F:01 || Im Yoongi

57 12 2
                                    

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

"Tidak ada yang menarik dari hidupku."
-Im Yoongi-

*

*

*

"Ne, Eomma, nanti akan aku kirimkan uangnya," ucap seorang lelaki di dalam sebuah apartemen yang sangat sederhana.

"Eomma tidak usah memikirkan aku mendapatkan uang dari mana, pikirkan saja kesehatan Eomma."

"Eomma, aku tutup dulu, ya. Aku harus cepat-cepat ke kampus," ujarnya lagi seraya mengakhiri panggilan.

Dia Im Yoongi, biasa orang menyebutnya Yoongi. Tidak ada yang istimewa dari hidupnya yang bisa ia banggakan.

Im Yoongi, seorang pria berkulit putih pucat dengan tatapan mata yang tajam. Rutinitasnya sehari-hari hanya kuliah dan bekerja part time.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Yoongi memutuskan untuk merantau dan meninggalkan ibunya yang tinggal di Daegu-kota kelahirannya.

Dengan menyewa satu unit apartemen type one room yang sangat sederhana di Seoul, Yoongi menjalani hari-harinya dengan bekerja siang dan malam, demi memenuhi kebutuhannya dan pengobatan sang ibu.

Yoongi menuangkan satu saset kopi instan ke dalam tumblr-nya, lalu menambahkan air panas memenuhi tumblr tersebut. Entah bagaimana rasanya karena ia menyeduh kopi ini tidak sesuai dengan takaran. Baginya, yang terpenting adalah bisa menikmati kopi dan tetap berhemat.

Tumblr ini pun selalu Yoongi bawa kemana-mana, terkadang ia isi dengan kopi, atau sering pula dengan air putih biasa. Pikirnya, supaya lebih hemat dan tidak membeli minum di luar.

Ringisan samar lolos dari bilah bibir Yoongi. Pria itu memegangi perutnya. Agaknya, cacing-cacing di dalam sana tengah berteriak meminta jatah.

"Ck! Aku lapar!" gerutunya pelan.

Alih-alih membuat sarapan, pria itu justru memilih duduk dan memakai sepatunya. Satu-satunya sepatu yang ia punya. Bahkan, warnanya sudah sedikit pudar dan lusuh. Tentu Yoongi ingin sekali mengganti atau membeli sepatu baru, namun lagi-lagi dirinya belum memiliki uang yang cukup.

Dengan menyambar tas ransel di dekatnya, pria itu siap memulai hari dengan segudang aktivitas.

Yoongi berlari, mengejar bus yang baru saja tiba di pemberhentian bus. Bulir-bulir peluh membanjiri dahinya.

"Sial! Masih pagi saja aku sudah mengeluarkan banyak energi," keluhnya sambil menyeka keringat.

Yoongi duduk di bangku bus paling belakang, dengan kedua telinga tersumpal earphone. Matanya terpejam, mati-matian ia menahan perutnya yang semakin terasa lapar.

FATED || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang