"Kamu yakin tidak ada yg bisa aku bantu?"
Lima hari berlalu setelah Build mengantar Bible mengunjungi makam Naira. Setelah hari itu, Build kembali menjadi pekerja pengangguran. Bible tidak lagi pergi kemanapun dan hanya sibuk dgn pekerjaannya di rumah.
"Jangan mengganggu ku Biu, tidur saja sana."
Kegiatannya dari pagi sampai malam hanya merecoki pekerjaan Alwin. Seperti saat ini, yg di lakukan sejak tadi hanya membuntuti Alwin yg sedang mencuci dan menata piring setelah makan malam berakhir.
"Aku sudah tidur sejak 27 tahun yg lalu, aku bosan."
Alwin hanya menggelengkan kepalanya, Build tidak akan berhenti mengganggunya.
Sementara Build yg terus merecoki Alwin, keduanya tidak menyadari Bible yg kini berjalan ke arah mereka. Bible tersenyum tipis melihat perilaku Build yg ternyata terlihat cukup lucu di matanya. Dan itu mengingatkannya pada sosok Naira di masa lalu.
Naira juga sering kali mengganggu Alwin di dapur saat merasa bosan. Bedanya Alwin hanya pasrah saja ketika Naira mengganggunya karena memang tidak berani untuk membantah. Sementara dgn Build, Alwin slalu memarahinya. Yah karena mereka berteman dan sama sama pekerja. Jika dgn Naira ia tidak berani karena wanita tersebut berstatus sebagai istri dari majikannya. Bisa di pecat Alwin kalau berani memarahi Naira.
"Apa yg sedang kalian mainan?"
Keduanya mematung seketika, saling melempar tatap karena takut berbalik dan mengetahui siapa yg sedang berbica baru saja. Tanpa berbalik pun sebenarnya Build maupun Alwin sudah pasti tau siapa yg berbicara.
"Sepertinya seru sekali, boleh aku bergabung?"
Alwin yg tadi sedang mencubit pinggang Build saat Bible datang pun akhirnya memberanikan memutar tubuhnya, begitu juga dgn Build yg ikut menunduk di samping Alwin. Build beberapa kali menyenggol kaki Alwin agar ia segera berbicara. Alwin audah lebih lama bekerja disana jadi Build akan menyerahkan Alwin untuk menjawab pertanyaan Bible.
"Maaf tuan, kami tidak bermaksud untuk berisik."
Alwin memang sempat meninggikan suaranya pada Build tadi. Pasti Bible menghampiri mereka karena keduanya yg terlalu berisik dan mengganggu Bible. Bukannya marah atau semacamnya, Bible justru menertawai dua pria yg saling sikut di hadapannya itu.
"Aku hanya ingin meminta kopi, bukan untuk memarahi kalian."
Build dan Alwin menghela nafas lega setelah nyawa mereka hampir terbang karena takut terkena marah. Terutama Build yg merasa bersalah karena terus mengganggu pekerjaan temannya.
"Tolong antar ke kamar ku nanti."
Bible kembali meninggalkan Build dan Alwin setelah menyampaikan keinginannya. Tidak lama setelah kepergian Bible, kini giliran sang ibu yg datang untuk menemui kedua pekerjanya itu. Wirda mengatakan pada Alwin jika dia membutuhkan bantuannya untuk mengganti bohlam lampu di dalam kamar mandinya. Awalnya Build menawarkan diri untuk membantu, tapi Alwin mencegahnya dan meminta Build yg mengantar kopi milik Bible ke kamarnya.
Build menyempatkan diri untuk mencuci tangannya lebih dulu, takut jika tangannya tidak terlalu bersih dan mengotori gelas kopi milik Bible. Itu hanya pekerjaan sederhana, mengantar kopi lalu selesai, tapi Build begitu semangat melakukannya.
"Sial"
Hingga tanpa sengaja sikunya menyenggol gelas kopinya saat ia mengeringkan tangannya. Gelasnya memang tidak terjatuh, namun isinya tumpah tidak tersisa sedikitpu. Tangannya sudah cukup bersih untuk menyentuh gelasnya tapi kini Build justru membuat dapurnya yg menjadi kotor.
Buru buru Build menyeka tumpahan yg meleleh dari atas meja sampai lantai dapur. Sedikit panik, tapi Build berusaha untuk tenang. Selain itu, ia juga harus segera mengantarkan kopi permintaan Bible tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here With You (BibleBuild)
Fanfiction"jika kamu belum siap untuk meninggalkan masa lalu mu, tolong jangan membingungkanku yg ingin menjadi masadepanmu dgn segala perasaanmu yg belum pasti itu." * BibleBuild *