SEBIRU LANGIT DAN SAMUDRA

5

"ahh jen eumm"

"Nana yeah"

"Lebihhhh ahh da-lam nah ahhh"

Jaemin bermain main dengan adik kecil jeno, memasukkannya dan naik turun diatas perut sang dominan.

"Ahh ah ah jennohhhh"

"Yehh babyy eumm"

Jeno menarik kepada jaemin menyatukan kedua belah bibir mereka meraupnya tanpa ampun, sedangkan dibawah sana masih tertaut penyatuan kedua insan tersebut.

Eummm

Ahh

"Ahh jen"

Plok

Plok

Plok

Bokong putih mulus miliknya yang tak henti untuk bergerak atas bawah membuat sang dominan merasakan nikmatnya dunia.

"Yeahhh nah ah ah "

"Arghh jeno ahhh punya kamu ahh"

"Yeahh na teruss"

"Jenn ahh mau cumm ahh jen arghh"

"Teruss ahh na ayo eumhh"

Prot..

"Arghhh"

Tubuh keduanya bergetar saling mengeluarkan nikmatnya sedangkan sang dominan mengeluarkan di dalam tubuh sah kekasihhh.

Brugg

Si manis menjatuhkan tubuh nya ke atas tubuh sang dominan memeluknya seakan kekasihnya itu akan pergi

"Jenn aku lelah" eluhnya

"Ya udah na gapapa tidur aja ayo"

"Tapi jen lepas dulu adik kamu"

"Ah ga usah jordi butuh rumahnya"

"T-tap ahh" dengan sengaja jeno menusuk jordinya itu

"Iya atau lagi? Hm"

"I-iya ah"

Cup

"Tidur ya sayang" kedua insan pun terlelap dengan saling bertautan satu sama lain menunggu hari esok yang akan datang.

*

"Mom? Kenapa? Ko kesini?" Tanynya

"Kenapa? Apa tidak boleh anak tampan hmm?"

"Bukan begitu mom tapi"

"Tapi apa?"

Jeno terkejut saat dia akan mengambil minumnya di monsion miliknya itu yeah dady jae yang memberikan rumah itu untuk mereka berdua.

Saat akan turun untuk mengambil minum jeno dikagetkan dengan keberadaan mommy nya tersayang itu sudah berada didapur.

Dari mana mommy nya itu mendapatkan kunci?

Sudah pasti dari suaminya tersayang.

"Mommy hanya akan memastikan"

Jeno pun duduk di salah satu kursi meja makan itu.

"Memastikan apa mom" tanyanya dengan langsung merebahkan bokongnya itu.

"Apa kau sudah membuat cucu?"

"Ahh anu mom itu anu"gelagapnya bingung mau bilang tidak nyatanya iya mau bilang iya yakalii

"Jangan bilang kau?!"

"Jenoooo,bantuu aku berjalan" teriaknya jadi dalam kamar itu.

"Menantuku kenapa jeno?" Tanya sang mommy sudah mommy sudah yakin.

"Anu mom itu sebentar mommy tunggu disini"

Jeno pun segera pergi dari hadapan mommynya itu dan berlari menemui kekasihnya itu

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan istirnya itu yang tak memakai sehelai benang pun.

"Kenapa sayang"tanyanya kawatirr

"Gending lah sakit tau kamu pikir apa gitu aja pake nanya si ish"

"Hustt na jangan keras keras"

"Kenapa si apa salah"

"Hustt na ana mommy"

"Ups gimana bisa ada mommy?" Bisiknya

"Entahh"

"Huaa jeno kita ketawann dong jen huaa"

"Gapapa sayang toh udah menikah juga"

"Matamu gue colok jen"

"Bibir mu gue cipok na" reflek Jaemin menutup mulutnya kan ga enak kalau lagi ciuman tiba tiba mommy masuk.

"Ya udah gendong aku ke kamar mandi lengket tau"

"Iya sayang"

Jeno pun menggendong jaemin dengan ala bridal style mengantarnya ke bak mandi .

"Naa aku tinggal gapapa kan?"

"Kamu mau ninggalin aku jen, setelah kau renggut keperawanan aku jen? Kamu jahat?" Ucapnya ala ala drama yang kemarin ia tonton

" Lebayy deh sayang hmm aku cuma mau kebawah ga ninggalin kamu selamanya "

"Iyakah babik"

Cup

"Jaga ucapannya mas ga suka"

"Jigi icipinnyi mis gi siki" ledeknya dengan nada dibuat buat.

"Lucunyaaa" gemes jeno sampe unyel unyel pipi kesayangnnya itu.

"Ya udah mas kebawah ya?"

"Ya"

"Jutek banget"

"Ya udah si sana kebawah aku juga mau mandi"

"Iya sayang jangan lama lama dingin nanti sakit malah"
"Ya"
Cup

Jeno pun keluar dan meninggalkn istri kecilnya itu untuk mandi.

Jeno menyusuri tangga itu dan menengok kesana kemari kenapa mommynya tidak ada dimana?

Trett trett

"Hallo mom"

"Hallo jen mommy udah pulang katanya ada yang penting yang daddy mau omongin maaf mommy ga ngabarin kamu dulu"

"Oh gitu ya mom ya udah gapapa mom"

"Ya udah jen"

"Mom hati hati ya"

"Ya"

Tutt tut

"Yes mommy pergi waktunya nusul nana"

Jeno pun lari menuju kamar mandi menemui istri cantiknya itu.

Setalah itu dan terjadi lagii seperti awalnya hahaide.

Tbc