkan sudah mencapai tingkatnya," ucapnya Rania sambil menyeduhkan teh untuk Aurel.

Aurel dengan senyumannya meminum teh yang terseduh itu. Memanggil pengawal pribadinya yaitu Zayn, Rania keluar dari ruangan Aurel memberikan ruang untuk pembicaraan mereka berdua.

Menyusuri lorong Mansion, Rania menuju kamar Mutiara anak tunggal dari Aurel dan Alan (tuan besar keluarga Nugraha). Di saat itu Mutiara masih berumur 7 tahun. Ia dibimbing oleh ibunya sendiri menjadi wanita berkarisma, berwawasan, independent, tangguh dan mandiri.

Rania mendapati Mutiara tengah belajar untuk ujiannya besok, karena makan malam sudah siap Rania mengajak Mutiara ke dapur selagi Aurel sedang membicarakan sesuatu dengan Zayn.

Disisi lain, Aurel menyilangkan kedua tangan di atas pahanya.

Menghelakan napasnya Aurel berbicara, "apakah menurutmu ini adalah langkah yang baik untuk anak ku?"

"Aku tau ada konsekuensi dari semua ini, tapi tuan besar sudah mengumumkannya di depan ibu besar!"

Mata Aurel berbinar bagaikan biru lautan tersinar oleh cahaya rembulan. Satu persatu air bagaikan sebening kaca dengan refleksi cahaya jatuh ke tangan yang di silangnya.

Hari itu pada kediaman keluarga besar bangsawan Nugraha, Aurel beradu mulut dengan Alan setelah mengetahui bahwa Alan bertunangan dengan Patricia.

"Aku menghormati mu sebagai suami dan pemimpin tapi ... TAPI KAU TAK PERNAH MENGHARGAI KU SEBAGAI ISTRI!"

Kemarahan Aurel sudah di ujung tanduk, ia menangis sejadi-jadinya. Ia terus meneriaki Alan di depan wajahnya dan sadar bahwa apa pun yang ia perbuat Alan tetap tidak peduli kepadanya.

"Apakah kau sudah selesai?" ucap Alan dengan wajah yang datar.

"Aku tidak ingin melihat mu lagi!"

"Mengembangkan 5 saham!? Lelucon belaka yang sia sia!" Sarkasnya di depan Aurel.

Aurel terdiam sejenak, langkah kali Alan terdengar keluar dari kamar. Aurel kemudian menangis dengan hebatnya seperti ributnya badai yang tercampur dengan kerasnya geledek menghantam langit.

********************

Kembali ke Mutiara bersama Rania yang sedang turun ke bawah menuju dapur, tiba-tiba Mansion security sistem menandakan ada pergerakan aneh di luar area Mansion.

Beberapa penjaga yang berada di ruang sistem keamanan mengamati wilayah luar Mansion yang diselimuti hutan yang begitu luas. Rania yang asik bersama Mutiara di dapur tak mendengar panggilan dari ruang keamanan.

Jam tangan Zayn tiba-tiba berkedip merah menandakan ada bahaya yang terjadi pada penjaga yang menjaga wilayah Mansion.

"Mungkin kah?" Firasat buruk dirasakan oleh Aurel, dan...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang