*****
POVV Rayhan,
“Pagi umi, abi” Sapa Rayhan
“oh yang di sapa abi, umi aja nih?”
“ehhhh ada abang dan teteh di meja makan, biasanya juga udah pada berangkat kerja” ucap Rayhan terhadap kakaknya.
“Bukan kita yang tumben, kamu yang tumben pagi-pagi udah bangun aja. Biasanya juga kesiangan terus ga sarapan”ucap kak Amel
“Tuh kan mi, Rayhan bangun siang salah begitupun sebaliknya bangun pagi juga salah” ucap Rayhan yang mengadu ke Umi nya.
“Udah kak, jangan di ledekin mulu adeknya” bela Umi
“Iya mi, tapi kan kakak benerkan bi?” Tanya Kak Amel
“Iya betul nak,” jawab Abi
“Tuh dengerkan apa kata Abi? Terimakasih Abi” ucap Kak Amel
“Abi mah ga asik nih,” ucap ambek Rayhan
“Udah lanjutin sarapan nya, nanti kalian terlambat loh”ucap Umi
“Baik umi” ucap Kak Amel & Rayhan secara bersamaan.
Di meja makan semua nya hening, melanjutkan sarapan. Setelah selesai mereka berangkat ke kantor & sekolah bersama-sama.
Sepanjang jalan Rayhan berangkat memakai motor kesayangannya, ia selalu suka memakai motor dibandingkan mobil. Supaya tidak kejebak dalam kemacetan, dan bisa bebas untuk menghirup udara.
Berada di lampu merah, Rayhan berhenti. Pandangan Rayhan melihat ke depan dan ke samping. Ia tidak sengaja melihat ke samping kaca mobil yang berisikan perempuan yang ia anggap tak asing. Namun, ia tidak memperdulikan siapa dia.
Lampu merah sudah menjadi hijau, Rayhan melajukan motor kembali untuk menuju ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, tak lupa untuk menyapa satpam.
“Pagi Pak Heru,” sapa Rayhan
“Pagi nak Rayhan, tumben kamu berangkat pagi?” tanya Satpam yang terheran-heran
“Saya mah kan emang rajin masuk pagi Pak” jawab Rayhan dengan tertawa
“Kamu tuh sering telat, oh bapak tau siapa yang buat kamu bisa berubah” ucap Satpam
“Sssttt, diem Pak Heru nanti saya malu. Dah, saya masuk dulu ya Pak” ucap Rayhan dengan melajukan motor ke parkiran.
“Duhhh, anak muda sekarang ya. Kalau dia mencintai seorang sudah buta, tapi gapapa lah ya bisa berubah jadi yang baik” ucap Satpam sendiri yang menggelengkan kepala melihat tingkah Rayhan.
:::::::::
POVV RAISA,
Raisa memasuki sekolah, dan ia ingin berjalan-jalan terlebih dahulu. Raisa melihat taman, kemudian ia langsung pergi duduk di taman.
“Aku harus mencari ruangan guru, tapi aku gatau dimana letaknya. Aku istirahat dulu disini. Rasanya nyaman sama udara di Bandung ini, apa aku harus pindah setelah pekerjaan papa sama mama selesai? Rasanya, Bandung ini mengingatkan ku terhadap masa kecilku. Setiap aku kecewa, pasti ada saja waktu yang pas contohnya seperti papa mendapat tugas dari kakek untuk mengurus disana” ucap Raisa dalam hati sambil merenungi.
Raisa bangkit dari duduk nya, kemudian kembali untuk mencari ruang guru. Di sepanjang koridor, aku melihat dia yang berjalan dan bergandengan tangan dengan perempuan yang tidak aku kenal.
“Apa sesakit ini, melihat kamu dari dekat dengan perempuan lain?” ucap Raisa dalam hati dengan sambil melihat ke arah depan.
Mereka bertemu dengan tidak sengaja, dan saling tidak menanggapi respon satu sama lain.
“Aku membenci kamu, udah ra. Kamu pasti kuat, mari kita cari ruang guru. Mari kita berubah jadi wanita multitalent” ucap Raisa untuk menenangkan diri.
Raisa sampai di Ruang guru, bertemu dengan Pak Ilham. Kemudian, ia langsung mengikuti Pak Ilham untuk menunjukkan ruangan kelasnya. Raisa berharap supaya tidak satu kelas dengan Rayhan, yups beruntungnya Raisa tidak sekelas dengan nya.
Raisa senang sekali tidak sekelas dengan nya, ia pun melangkah masuk ke kelas 12 B.
“Selamat pagi anak-anak, bapak mau info hari ini kalian kedatangan murid baru pindahan dari sekolah SMA Galaksi. Perkenalkan dirimu nak Raisa” ucap Pak Ilham
“Halo semuanya, perkenalkan nama saya Raisa Putri Anandya. Panggil saja Raisa, saya pindahan dari sekolah SMA Galaksi Jakarta. Saya pindah karena harus ikut papa saya yang ditugaskan untuk bekerja disini. Semoga kalian bisa jadi teman baik, terimakasih” ucap Raisa yang saling mengenalkan diri.
“Baik nak Raisa, silahkan kamu duduk di sebelah Elsa” ucap Pak Ilham sambil menunjukkan tempat duduk.
Menurut kalian, kalian pernah ngerasain ga ya? Ngerasain yang sama seperti Raisa? 😌
Ikutin terus ceritanya ya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu
Non-FictionIni hanya prolog yang aku buat. Dibuku ini hanya menuliskan tentang kamu. Karena dari tentang kamu, aku belajar banyak hal. ~ Raisa