2.BIAR SEMESTA YANG MENGATURNYA

36 3 0
                                    

hayuu vote dulu guys

happy reading ❤️

2.BIAR SEMESTA YANG MENGATURNYA

•••••

Pukul enam tepat, Aurora sudah siap dengan seragam hari Rabu nya. Perempuan itu ingin berangkat lebih awal hari ini, sebab ada beberapa tugas yang mesti ia print terlebih dulu.

"Mama," panggil perempuan itu mengelilingi ruang dapur hingga ruang tengah.

"Mama, Aurora mau berangkat nih," tapi nihil tidak ada jawaban sama sekali.

Aurora lalu memutuskan untuk menuju teras rumahnya. Mata perempuan itu melihat ke segala arah, tepat saat ia melihat pintu gerbang rumahnya, pintu itu sedang dibuka oleh sang mama.

"Loh, kamu sudah mau berangkat, Nak?" tanya Pamela-Mama Aurora.

"Iya, Ma. Soalnya, hari ini Aurora mau ngeprint tugas, kemarin kelupaan," jawab Aurora.

Mama menggeleng pelan. "Sarapan dulu, mama udah masak tadi"

"Yah, Aurora hari ini nggak sempat Ma."

"Nanti nggak konsen belajar, kalau perutnya kosong," balas Mama.

Dengan cengirannya Aurora menjawab seperti ini, "Nggak kosong kok Ma. Ada lambung sama usus Aurora disini"

"Mama nggak mau tahu, nanti harus makan nasi dulu sebelum makan yang lain," peringat Mama, Aurora memang selalu sedikit jika memakan nasi, atau lebih tepatnya ia tidak menyukainya.

Perempuan itu menegakkan badannya, tangannya berada dipelipis bersikap hormat. "Iyaa mamaaa siap. Aurora berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati," jawab mama setelah Aurora menyalami tangannya.

•••••

Perempuan dengan sweater berwarna putih itu menuju ketempat print langganannya, sejak kelas 10. Ia memilih berjalan kaki, karena tempat itu tidak begitu jauh dari rumahnya. Setelah sepuluh menit berjalan kaki, akhirnya Aurora sampai didepan bangunan berwarna biru muda tersebut.

"Mas, saya mau ngeprint tugas, ukurannya f4 ya. Sama sekalian dijilid," kata perempuan itu kepada Mas pemilik fotocopy.

"Siap Neng, tumben kesininya pagi banget," balas Mas Fotocopy.

Aurora tersenyum tipis. "Iya soalnya saya kemarin lupa mau ngeprint"

Laki-laki berkumis tipis itu mengangguk, setelahnya berlalu kebelakang untuk mengeprint tugas milik Aurora.

Lima menit kemudian, Mas fotocopy memanggil Aurora. "Neng, ini sudah jadi"

"Jadi berapa Mas harganya?" tanya perempuan itu. Ia merogoh saku bajunya.

"Karena Neng langganan disini, jadi sepuluh ribu aja," balasnya, memberikan potongan harga untuk Aurora.

Aurora tersenyum senang, itu artinya hari ini ia bisa membeli lebih sempol ayam favoritnya dikantin.

"Wah, saya doain semoga masnya masuk surga, aamiin," kata perempuan itu tersenyum, sambil memberikan selembar uang.

"Aamiin, yaAllah"

Begitulah jika berperilaku baik kepada seseorang, imbalannya lebih mulia, yaitu sebuah doa.

Setelah itu Aurora melangkah kecil pergi dari sana untuk mencari angkutan umum. Tapi disepanjang jalan, perempuan itu tidak kunjung menemukan angkutan umum dengan tujuan yang ia cari.

MEET YOU 2412Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang