Part 2

61 45 21
                                    

*Jangan lupa untuk menekan vote/bintang dan memberikan ulasan² atau komen di cerita ini.









Selamat membaca...













🍁🍁🍁🍁🍁

Hari demi hari berlalu semenjak kepindahan Alya ke kota Bandung. Kemarin Hari Sabtu kedua orangtuanya datang untuk menjenguk Alya sekaligus merayakan dengan sederhana ulang tahun Alya. Alya sengaja datang lebih awal ke Bandung sebelum ospek dimulai, rupanya ketiga teman kostnya iu datang lebih dulu dan tentu lebih lama di Bandung ketimbang dirininya.

Tiga hari lagi merupakan hari pertama Perkenalan kampus bagi para calon Mahasiswa Baru. Alya dan ketiga teman kost nya itu kini sedang pergi ke salah satu supermarket untuk membeli sebuah cemilan yang merupakan menjadi salah satu syarat untuk dibawa ke acara ospek nanti. Di hari pertama itu, akan diisi dengan acara yang sakral dan formal, hari kedua diisi dengan ospek fakutas dan hari ketiga dan keempat akan diisi dengan ospek prodi. Alya sedikit tidak suka ketika mengetahui jika ospeknya akan dilaksanakan total empat hari, ia hanya ingin langsung kuliah saja apa bisa?

"ck," decak Alya ketika membaca salah satu pesan dari teman barunya.

"kenapa Al?" Tanya Della yang sedang mendorong trolley mendengar decakan Alya.

"Ini lho dia dari grup Maba jurusan kita liat," Alya menyodorkan layar handphone nya pada Della.

Della menerima benda persegi panjang tersebut dan membaca isi pesan dari salah satu maba jurusannya. Terbaca Alya yang hanya membalas pesan dari lelaki tersebut dengan seadanya sementar laki-laki tersebut seperti mencari topik pembicaraan lebih banyak lagi dengan Alya.

"Gak sopan kan, kek apaansih." Alya menerima ponsel tersebut kemudian memasukan benda tersebut ke dalam tasnya.

Della tertawa mendengarnya, ia paham bahwa Alya tidak mungkin langsung memblokir teman baru satu kampusnya itu apalagi laki-laki itu satu prodi dengan mereka. Mereka belum menjadi mahasiswa resmi, jadi Alya begitupun dengan ke tiga teman kostnya itu berusha untuk menambah kenalan baru sebanyak mungkin.

"Mau pdkt dia." Celetuk Nur yang sedari tadi membuntuti mereka dan mendengar obrolan mereka dari belakang.

Alya memutar bola matanya malas, ia mengambil alih trolley yang seang didorong oleh Della dan membawanya menjauh untuk pergi ke rak cemillan.

"Udah dapet aja nih Al."

🍁🍁🍁🍁🍁

"ALYA!" Teriak Della dari lantai bawah

Di kost ini hanya Alya lah yang berada di lantai tiga kamarnya berada diantara ketiga teman barunya itu. Alya yang sedang merias merasa terganggu dengan teriakan juga kerusuhan temannnya dibawah sana. Berkali-kali Alya mengumpat saat dirasa makeup nya kurang sesuai dan Alya akan melakukan riasan ulang sampai dirasa ia merias wajahnya dengan sempurna.

"Buruu ini jam berapa!"

"Iya iya bentar."

Alya memoleskan bedak ke wajahnya dan terakhir ia memoleskan beberapa lip product pada bibirnya. Della menggeleng, pantas saja sebelum jadi mahasiswa resmi sudah benyak laki-laki yang mengirim Alya pesan dengan dalih kenalan dan berteman. Rupanya Alya selalu menjaga penampilannya dengan baik, nyaris sempurna, belum lagi rambut coklat indah gadis tersebut yang dicatok, berbanding terbalik dengan dirinya yang tidak memakai riasan wajah apapun.

"Al nyadar ga sih kalo kita anak Teknik dilarang cantik." Ucap Della.

"dih masa." walau sembari gemetar mengecek kembali barang bawannya dengan benar, Alya tetap menyahuti ucapan Nur. dilihatnya jam menunjukan pukul 04.22WIB, itu berarti mereka masih memiliki waktu 38 menit supaya tidak terlambat.

AKU MABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang