1.DIA JEANDRA JEFFRY EMILIO

46 3 0
                                    

SELAMAT MEMBACA<3

1.DIA JEANDRA JEFFRY EMILIO

•••••

Dari banyaknya harap yang gue punya
semoga selalu ada lo didalamnya.

•••••

Banyak rasa yang sudah terlalu lama dipendam, entah karena takut mengutarakan, atau memang sengaja agar bisa terus mengagumi manusia indah itu setiap detik. Karena pada dasarnya, tidak semua orang mau menerima dan membalas rasa tersebut.

Kata orang, masa remaja adalah masa dimana seseorang mulai berproses, banyak remaja yang memiliki pujaan hati agar terus bersemangat menjalani hari. Terkadang mereka juga tidak berharap banyak untuk bisa memiliki, mereka sudah cukup senang dengan bisa melihatnya setiap hari.

Hari senin dan upacara bendera. Semua siswa dan juga guru sudah berbaris rapi di lapangan, juga dengan petugas upacara. Mereka semua menjalankan upacara dengan tertib, mulai dengan proses pengibaran bendera merah putih, lalu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dan sekarang adalah waktunya amanat pembina upacara.

"Ini nih, yang gue nggak suka," kata Pandu. Bagi ia proses yang satu ini banyak menghabiskan waktu, membuat dirinya harus lebih lama dipanggang oleh sinar matahari. Pandu Pancakara laki-laki bertubuh tinggi, dan suka naik darah.

"Jangan gitu sob, nanti hari senin lo, jadi nggak berkah," balas Rama, menepuk pundak Pandu. Rama Orion Samudra, si paling pintar diantara teman-temannya, dan juga anak baik.

"Gue tim Pandu dibanting," suara Kalingga ikut menanggapi. Kalingga Alfa Mahesa, cowok paling playboy diantara yang lain.

"Hari ini gue nobatkan sebagai hari terpanas. Heran, padahal disamping gue ada kutub Utara," ujar Elang, mengelap keringatnya. Elang Gentala Putra, suka menjahili teman-temannya, suka ketawa dan yang paling santai.

"Gue manusia," ucap Deon usai itu. Deon Lintang Anzalion, nama keduanya adalah kutub Utara, es ,dan juga cowok dingin.

"Sehat-sehat manusia sehat," kata Elang, sebelum dirinya mendapatkan tatapan mematikan dari Bu Tuti.

Akhirnya upacara bendera telah selesai, berbahagialah mereka yang belum sampai jatuh pingsan.

"JEAN BOLEH MINTA NOMOR WHATSAPP NYA NGGAK GANTENG?," kata salah satu siswi  sambil mengedipkan matanya dengan centil, kala rombongan Jean melewati koridor.

"Gue juga ganteng kak, nomor WhatsApp juga punya, apalagi nomor rekening," jawab Pandu, cowok itu memang selalu tengil jika Jean sedang digoda.

Sedangkan Jean, cowok itu tidak menanggapi apapun. Jean sebenarnya sudah muak dengan kalimat tersebut, karena baginya, setiap orang berhak mendapatkan kenyamanan dengan hari yang mereka jalani.

"Kalau Jean nggak mau, lo jadi cewek gue aja kak hahaha," ujar Kalingga tertawa, cewek centil itu mendengus kesal lalu masuk kedalam kelasnya.

"Dia anti cogil kaya lo," balas Rama.

"Kenapa orang-orang pada minta nomor WhatsApp ya? kenapa nggak sekali-kali minta uang aja sama Jean? Jean kan tajir," ucap Elang, lebih penting uang daripada nomor WhatsApp Jean. Karena meskipun cewek-cewek tersebut mengirim pesan kepada Jean, cowok itu tidak akan pernah membalasnya.

"Emang mereka kaya lo yang mata duitan," sarkas Pandu, menoyor kepala Elang.

"Mata lo kalau ada duit juga berubah jadi ijo, Pan," balas Elang.

MEET YOU 2412Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang