[story 1]
TAHAP REVISI (PART AWAL) BACA ULANG BIAR NYAMBUNG.
Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung itu yang berhasil hidup bersama dengan M...
Kilatan petir menyambar angkasa yang dipenuhi oleh awan hitam, senantiasa menemani pesawat Lion Air yang melaksanakan tugasnya penuh hati-hati agar tak menimbulkan bahaya.
Kekhawatiran melanda di raut wajah para penumpang, ribuan kali saling melafalkan doa agar perjalanan mereka tetap selamat sampai tujuan dan terhindar dari malapetaka.
Disana sang pilot sedang berjuang dengan keringat yang sesekali menetes mengenai jari-jemarinya, dibantu oleh para pramugari yang mengatakan jika mereka akan baik-baik saja.
Mendebarkan. Itulah yang dirasakan seorang gadis yang memegang status sebagai salah satu penumpang berusia muda. Posisinya yang duduk di paling pojok selalu menghadapkannya langsung dengan gumpalan awan hitam itu setiap kali kepalanya menoleh ke jendela pesawat.
Handphonenya yang sudah dinyalakan 'mode pesawat' pun belum juga memunculkan notif chat yang ditunggu-tunggunya bahkan dari 4 jam sebelum penerbangan. Itu membuatnya bertambah gelisah.
Calm down, Milea. Calm down. Batin Milea, Milea DaishaGaurika. Ia mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas panjang dan membuangnya sampai beberapa kali.
Dan ajaibnya, beberapa menit kemudian setelah mengatakan itu, langit seakan mempunyai telinga sehingga mendengar dan mengabulkan doanya juga doa penumpang lainnya.
Walaupun sekarang tertutupi oleh langit sore, langit tersebut benar-benar sudah tenang, tak ada lagi awan hitam bagai kemarahan. Awan hitam itu kini berubah menjadi matahari terbenam yang menawan.
Semua orang bernafas lega dan saling melemparkan senyuman termasuk Milea. Sebagai gadis pecinta sunset juga pecinta bulan dan bintang yang hadir setiap malam, Milea terpukau seolah tak percaya bisa melihat langsung matahari tenggelam dengan cara seperti ini. Di dalam pesawat dan tepat disampingnya, matahari begitu cantik seperti dirinya.
Hati Milea menghangat, tanpa berlama-lama tangannya segera membuka kamera dan memotretnya beberapa kali.
Cantik. Gumam Milea pada diri sendiri seraya menggeser-geser hasil jepretannya.
Hingga...
"SELAMAT DATANG DI JAKARTA!" Seru para pramugari bersama-sama dan langsung disambut berbagai sorakan riuh oleh para penumpang.
Setelah lulus SD, Milea pindah ke Bali bersama kedua orangtua dan adik perempuannya karena suatu alasan. Dan akhirnya setelah menetap disana selama 5 tahun, Milea bisa memeluk kembali Jakarta yang sangat dirindukannya.
Jakartanya, kesayangannya, segala-galanya. Tak peduli seberapa indahnya Bali, tak peduli sekalipun dia juga berkeliling ke seluruh penjuru Indonesia, tempat kelahirannya tetap akan selalu punya tempat tersendiri dihatinya.
Namun... Bahagianya ternyata tidak berlangsung lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
