prolog

8 2 2
                                    

Pov Seena

3 tahun lalu, pandemi covid-19, September 2020.

Ricuh suara di sekeliling gue, teman-teman yang berinteraksi satu sama lain dengan masker yang tetap menempel di wajah mereka tapi tak menghilangkan gurat bahagia bisa bersosialisasi kembali setelah 8 bulan mendekam di rumah bagai tahanan yang dilarang melihat dunia luar.

Beberapa diantara kami melanggar prosedur kesehatan untuk selalu jaga jarak hanya untuk berbagi cerita suka dan duka, walaupun diantara mereka baru saling mengenal. Tak seperti gue dengan tingkat introvert 87% yang tak peduli dengan sekitar dan hanya membaca novel di tempat duduk.

"Gaessss!"panggil Valen dari arah pintu masuk kelas. Menarik perhatian dengan suara dan tentu saja parasnya yang cantik dan unik.

"Kalian tau nggak kalo ada anak ganteng banget? Pas buka masker pun ganteng,"ujar Valen. Keadaan menjadi heboh dan anak-anak di sekitar kami mengerubungi Valen.

"Anak kelas berapa, Val?" tanya Irsha.

"Kelas Bentala 2, namanya Bian! Sumpah ganteng banget,"kata Valen menggebu-gebu. Di sudut ruang Axeena Reita hanya mendengus kecil mendengarnya.

Sekarang, PKKMB Maba Universitas Aji Bakti.

Pagi cerah dengan suara burung berkicau diantara pepohonan tinggi tak kalah dengan suara kicauan para kaum hawa yang sedang mencari kawan baru di dunia pendidikan baru juga. Tentu saja diantara mereka ada gue yang asyik diam dan mengamati tingkah laku siapapun yang nantinya akan dijadikan teman. Suara cempreng mereka tak membuat wajah datar gue luntur tetapi bahan gosipan mereka yang ngebuat gue bisa mengubah ekspresi wajah.

"Kalian tahu nggak tadi ada cowok ganteng banget!"teriak histeris seorang gadis di dekat Seena. Tentu saja Seena menebak-nebak siapakah gerangan yang membuat orang-orang di sekitarnya ini bergosip tak jelas, "Namanya Biandra August, katanya punya saudara kembar namanya Balza kuliah di univ sebelah."jelas gadis tadi dengan lengkap. Seena memutar bola mata malas mendengar nama itu disebutkan berulang kali dimana saja ia hinggap.

"Wth? Bian,buset nama kau bikin telinga gue budeg!" maki Seena dalam hati.

Di lain tempat diantara gerombolan panitia ada seorang lelaki yang tengah mengorek telinganya gatal "Wuih.. kayaknya ada yang ngegosip tentang lo, bro!" kata Teo. Pemuda berkulit hitam manis ini berasal dari Jogja.
Bian mengendikkan bahu tak acuh dan lanjut menyimak percakapan teman-temannya.

"Untuk semua peserta dan panitia segera merapat ke Auditorium Semesta, karena acara pembukaan kegiatan Ospek Mahasiswa Baru Universitas Aji Bakti akan segera dimulai! Sekali lagi...,"perintah sekretaris BEM dari pengeras suara. Tentu saja kerumunan maba itu bergegas pergi ke tempat yang diperintahkan.

"SIAP GRAK!!"suara mantan danton yang sekarang menjabat Presiden BEM UAB itu membuat semua peserta terdiam dan meluruskan barisan, "Yang kemarin menjadi perwakilan kampus dengan NIM 23*****08 dan 23*****01 cepat maju ke podium utama!"perintah sekretaris BEM.

Dengan cepat dua orang berbeda jenis kelamin maju ke depan dan riuhlah auditorium gedung universitas itu, Seena melihat dengan menjinjitkan kakinya dan langsung paham apa yang terjadi. Ada Bian di depan sana menemani kedua perwakilan,  "Si tampan kembar." bisik cewek di samping gue.

Ada Biandra August dengan seorang gadis cantik berdiri di sampingnya bernama, Reysa Nifanah,sang sekertaris BEM, "cocok kok, tapi Bian masih cocoknya sama Valen! Aksks gosip baru."batin Seena sambil memotret foto kedua orang tersebut.

Acara pembukaan berlangsung meriah hingga tiba waktu ishoma barulah kami dibolehkan meninggalkan auditorium kampus, "And... of course i wanna out from there!"bisik gue dalem hati. Yah pokoknya kita akan ngelihat apa aja keseharian gue sebagai maba jurusan biologi di FMIPA Universitas Aji Bakti ini.

haiiiiii!!
Gud Nacht ceunahhh👋🏻👋🏻
Segini dulu awalannya soalnya masih jaman PAT, semangat bacanya jangan bosen! Kalo bosen pencet vote and koment!!

Selasa, 27 Nov'23

SeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang