1. AWAL

11 2 1
                                    

*flasback ke tahun 2019, dimana semuanya dimulai...

****

Pagi datang, sang raja siang malu-malu menampakkan semburatnya. Burung-burung berkicau meramaikan suasana pagi ini. Hari ini adalah hari yang bisa dikatakan buruk oleh kalangan pelajar karena mereka harus melaksanakan upacara bendera.

Setelah menyelesaikan aktivitas masing-masing, mereka pun harus menimba ilmu dengan berangkat ke sekolah.

SMAGA(SMA GARUDA) tempat mereka menimba ilmu, sekolah yang terletak di tengah kota itu menjadi sma impian semua orang.

Kini mereka sudah berkumpul di lapangan hendak melaksanakan upacara bendera sebagai kewajiban nya menjadi warga negara indonesia. Berbeda dengan segerombolan laki-laki yang malah menerima hukuman dengan membersihkan seluruh halaman sekolah dikarenakan mereka yang telat ada pula yang tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap.

Beberapa diantara mereka menjadi pentolan sekolah karena pesonanya yang bertebaran, adapula diantara mereka yang dikenal karena prestasinya.

"BARA LAKSAMANA BASKARA, mau kemana kamu!" Cegah Bu Mega selaku guru BK di SMAGA yang mendapati salah satu murid bandelnya itu hendak kabur dari hukumannya. Lelaki dengan tubuh tegap dan mata elangnya yang selalu mengintimidasi, ia menjadi pentolan sekolah karena pesonanya yang tidak terkalahkan, selain itu sifatnya yang dingin malah menambah karismanya di SMAGA.

Sang pemilik nama itu malah tak menggubris panggilan dari gurunya tadi, tatkalah ia malah pergi bersama ketiga temannya yang tak kalah tampan darinya.

"Cabut," ucapnya.

Di lorong-lorong kelas mereka tak luput dari netra para siswi SMAGA, semua mata terpusat pada mereka. Banyak dari mereka yang selalu genit bahkan sampai rela menanggung malu demi menggoda Baskara dan teman-temannya itu.

"Wuahh itu si Baskara ga bosen apa cakep terus!!"

"Samudraa, aku kepadamuu, love u"

Lelaki sang pemilik nama itu tak menggubris sama sekali berbagai godaan para kaum hawa yang sedari tadi menatapnya. Dia SAMUDRA HYDAR GAUTHAMA, yang kerap dipanggil Samudra. Lelaki dengan sejuta pesona yang dimilikinya, sama seperti Baskara ia memiliki sifat yang dingin bahkan lebih dari Baskara sendiri. Ia dikenal banyak kaum hawa di SMAGA, selain karena ketampanannya ia dikenal karena prestasinya di sma itu. Guru-guru pun juga banyak yang mengenalnya, bahkan ia menjabat sebagai wakil ketua osis di SMAGA.

"Lion, jadi cowo gue yuu??"

"Oke maniss, lo cewe gue sekarang." Balas Lion sang pemilik nama. Dia LION DEVARRION ADIWIJAYA, lelaki dengan sejuta pesonanya tak heran banyak siswi-siswi SMAGA terpikat oleh Leon. Meski begitu, ia memiliki sifat yang jauh berbeda dengan kedua temannya tadi, mereka sering menyebut Lion sebagai buayanya SMAGA dikarenakan sifat playboynya yang sudah mendarah daging, tidak heran jika dia suka merespon siswi-siswi SMAGA seperti tadi, pacarnya saja ada 20.

"Yee, sifat buayanya kumat nih bocah." Cetus lelaki di samping Lion. Dia NATHAN ALEXANDRA SINAGA. Lelaki yang kerap dipanggil Nathan, ia memiliki pesona yang tak kalah menarik dari ketiga temannya tadi, banyak pula para kaum hawa yang terpikat dengan dia karena sifatnya yang ramah, humoris, dan receh. Meski begitu, ia belum tertarik dengan yang namanya pacaran ntahlah, banyak yang mengira Nathan itu gay padahal ya jelas tidak. Nathan pun tidak ambil pusing dengan rumor itu.

Dengan segera mereka menuju kantin sekolah hanya untuk sekedar nongkrong dan tentunya bolos kelas, sudah tidak kaget para siswa-siswi SMAGA dengan sikap mereka. Mereka pergi terkecuali Samudra yang lebih memilih untuk masuk ke kelas dengan niat baik, yakni belajar.

"Dasar tembok, gak bosen apa belajar mulu tuh anak." Cerocos Nathan melihat kepergian Samudra.

"Biarin, dia mah ga belajar sehari kek udah mau mati jangan disamain sama kita-kita." Timpal Lion.

"Bas, nanti di kantin lo yang traktir ya?sedekah buat kita-kita," tambahnya.

"Kere lo," sarkas Baskara.

"Yaudah" imbuhnya.

"Gitu dong, sama temen juga." Balas Nathan dengan kekehannya.

Di kantin...

"Mbok jum, es teh sama nasgor kayak biasanya ya!" Teriak Nathan kepada ibu kantin yang menjadi langganan mereka.

"Sip, berapa porsi?" Timpal mbok jum.

"Kalian mau makan apa?" Tanya Nathan kepada kedua temannya.

"Samain aja" jawab Baskara.

"3 porsi aja mbok, cepet ya!keburu laper ini." Teriak Nathan lagi kepada mbok jum.

"Siap, ditunggu!"

Beberapa saat kemudian...

Setelah lama menunggu pesanan mereka, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang, mbok jum datang menghampiri mereka dengan membawakan makanan yang telah mereka pesan.

"Ini, mas-mas, selamat menikmati." Ucap mbok jum.

"Makasih mbok," ucap Lion.

"Iya, loh ini mas Samudranya kemana?tumben gak bareng kalian?" Tanya mbok jum.

"Dia mah gabakal mau mbok diajak bolos gini, palingan ikut kelas anaknya." Jawab Lion.

"Oalahh gitu toh, yaudah monggo dinikmati"

"Makasih ya mbok," ucap Baskara berusaha ramah, ia kagum dengan mbok jum makanan yang dijual benar-benar enak bahkan mirip dengan masakkan bundanya ketika di rumah.

"Iya"

"Bas" panggil Lion.

"Hm?"

"Lo gak ada niatan cari cewek?sayang banget kegantengan lo njir, kayak gue nih udah ganteng cewenya banyak, jaya gue." Ujar Lion mencoba memulai obrolan.

"Bodo, buaya banyak bacot lo." Balas Baskara.

"Setan, kampret lo Bas" maki Lion.

Setelah itu, mereka melanjutkan aktivitas makan mereka sembari menunggu bel istirahat, rencananya mereka akan ikut masuk kelas ketika jam setelah istirahat saja, tanggung kata Nathan mah. Biarlah tugas nanti mereka bisa menyontek punya Samudra. Keterlaluan memang, untung Samudra penyabar kata dia mah "sedekah buat kaum fakir miskin"

Tbc.

Holaa, aku kembali yuhuu...
Kali ini ceritanya beda dan dengan versi kepenulisan yang lebih baik, jgn lupa vote yaa...💞💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang