Sudah hampir sebulan lamanya Build bekerja untuk keluarga Sumettikul. Dan selama itu Build sama sekali belum melakukan pekerjaannya sebagai supir pribadi Bible. Mau di bilang makan gaji buta, tapi memang begitu adanya.
Sejak hari pertama Build datang hingga hari ini, Bible sama sekali belum keluar rumah. Bukan tidak senang karena bisa bersantai, tapi sungguh itu mulai membuat Build bosan karena tidak melakukan apapun. Terkadang Build hanya akan tidur seharian, membantu pekerjaan tukang kebun, atau hanya sekedar merecoki pekerjaan Alwin agar ada alasan untuk ikut membantu temannya itu.
Kenapa tidak bantu menyupiri nyonya Wirda atau anggota keluarga lainnya?
Pertama, nyonya Wirda sudah memiliki supirnya sendiri. Kedua, Bible dan ibunya juga hanya tinggal berdua di rumah sebesar itu. Sementara ayah dan kedua adiknya tinggal di Paris.
Erlan Sumettikul, ayah Bible itu sudah lebih dari tujuh tahun tinggal di Paris untuk mengurusi bisnis luar negri mereka, di bantu oleh Tirta anak keduanya yg ikut tinggal disana sejak dua tahun lalu. Untuk anak bungsu Sumettikul, Aleena juga berada di Paris untuk melanjutkan pendidikannya disana. Selain karena impiannya untuk bersekolah di Paris, itu juga karena keinginan Tirta agar ia bisa mengawasi adik perempuannya dgn lebih mudah. Mereka bertiga hanya akan pulang beberapa kali dalam setahun.
"Kamu aneh sekali, kenapa harus meminta izinku kalau hanya untuk berenang."
Build tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuknya yg tidak gatal. Beberapa saat yg lalu Build menghampiri Wirda yg tengah bersantai sembari menikmati teh sorenya di halaman depan. Niatnya adalah meminta izin untuk menggunakan kolam renang. Udara sore ini sedikit lebih panas dari biasanya, sepertinya menenggelamkan diri sebentar di kolam renang adalah ide yg bagus menurut Build.
"Kamu bisa menggunakannya kapan saja. Sudah ku katakan padamu, anggap saja sedang tinggal di rumahmu sendiri. Kamu bisa menikmati fasilitas di rumah ini, asalkan kamu tidak mengabaikan pekerjaan utama mu."
Ia tau memang majikannya itu tidak akan ambil pusing jika pekerjanya menggunakan fasilitas yg ada di rumah mewah tersebut. Alwin juga sering mengatakan padanya untuk tidak terlalu sungkan, karena majikan mereka memang sebegitu memuliakan orang orang yg bekerja bersama mereka. Tapi tetap saja, Build merasa tidak enak. Apalagi ini seperti ia hanya menumpang hidup disana tanpa melakukan pekerjaan utamanya.
Deruhan nafasnya terdengar kasar setelah tiga kali berenang bolak balik di dalam kolam yg cukup besar itu. Tubuhnya bersandar pada dinding kolam renang, sesekali Build juga mengibaskan rambut basahnya seperti anak anjing yg baru selesai di mandikan.
Segarnya air kolam ditambah dgn langit sore yg berwarna jingga sungguh perpaduan yg luar biasa indah. Build memejamkan matanya, wajahnya menengadah menangkap sinar matahari sore yg menyapu wajahnya.
Seperti inikah rasanya hidup tanpa banyak beban pikiran?
Tanpa sadar bibirnya mengukir senyuman yg begitu indah. Beban di atas pundaknya selama ini seolah ikut luruh ke dasar kolam."Ehem"
Sampai deheman seseorang berhasil mengembalikan sukma Build yg tadinya menari nari bersama hembusan angin sore. Jantungnya hampir saja terlepas dari tempatnya ketika mengetahui siapa yg bersuara secara tiba tiba.
"Tu-an Bible."
Tubuh Build seketika beringsut masuk kedalam air hingga kini yg terlihat hanya bagian kepalanya saja. Bukan tanpa alasan, ia berenang dgn bertelanjang dada. Sementara tuan muda Sumettikul itu hanya tersenyum ringan dan justru berjongkok di tepian kolam dimana Build mati-matian menyembunyikan tubuh setengah telanjangnya agar tidak terlihat.
"Setelah makan malam antarkan aku menemui seseorang."
Ini pertama kalinya Build mendengar dgn jelas suara Bible. Biasanya ia hanya mendengarnya samar samar dari kejauhan ketika Bible berbicara dgn ibunya. Suaranya sedikit berat namun terdengar sangat lembut. Sangat cocok dgn wajah tampannya yg tegas sekaligus teduh ketika tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here With You (BibleBuild)
Fanfiction"jika kamu belum siap untuk meninggalkan masa lalu mu, tolong jangan membingungkanku yg ingin menjadi masadepanmu dgn segala perasaanmu yg belum pasti itu." * BibleBuild *