2

658 74 0
                                    

Saat ini upacara tengah dilaksanakan dengan tenang. Tapi tidak dengan segerombolan chika dam csnya pasti ada aja sesuatu yang terjadi pada mereka yang terkadang suka usil kepada para siswa lainnya.

Kini chika tengah menatap kearah adiknya yang berada di barisan depan yang terhalang oleh dua barisan siswa. Chika yang daritadi terus menatap kearah adiknya ia takut terjadi kepada adik kesayangannya itu.

Tapi mata chika tertuju pada salah satu siswi yang berada di pinggir cristy yang sedari tadi mengganggu adiknya itu. Chika hanya diam saja melihat hal itu tapi jika perilakunya telah keterlaluan baru ia akan bertindak.

Baru saja ia berfirasat bahwa akan terjadi pada  adiknya itu. Dimana sekarang adiknya kini diganggu dengan cara diusap lengannya bahkan bukan hanya lengan dengan lancangnya siswa tersebut memegang paha adiknya itu.

Dengan emosi yang memuncak kini chika menghampiri siswa tersebut tanpa memperdulikan panggilan dari para sosi yang berada di barisan belakang

"Sini lu anjing" Ucap chika menyeret siswa tersebut

"Maksud lu apa bangsat" Ucap siswa dengan emosi dan langsung meninju wajah chika

Bugh
Bugh

"Lu yang apa apaan anjing lu tadi gangguin adik gua" Ucap chika tak kalah emosi dan langsung membalas bogeman pada siswa tersebut

Para osis yang melihat kejadian tersebut seketika menjadi panik dan langsung menghampiri chika dan siswa tersebut bahkan para guru pun ikut memisahkannya

"Lu gausah nuduh gua ya sialan" Ucap siswa tersebut

"Lu tadi megang megang paha adik gua bajingan" Teriak chika di hadapan siswa tersebut

Shani yang mendengar teriakan chika seketika merasa takut. Sungguh menakutkan sekali chika ketika sedang marah

Para sahabatnya chika yang melihat hal itu pun seketika ikut merasakan amarah ketika mendengar adik dari sahabatnya itu diperlakukan seperti itu

Siswa tersebut kini terus menghajar chika karna tidak terima diteriaki dengan posisi didepan seluruh siswa.

Para sahabat chika pun kini menghampiri untuk memisahkan mereka berdua karna tidak ada yang berani memisahkan chika ketika sedang seperti ini.

"Chik udah chik anak orang bisa mati" Ucap flora dan oniel menahan tubuh chika yang terus berontak

"Dia pantas mati flo" Ucap chika yang terus memberontak

"Lu juga udah bego lu mau mati apa gimana njing" Ucap adel pada siswa yang dihajar oleh chika

"Sini lu anjing" Amuk chika saat terlepas dari flora

"Sini lu bangsat" Ucap siswa tersebut

"Udah bego udah lu mau mati di tangan si chika apa gimana" Ucap olla yang menahan tubuh siswa tersebut dibantu oleh lulu dan adel

"Bedegong si anying teh" Ucap lulu

Shani yang melihat hal itu langsung memberanikan diri menghampiri chika kemudian dia langsung menarik tubuh chika kebawa kepelukannya tak lupa ia mengusap punggung chika.

"Udah yaa udah tenang jangan diterusin" Ucap shani terus mengusap punggung chika

"Dedek cii dedek" Lirih chika yang hanya dapat didengar oleh shani

"Iya dedeknya udah dibawa sama cigre kamu tenang yaa udahh" Ucap shani

"Lu harus mati di tangan gua sialannn" Ucap chika kembali berontak

"Heii udah yaa udah" Ucap shani berusaha menenangkan chika

Para sahabat chika maupun shani cukup kaget melihat bagaimana shani yang tengah berusaha menenangkan chika dan yang bikin kaget ketika chika diam saat dipeluk oleh shani.

"Bawa dia ke uks sekarang" Titah salah satu guru

"Baik bu" Ucap petugas pmr

"Kamu chika ikut ke ruang bk sekarang" Ucap guru bk

"Dan kalian sekarang lanjutkan upacaranya" Ucap guru bk dan langsung pergi menuju ruangannya

"Ayo baris lagi yaa baris lagi" Ucap jinan siska dan feni

"Ayo kalian juga baris lagi" Titah indah dan cindy pada sahabat chika

"Cii" Panggil anin pada shani

Shani yang mengerti dengan ucapan anin pun hanya menganggukan kepalanya.

"Ke ruang bk dulu yaa" Ucap shani yang kini tengah menatap chika.

"Cristy" Ucap chika yang hanya menyebut nama adiknya

"Iya nanti ketemu sama dedek dia lagi sama cigre di ruang osis" Ucap shani

"Ayo ke ruang osisi dulu nanti kamu jelasin disana" Ucap shani

Chika yang hanya pasrah dibawa oleh shani menuju ruang bk dengan tangannya yang terus digenggam oleh shani.

"Kenapa gua jadi gini sii kalo lagi sama ni anak" Batin chika yang tengah menatap tangannya yang digenggam oleh shani

"Permisi bu" Ucap shani di depan ruang bk

"Eh ia shan sini masuk" Ucap guru bk

Bukan hanya guru bk yang ada diruangan tersebut ada juga kepala sekolah yang berada di samping guru bk tersebut

"Sini duduk dulu shani chika" Titah guru bk pada shani dan chika

Kepala sekolah yang sudah mengetahui kronologi kejadian tersebut kini hanya menatap kearah chika

"Kamu ga bosen masuk ruang bk terus kak?" Tanya kepala sekolah tersebut

"Dia duluan yang ganggu dedek bunda" Ucap chika pada kepala sekolah tersebut dengan sebutan bunda

Yaa kepala sekolah tersebut ialah Beby chaesara sekaligus adik dari mami aya. Bunda beby yang selalu kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah tersebut memiliki anak yang tak lain adalah jinan dan adel sahabatnya.

"Kalo mami tau gimana?" Tanya beby

"Aku ga salah bunda dia yang duluan gangguin dedek dia lancang megang paha dedek bun" Ucap chika emosi

"Heii jangan emosi tenang" Bisik shani sambil mengusap lengan chika

Beby yang melihat cara shani memperlakukan keponakannya tersebut manis kearah shani.

"Dia juga yang mukul aku duluan bunda bukan aku" Ucap chika

"Iya bunda tau" Ucap beby

"Temuin dedek di ruang osis kasian dia nangis tadi manggil kakaknya terus" Ucap beby

Chika yang mendengar adiknya menangis menyebutkan namanya langsung bergegas tanpa mengucapkan pamit pada beby dan guru bk tersebut.

"Shani ijin keluar dulu ya bu tantee" Ucap shani pada guru bk dan beby

"Shan tunggu dulu" Ucap beby yang beranjak menghampiri shani yang sudah berada di luar

"Iya tante kenapa?" Tanya shani

"Tolong awasi chika yaa tante percaya sama kamu bisa ngerubah chika" Ucap beby

Shani yang mendengar penuturan bunda dari temannya itu merasa kaget kenapa harus dia yang disuruh.

"Kenapa shani tante" Ucap shani

"Tante yakin hanya kamu yang bisa luluhin sikapnya chika shan" Ucap beby

"Yauda shani usahain ya tante" Ucap shani tersenyum

"Makasi ya sayang" Ucap beby

"Iya sama sama tante" Ucap shaji tersenyum

"Panggil bunda aja jangan tante" Ucap beby

"Iya bunda kalo gitu shani pamit ke ruang osis dulu ya" Ucap shani kemudian pergi menuju ruang osis

Beby yang melihat shani perlahan menjauh pun hanya tersenyum. Kemudian ia langsung merogoh hpnya yang di dalam kantong celananya kemudian ia langsung menelpon kakaknya berniat memberi tau kejadian terhadap kedua anaknya itu.

segini ajaa yaa
maap kalo ga nyambung
jngn lupa vote

maap typo bertebaran:)

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang