Pagi kedua di Florida tidak ada kata mulai terbiasa oleh sungchan, bahkan semalaman ia tak bisa tidur karena mimpi liar yang mengganggunya, sampai akhirnya sungchan memutuskan untuk menyibukkan diri dengan mesin ketik kesayangannya dari pada harus terus menghanyutkan diri dalam bergemul dengan selimut bersama mimpi liar bersama orang yang bukan seharusnya.
Namun tak benar pula, karena justru imajinasinya yang lebih liar ia tuangkan dalam tulisan yang masih tahap penyelesaian itu, jika kalian menebak siapa orang yang bisa membuat sungchan sefrustasi ini mungkin kalian bisa.
"Shotaro...gadis itu membuatku gila." Ucapnya sambil mengusak rambutnya yang sudah jauh dari kata rapih.
Sungchan melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 2 malam, rasanya masih terlalu dini hari untuk terus terjaga. Tapi dari pada terus di bayangi perasaan tak menentu Sungchan akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya.
Bila diingat-ingat juga seharian kemarin ia belum keluar dari kamarnya, mungkin karena terlalu lelah dan juga rasa canggung terus menghantuinya bila harus bertemu dengan Shotaro lagi.
Tapi sepertinya datang ke dapur saat dini hari juga merupakan suatu kesalahan untuk Sungchan, rasa menyesal dan senang bercampur dalam dadanya saat ia justru melihat sosok yang sama seperti yang ia temui saat menginjakkan kakinya di penginapan bernama 'Daisy homestay' kini sedang membuat sesuatu di dapur miliknya.
Sebenarnya bukan masalah apa yang sedang dilakukan oleh wanita berdarah Jepang itu yang hanya sedang sibuk membuat teh di dapur, tapi melainkan busana yang dikenakan perempuan itu. Entah apa yang membuat perempuan itu memilih hanya memakai baju tidur berbentuk gaun yang tipis berwarna hitam yang ia balut dengan jubah tidurnya berbahan brukat yang transparan, yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi ditambah rambut yang acak-acakan khas bangun tidur.
"Oh tuhan... Cobaan apalagi ini." Gumam Sungchan sambil mengurut keningnya sekilas.
Dan Shotaro pun seperti cukup peka saat sedang di perhatikan dengan intens oleh lelaki bermarga Jung itu, ia menoleh dan mendapati Sungchan sedang mengurut keningnya disamping tembok dekat dapur, apa pria itu sakit? Pikirnya.
"Sungchan? Kau butuh sesuatu?" Tanya sambil berbalik ke arah pria itu.
Sungchan yang ditanyai pun cukup terkejut dengan suara Shotaro, ia pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil tersenyum canggung.
"Yaa sepertinya aku butuh secangkir kopi." Ucapnya dengan pasrah.
"Kau begadang? Ini sudah jam 2 dini hari untuk terus terjaga, tidak baik untuk kesehatan mu."
"Sebenarnya aku tidak bisa tidur tadi, entahlah kenapa jadi aku pikir aku akan menyelesaikan tugas menulisku saja malam ini dengan secangkir kopi."
Shotaro menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Sungchan, lalu ia menyuruh Sungchan untuk duduk di bangku yang ada dekat meja pantry, dan membuatkan teh chamomile untuk Sungchan.
"Dari pada kopi mending minum teh chamomile ini, bisa membantumu untuk tidur lagi, begadang di jam segini bukan hal yang bagus."
Perkataan Shotaro membuat Sungchan menyerit, memang benar begadang tidak baik untuk kesehatan tapi kenapa pula perempuan ini juga tak tidur di jam segini? Pikirnya.
"Kau sendiri? Bukankah ini terlalu dini hari untuk bangun dan memulai pekerjaan?"
"Ah yaa...aku juga tiba-tiba terbangun dan merasa pegal, mungkin karena kelelahan juga makanya aku bangun jam segini, harusnya aku bagun pukul 5. Aku juga membuat teh biar bisa tidur lagi 3 jam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Something between us
FanfictionHanya sekelibat kisah antara Sungchan yang begitu menginginkan Shotaro meskipun ia tahu dirinya sudah bertunangan dengan seorang janda, dan juga tentang Shotaro yang tak ingin mengecewakan sahabatnya yang berstatus sebagai tunangan Sungchan. GS