HAPPY READING GUYS🤏Ketika ketua kelas mengabarkan bahwa guru bahasa inggris mereka absen untuk hari ini, para siswa kelas tiga C bersorak ria, satu persatu dari mereka keluar kelas, ada yang langsung balik rumah, ada yang menghabiskan waktu di kelas serta kantin sekolah, tapi beda dengan Afrenola. Jam kosong kali ini Nola habiskan dengan mengunjungi perpustakan sekolah hanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, mulai sekarang ia berjanji untuk dirinya sendiri untuk selalu rajin, ia juga berpikir untuk apa pulang cepat jika sampai rumah, dia hanya menjadi bahan olokan abang nya, memang ga setiap hari, tapi rasa trauma selalu menghampirinya.
Jam menunjukan pukul dua sore, itu berarti dia sudah menghabiskan dua jaman di perpustaakan, dengan cepat ia membereskan buku-buku dan kertas tugas yang sudah dia kerjakan. Sampai di kelas Nola menemukan Murni yang masih setia menunggu nya untuk pulang.
" Ola ayo pulang bareng, nanti kita singgah bentar ya di kantin mak Yuni, gua kangen sama seblak mak Yuni hehehe" Aku hanya mengganguk sebagai jabawan karena aku sendiri pun sibuk memasukan buku-buku ke tas.
" Berarti kita pulang nya naik taksi aja ya" aku bertanya kepada murni.
" ia, taksi aja deh, soalnya ga ada yang jemput, mama gabisa jemput lagi ada kerjaan di kantor "
" ohhhh, yaudh aku pesen sekarang ya, tapi nanti jangan lama-lama , takut mama marah kalau sampai sore di rumah" Sebenarnya aku mau tolak ajakan Murni, Cuma aku ga enak , apalagi lihat murni yang rela menunggu aku dari perpustakaan.
" Sumpah ini seblak nya enak banget, ga sia-sia kita mampir , bentar ya aku mau mesan satu lagi buat dirumah"" iya, rasanya masih sama enak, yaudh cepetan ah jangan lama-lama keburu sore ni" Murni hanya mengangguk sebagai jawabannya.
########
Tepat jam 3:30 sore, Afrenola tiba di rumah. Ia membuka pintu rumahnya dengan wajah lelah. Seharian duduk disekolah tanpa berbaring membuat tubuhnya pegal juga.
Afrenola naik ke atas dimana kamarnya berada, ia meletakkan tas kesembarang arah dan menarik handuk yang tersampir di belakang pintu kamar.Tak butuh waktu lama untuk Afrenola mandi, kini tubuh Afrenola terlihat segar.
" bibi masak apa?" Afrenola yang melihat keberadan bi siti lantas jalan menghampirinya.
Bi Siti adalah asisten rumah tangga yang di pekerjakan oleh sang mama untuk membantu membereskan rumah. Mama nya yang juga selalu sibuk bekerja tak sempat untuk mengurusi rumah bahkan mengurus anak pun. Wanita tua yang bahkan lebih tua dari mamanya ini sudah Afrenola anggap sebagai mama kedua, dari kecil si kembar juga sekali-sekali di urusi Bi Siti ketika mama sibuk dengan kerjaanya.
" Bibi masakan makanan kesukaan non Afrenola," jawab Bi Siti sambil tersenyum.
Wajah Afrenola pun nampak berbinar senang." wahhh.. senang banget , mana Nola lagi lapar" dengan cepat Nola mengambil piring yang ada di rak.
" Bi, mau nasi goreng sama udang nya ya bi" dengan semangat Afrenola meminta kepada bibi.
Bibi mengangguk, sambil mengambil piring yang ada di tangan Afrenola.' Segini cukup ga non?"
" iya bi cukup, gausah banyak nanti kalau masih laper tinggal namba "
Bibi tersenyum, ketika melihat Nola dengan semangat nya buat makan ( Tuhan terima kasih sudah membuatnya masih bertahan sampai saat ini) Bi Siti tahu betul bagaimana perlakuan keluarga ini terhadap anak bungsu mereka, terkadang Bi Siti bertanya-tanya, bukan kah ini yang di tunggu-tunggu oleh nyonya, anak perempuan? Tapi kenapa, disaat Tuhan mengabulkan permintaan nya, dia malah mengasingkan anaknya sendiri bahkan kadang tak di anggap oleh dirinya.
Ketika selesai dengan acara makan siang nya, Afrenola menghabiskan waktunya untuk belajar, mulai dari kemarin, dia selalu menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar, dia berfikir jika fisik nya kurang sempurna setidaknya otak dia pintar atau bisa di andalkan, karena dengan cara ini dia bisa di anggap atau dapat apresiasi dari keluarganya, bisa dibilang Afrenola haus pujian dan kasih sayang, siapa yang tidak haus kasih sayang jika dari kecil saja tidak mendapatkannya, bahkan untuk menanyakan keseharian atau apa yang terjadi pada hari nya saja tidak ada.