Entah bagaimana,
Hari ini kau utus kata cinta,
Menanam benih semai,
Menabur harapan sejenak,
Dengan berbagai rancangan,Namun,
Pada keesokannya jadi kosong,
Tercipta perasaan benci,
Seolah-olah kita tidak mengenali,
Segala harapan terkubur,Hanya Tuhan,
Yang tahu segalanya,
Dia pemilik hati manusia,
Segenap jawapan dan rahsia,Aku tak mempersoal,
Cuma secebis hati lara bergurindam,
Mengharapkan sebuah kemaafan,
Paling tidak ia menenangkan hati,
Supaya bayanganmu tidak menganggu lagi.
