Mengetuk pintu itu dengan sedikit brutal karena tak seorang pun membukakan pintu berbahan kusen tersebut bahkan sang pemilik rumah tak juga menampakkan dirinya dibalik pintu. Kesal, Alexis akhirnya mendial nomor sang manager bahwa dirinya sudah ada di depan pintu dan benar saja dugaannya bahwa perempuan sialan itu sedang memadu kasih dengan kekasihnya yang mesum.
Mendorong bahu lelaki bertubuh tegap itu dengan kencang seraya menatapnya sinis layaknya ingin membunuh, sementara dirinya mencari Rowena yang sedang asik menyesap air mineralnya di dalam gelas. Alexis tentu ingin melemparkan sepatu heelsnya kepada perempuan ini, sungguh ia sudah lebih dari 20 menit menunggu di depan apartemen sialannya yang cukup membiayai hidup satu dekade keluarga sederhana.
"Calm down, ale. Jangan memandangku seperti ingin membunuhku saat ini juga" ujarnya seraya memberikan gelas berisi wine putih. Alexis berdecak malas dan meneguk minuman itu dalam satu tegukan, tak peduli tatapan melengo dari kekasih Rowena yang hadir pada percakapan mereka.
"Aku sudah menunggumu lebih dari 20 menit sialan! Bagaimana aku bisa sabar menghadapimu saat ini!" kesalnya dan meletakkan gelasnya dengan kasar, meminta lagi minuman tersebut untuk diisi kepada gelasnya. Si cantik Rue, hanya terkekeh kecil seraya meminta maaf karena akibat kegiatan tak terduganya membuat model terkenal ini harus menunggu di depan pintu.
"Kau memanggilku kesini untuk apa? Padahal kau bisa mengatakan langsung via seluler dan aku bisa menjaga kekasihku di rumah sakit" ujar Alexis yang menatap Rowena meminta penjelasan seraya memutar gelas beling itu secara perlahan diatas meja bar. "Dan untuk apa kekasihmu berada disini?" ucapnya lagi seraya terheran dengan kehadiran lelaki bertubuh tinggi tersebut, menatapnya dari ujung kaki hingga kepala.
"Ada hal yang lebih penting dibandingkan mengatakan pelakunya via seluler, ale. Ini akan membuatmu semakin dekat dengan pelakunya, aku tau kau ingin meninjunya bukan? Jadi aku memintamu untuk datang kemari. Untuk kekasihku kebetulan dialah yang berada di tkp, menemukan Barra tergeletak tak sadarkan diri di jalanan" jawab Rowena mendekati si cantik yang diam mencerna semua ucapan managernya. Ia menatap Issac Jacob, kekasih sang manager untuk mengatakan yang sebenarnya dan diberi anggukan oleh lelaki tersebut.
"Sekarang buktikan padaku apa saja yang kalian dapatkan mengenai kecelakaan kekasihku. Aku sudah tidak sabar lagi harus menunggu terus menerus, hatiku sakit melihat separuh hidupku harus mengalami hal menyedihkan seperti ini" ujarnya gamang. Melihat gelembung yang silih berganti meletup pada minumannya. Meratapi kesedihannya yang menimpa kekasih hati.
Rowena dan Issac saling menatap sejenak, tau betapa hancurnya gadis ini saat mendengar kekasihnya berada di rumah sakit dengan kedua kakinya yang retak hampir hancur. Kebetulan Alexis sedang menghadiri acara fashion di Paris yang membuat ia jauh dari lelakinya, saat hari terakhir acara sang model terkenal mendapat panggilan dari teman satu team Barra bahwa lelaki itu dalam keadaan koma dengan kedua kakinya yang tidak bisa berfungsi lagi. Hancur, itu satu kata yang menggambarkan hatinya saat itu.
Alexis kacau dan linglung, disana ia menangis hebat bahkan tak sadar menjadi tontonan model-model serta team menyelenggara acara. Ia menangis seraya mengamuk untuk terbang pulang ke negaranya namun sang ketua penyelenggara tidak mengizinkannya pulang karena acara sebentar lagi akan dimulai. Memiliki sifat keras kepala dan pembangkang, Alexis tetap meminta Rowena membelikannya tiket pulang saat itu juga tak menghiraukan ancaman penyelenggara yang tidak akan meminta si cantik menjadi modelnya lagi. Tentu Alexis menyetujui, ia tidak akan pernah menyentuh acara ini bahkan brand yang bekerja sama dengan si tua bangka tersebut. Lebih baik ia kehilangan pekerjaannya dibanding kekasihnya yang selama ini menemaninya.
Karena tau kondisi kekasihnya tak akan pernah bisa melanjutkan karirnya, Alexis memutuskan juga untuk menunda semua kegiatannya sampai kekasihnya pulih dari masa komanya. Tentunya, menemani kekasihnya yang pastinya akan terguncang akan kabar buruk kondisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RACE (HAESELLE)
FanfictionHari itu benar terjadi, dirinya akan berperan menjadi orang lain. Kabar buruk mengenai kekasihnya menjadikan dirinya bertekad untuk mengalahkan semua yang ada di arena. Alexis Giorgiana, gadis yang bersumpah akan menjadikan arena sebagai tempat utam...