🍃🍃🍃
“Sialnya! Aku dan dia jelas berbeda.”
-Im Yoongi-*
*
*
"Aku dengar akan ada mahasiswa baru pindahan dari Sydney," kata salah seorang gadis berambut sebahu.
"Iya, aku pun dengar berita itu. Kabarnya, dia juga anak pemegang saham yayasan universitas kita," sahut gadis satunya.
"Jinjja?" Gadis yang memiliki rambut sebahu itu membulatkan matanya. "Waah ... berarti dia anak orang terpandang, ya."
Yoongi baru saja tiba di kampus saat rungunya samar-samar mendengar pembicaraan beberapa mahasiswa yang tak sengaja ia lewati.
Kebanyakan dari mereka membicarakan mahasiswa baru yang kabarnya merupakan anak dari salah satu pemegang saham yayasan universitasnya.
Seperti biasa, Yoongi bersikap tak peduli. Ia melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan mata yang terlihat mengantuk.
Ah! Sepertinya bukan hari ini saja, melainkan pria itu memang sering sekali menahan kantuk jikalau ada perkuliahan pagi.
Bukan. Bukan karena pria itu terlalu asik bermain sampai-sampai ia melupakan jam tidurnya, akan tetapi pekerjaannya yang membuatnya harus seperti itu.
Yoongi tiba saat kelas sudah mulai ramai. Ia merotasikan matanya ke sekeliling penjuru kelas, dan iris hitamnya hanya mendapati dua bangku kosong di bagian tengah.
"Hyung!" sapa Junho tepat setelah Yoongi mendaratkan bokongnya. Pria itu menarik asal bangku yang kosong kemudian mendudukinya.
Decakan kasar terdengar dari bilah bibir Yoongi. "Kenapa kau selalu mengganggu, sih!"
Junho terkekeh geli. "Aku baru memanggil, Hyung."
"Wae? Mau membicarakan mahasiswa baru itu?" Yoongi meletakkan kepalanya di atas meja lalu memejamkan matanya, dengan posisi wajah membelakangi sang karib. "Tiap mahasiswa yang aku lewati pasti membicarakan dirinya."
Junho menaikkan kedua alisnya. "Benarkah?"
Yoongi merespons dengan daheman.
"Ah, tapi untuk apa aku membicarakannya. Aku sudah mengenal dia."
Tidak ada respons apapun dari Yoongi.
"Hyung!" Junho mengguncang pelan bahu Yoongi. "Ck! Aku berbicara denganmu, Hyung!" protesnya.
"Kembalilah ke tempatmu, Junho-ya! Aku ingin tidur!" titah Yoongi penuh penekanan.
Junho menghela napas panjang. "Baiklah ... baiklah. Dasar beruang kutub!" gerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED || MYG
FanfictionDiam-diam, Im Yoongi menaruh hati pada Shin Aera-teman kuliahnya. Namun, perbedaan sosial seolah menjadi tembok penghalang bagi Yoongi untuk menyatakan cinta pada Aera. Terlebih, Aera sudah dijodohkan oleh keluarganya. Hingga, keduanya terpaksa berp...