Part 4 : Paralel

75 8 1
                                    

Junmyeon mengabaikan pesan ayahnya yang menanyakan tentang rencana makan malam keluarga. Kepalanya terasa pening saat melajukan mobilnya menuju salah satu tempat biasanya ia minum. Deretan botol-botol wine tersaji pada tempat minum ekslusif ketika Junmyeon menjejakkan kaki disana.

"Junmyeon-ssi kau disini juga" sambut Kang Seulgi yang merupakan karyawan toko wine itu yang telah lama akrab dengannya. Disana sudah ada Shim Changmin yang lebih dahulu datang.

"kau akan minum bersama juga?" imbuh Seulgi menanyakan perihal kedatangan Junmyeon.

"Hormat komandan" Junmyeon menyapa Shim Changmin yang merupakan pilot pada maskapai milik keluarga Junmyeon. Bisa dibilang sahabat Junmyeon itu karyawannya sendiri.

"Hormat"

"Junmyeon-na mengapa kau disini? bukankah hari ini D-Daynya?" tanya sahabat berbeda usia jauh itu pada Junmyeon.

Lelaki itu menanggapi dengan isyarat tangan yang menggores pada lehernya.

"dia menolakmu?" suara Changmin menggelegah hingga seluruh ruangan mendengar. Untungnya mereka datang cukup larut malam sehingga hanya ada mereka berdua dan Seulgi.

"karena hari ini hari yang menyedihkan bagi tuan muda kita bagaimana kalau kita pilih Bourgogne. Jangan terlalu mahal karena aku yang bayar" tutur Changmin pada Seulgi yang akan menyediakan minuman pesanan mereka.

"bagaimana dengan yang anda minum waktu tempo hari"

"apa itu?"

"Vieux Barrail" Seulgi menyebutkan merk wine yang berasal dari negara Prancis.

"Ya, Vieux Barrail. Satu barel kesenangan akan segera tercipta untuk memupus kesedihat tuan muda kita"

"Tidak. Jangan yang dari Prancis. Mari kita pergi ke tempat lain" protes Junmyeon yang telah duduk pada satu kursi dan kepalanya disandarkan pada meja. Sama seperti yang dilakukan Baekhyun.

"Bagaimana dengan Spumante dari Italia?" tawar Seulgi pada merk dagang wine dari negeri Pizza.

"karena tuan muda kita sedang sedih sesuatu yang manis dan berkilau mungkin bisa membantu?" Seulgi dan Changmin berpindah pada etalase wine lainnya.

"jangan yang manus. Aku ingin sesuatu yang kering. Super kering. Bahkan ultra kering! Jangan cemaskan tentang harganya karena aku yang akan membayar"

"kalau begitu, Seulgi-ssi pilih wine termahalmu" kesempatan buat Changmin mencicipi wine termahal karena gratis.

"Baiklah"

Ketiga orang itu duduk bersama. Seulgi yang memang ahli dan memiliki sertifikan keahlian tentang wine menyajikan pada gelas khusus wine.

"kenapa dia menolak seorang Junmyeon-nim? Aku tidak memahaminya"

"benar. Aku juga tidak memahaminya" Junmyeon menyetujui kalimat Seulgi.

"tak perlu berusaha memahami perempuan, Junmyeon-na. kau tidak akan pernah mengerti" Junmyeon dan Changmin menyesap wine mereka hingga tandas tak bersisa dalam sekali tegukan.

"tetapi Junmyeon-a. Kau yang lebih tidak bisa kumengerti. Bagaimana bisa kau tergila-gila dengan janda beranak satu. Mungkin ini bukan saat yang tepat aku mengatakan ini tetapi mengapa bisa kau sangat sedih karena seorang ibu tunggal itu? benarkan, Seulgi-ssi?" Changmin berusaha mencari pembelaan pada orang lain terhadap ucapannya tentang Soojung.

"mungkin itu karena cinta sejati" jawab Seulgi sekenanya.

"Cinta sejati? Seulgi-ya kau masih percaya pada cinta sejati?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Artificial LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang