"Chika"
"Chika bangun chika"
"Chika bangun astagaa itu lukanya diobatin duluu" Ucap Shani yang berusaha membangunkan chika yang sedang tertidur di ruang uks.
Yaaa tadi shani sempat pergi ke ruang osis dan shani pun meminta chika untuk menunggunya karna shani yang akan mengobati lukanya.
"Astagaa susah banget bangunin anak ini" Ucap shani
Shani yang bingung bagaimana cara membangunkan manusia itu akhirnya mempunyai cara lain.
Plakkkk
"Anjengggg" Pekik chika yang langsung terbangun dari tidurnya.
"Heh ngomongnya ya gasopan kamu" Ucap shani sambil menatap garang chika
"Lahh mimpi anying gua kira nyata" Batin chika
"Apa?" Ketus shani menatap chika
"Mana enak banget tuh mimpi" Batin chika yang masih menatap shani
" Hehh apa sih liat liat" Ucap shani membuyarkan penglihatan chika
"Ehh apaan sii maen geplak aja sakit tau ga" Ucap chika yang kini mengusap ngusap pahanya
"Ditaboknya tadi diusapnya sekarang telatttt" Ucap shani yang kini duduk di sebelah chika
Lalu shani pun membuka kotak p3k lalu meneteskan salah satu cairan putih pada kapas yang ia pegang.
"Sini lukanya diobatin dulu" Ucap shani mengarahkan kapas pada luka chika
"Gak" Jawab chika memalingkan mukanya
"Sini chika obatin dulu lukanya nanti infeksi" Ucap shani
Chika terus saja kekeh gamau dia terus menatap kearah lain padahal itu hanya alibi agar dia tidak saling tatap dengan shani yang membuat hatinya yang terus terusan bergemuruh saat bertatapan dengan shani.
"Ishh" Kesal shani
"Sini chika obatin dulu yaa" Ucap shani lembut sambil menarik pelan dagu chika
Runtuh sudah pertahanan chika jika shani melakukan hal itu.
"Tahan sebentar ini cuma perih sedikit" Ucap shani yang kini menempelkan kapas tersebut pada luka yang berada di muka chika
"Awsss" Ringis chika
"Ehh maap yaa" Ucap shani
Huhhhh
Tiupan yang shani berikan mampu membuat hati chika makin bergemuruh. Bagaimana tidak tiupan yang shani berikan memberi aroma mint yang membuat chika ingin sekali langsung menerkam shani sekarang juga.
Tidak tidakk. Jangan sampai pertahanan chika runtuh kali ini chika harus menahan diri agar tidak melakukan hal aneh pada manusia yang berada di depan matanya ini.
"Dahh beress nanti dirumah obatin lagi yaa" Ucap shani yang kini telah selesai mengobati luka chika
"Makasii" Ucap chika
"Iya sama sama" Jawab shani
"Lain kali jangan pakai kekerasan bicarain dulu baik baik kasian tadi juga dedek nangis nangis karna takut liat kamu kaya gitu" Ucap shani pada chika sambil membereskan kotak obatnya.
"Gua gasuka dia ngelakuin itu sama kitty" Ucap chika
"Iya aku tau tapi jangan pakai kekerasan juga aku gasuka liat kamu kaya gitu masih untung lukanya cuma segini kalo lebih parah lagi gimana" Ucap shani yang kini menatap mata chika