Habis tak bersisa, satu kantong penuh makanan dengan berbagai macamnya itu sudah kosong dan hanya tertinggal bekas kemasannya saja. Keduanya begitu kekenyangan, duduk setengah berbaring, pengait pakaian yang dilepaskan dengan sengaja, suara napas yang berat, juga mata yang hampir terpejam, menandakan sepenuh apa lambungnya itu.
Aku kenyang sekali, padahal hanya makan kare dan beberapa jajanan saja.
"Luffy" Panggil Law dengan lembut. Wajah tampannya itu tak sedikitpun melirik Luffy yang berada tepat disampingnya.
"Aku bukan Luffy"
"Ngga usah main kucing-kucingan begitu, aku langsung tahu kamu Luffy" Katanya mantap.
"Lalu, kalau aku Luffy, apa urusanmu?"
"Tentu aja ada, gimana itu bukan urusan aku kalo tiba-tiba suami kecil kamu datang ke sekolah dengan memakai pakaian cewek begitu"
"Trafalgar Luffy, berhenti ngelakuin ini oke" Lanjutnya.
Luffy diam terpekur, menggali lagi ingatannya tentang nama itu. Trafalgar? Dan apa katanya tadi? Sejak kapan? Atau jangan-jangan...
"Sebentar!" Luffy langsung menegakkan badannya, merangkai banyak sekali kata di kepalanya untuk dapat diutarakan kepada orang aneh tapi ganteng di depannya ini.
"Pertama, baik aku mengaku kalau aku adalah Luffy. Kedua, darimana kamu bisa tahu nama belakangku? Aku saja tidak kenal sama kamu"
Aku bingung sekali, suami? Kapan aku menikah? Seingatku, aku hanya disuruh kakakku untuk menyamar karena ada misi penting. Tentu misi ini tidak main-main, Ace bilang aku harus membantunya mencari informasi tentang pengedar narkoba yang ada di sekitar murid-murid ini. Pun katanya hanya aku yang bisa karena penampilanku dan juga ternyata pengedar obat terlarang itu bukan hanya oknum tetapi sekelompok murid yang dipimpin oleh seorang cewek licik, sehingga harus mendekatinya dari dalam.
Ace memohon-mohon padaku selama seminggu penuh untuk membantunya supaya bisa naik pangkat di tempat kerjanya sebagai seorang polisi, jadilah aku disini sekarang. Pindah dari sekolah sebelumnya dan mengganti identitasku menjadi seorang perempuan. Beruntung kakek punya sedikit kuasa di sekolah ini, jadi aku bisa dengan mudah menjadi siswi baru di tengah semester.
Tapi mengingat itu, keadaan ini bukan yang aku harapkan, kenapa di hari pertama sekolah, sudah ada orang aneh yang mengaku-ngaku suamiku, padahal beraksi pun aku belum. Oke, aku tidak peduli tentang orientasi seksual seseorang karena aku pun dulu pernah berpacaran dengan seorang laki-laki di rumah masa kecilku. Tapi kenapaaaa?
"Namaku Trafalgar Law" Nama itu tidak asing. Yang benar saja, aku sudah menikah nih? Sama dia? Yahh aku tidak menolak juga sih kalau benar. Tapi kan nama Trafalgar pasti banyak, bukan cuma dia.
Aku melihatnya yang melihatku juga. Kira-kira berapa senti ya tingginya karena saat duduk pun aku harus mendongak untuk melihat wajahnya. Lihat itu, sorot matanya tajam, rahangnya begitu tegas, hidungnya seperti perosotan yang pernah aku mainkan dulu, juga ada side burns tipis yang membuatnya terlihat lebih dewasa. Ternyata orang ini memang memiliki tato, dekat begini aku jadi bisa melihatnya dengan jelas, oh dia juga pakai pierching hitam di telinga kirinya.
"Sudah selesai mengamatiku?" Katanya overpede.
"Aku tidak percaya namamu Trafalgar" Aku harus minta bukti. Jangan sampai dia orang mesum yang mecari target dengan mengorek-ngorek informasi pribadi targetnya dan menggunakannya untuk mendekati orang itu.
Melihatnya merogoh-rogoh saku celana dan langsung memberikan kartu pelajar. Syok aku dibuatnya, benar nama Trafalgar tertulis di paling atas, pun beserta foto dan informasi lengkap lainnya. Kali ini aku melihatnya mengeluarkan kartu lain berwarna biru. Aku baca baik baik benda kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot/Twoshoot [LawLu Ver.]
De TodoBuku ini berisi oneshoot/twoshoot dengan pair Law x Luffy. Warning tag! 100% fiction bxb mention of harsh words vote and comments are very appreciated cover: cr. twitter @kosino.j