Reaksi Taufan hanya diam, dia tidak tau gelang milik Thorn, mereka baru bertemu dan itupun Taufan tidak melihat adanya gelang ditangan milik si pemuda zambrud itu.
Namun, berbeda halnya dengan Thorn. Dirinya langsung berjalan menuju Taufan dan seorang pemuda bernetra citrine itu kemudian langsung mengambil gelang berbentuk daun itu dari tangan sang pemilik netra citrine itu.
"Gelangku! Terimakasih sudah menemukan gelangku (*^▽^*)" ujar Thorn pada pemuda bernetra Emas tersebut yang sudah menemukan gelang miliknya
Pemuda bernetra citrine itu hanya terkekeh kecil dan mengangguk pada Thorn, lalu melirik Taufan yang memakai piama bergambar tedy bear, jujur saja dirinya cukup gemas pada pemuda di depannya saat ini.
Bagaimana tidak, pemuda bernetra shappier itu memakai piama berwrana biru bergambar tedy bear, rambut yang acak-acakan seperti sarang burung dan juga lihatlah pipi chubby nya yang ingin sekali dia cubit itu?!!.
Rasanya dia ingin membawa pemuda bernetra shappier itu ke pelukannya dan menpat-pat kepala milik Taufan.
"Senang mendengarnya, namaku Gemilang Putra Arkhanda, kalian bisa memanggilku Gempa..? Yaa, itu agak unik...?" Gempa tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu kembali bersuara "Dan siapa nama kalian?" Tanya Gempa pada kedua pemuda itu
"Oh! Namaku Thorn Jairo Forest! Panggil aku Thorn, senang bertemu denganmu!! (*>∀<*)" jawab Thorn dengan antusias "Boleh aku menyebutmu dengan 'kak' Gempa?" Tanya Thorn
Gempa yang mendengar hal itu tersenyum dan mengangguk pada Thorn, tangannya mengelus surai Thorn yang tingginya tidak jauh darinya dengan lembut
"Tentu saja, aku senang ada yang memanggilku kakak"
Sedangkan Taufan yang mendengar hal itu cemberut, pipinya yang chubby bak bakpau itu sepertinya akan tumpah kapan saja karena Taufan yang sepertinya ngambek pada Thorn.
Bagaimana dirinya tidak kesal, padahal dia juga ingin dipanggil kakak oleh Thorn, apakah sependek itukah dirinya sampai-sampai dikira anak kecil? Dirinya sudah mau tamat dari dunia perkuliahan tau?!.
Ayolah dirinya hanya memilki tinggi 163 cm, itupun menurutnya sudah tinggi meskipun kedua orang yang di hadapannya ini memiliki tinggi 170 cm lebih?.
Thorn yang menyadari wajah cemberut dari 'teman' barunya itu menaikkan alisnya, meskipun dirinya penasaran kenapa Taufan tiba-tiba cemberut seperti itu, namun dirinya tak bohong bahwa dia menyukai wajah cemberut milik Taufan.
"Taufan, kau baik-baik saja?" Tanya Thorn pada Taufan
Gempa yang mendengar perkataan Thorn melihat ke arah Taufan
"Ah, jadi dia adalah Taufan. Lucunya dia cemberut seperti itu. Tolong pipi chubbynya ingin ku unyel-unyel aaaaaaaaa!! " Batin Gempa yang menahan dirinya untuk tidak menguyel pipi Taufan dengan cara menggigit pipi dalamnya
Taufan tiba-tiba tersentak dan melihat kedua pemuda yang ada di hadapannya dan tersenyum canggung pada mereka berdua
"O-oh, aku baik-baik saja Thorn" jawab Taufan pada si bendul ijo dengan senyuman tipis yang terpatri di wajahnya kemudian melihat Gempa "Dan namaku Taufan Zephyr Cyclone. Panggil saja Taufan, senang bertemu denganmu.. err, Gempa" balas Taufan pada Gempa sembari tersenyum ramah padanya
Gempa yang mendengar hal itu tersenyum sumringah, dan mengangguk mengerti lalu menyubit pelan pipi chubby tersebut karena sudah tidak tahan dengan kegemasan yang dimiliki Taufan, salah satunya pipi yang dia cubit.
"Senang bertemu denganmu Taufan, kau sangat lucu hahaha, maaf jika aku mencubit pipimu aku tidak tahan melihat pipimu itu" Gempa kemudian melepaskan tangannya dari pipi Taufan yang seperti bakpau itu