Bagaimana jika kamu melihat ibumu dipukul bahkan di bunuh oleh ayahmu sendiri di depan matamu? Apa yang akan kamu lakukan melihat hal tersebut? Menangis? Atau bahkan kamu akan membunuh balik ayahmu? Ataukah kamu akan melaporkannya ke polisi? Aku menyakan ini sungguh sungguh, bagaimana hal yang aku alami terjadi dalam hidupmu? Aku sungguh penasaran dengan keputusan yang akan kamu ambil.
Tahun 2013
Saat kaivan membuka pintu rumahnya dan melangkah masuk, ia melihat ibu dan ayahnya sudah berlumuran darah dan tak bernafas, dan tepat di sebelah ayahnya terlihat sang adik perempuannya menangis dengan pisau yang sudah penuh dengan darah di tangannya, melihat hal tersebut tentu membuat kaivan terkejut, "Apakah ini mimpi? Tidak mungkin, aku berharap ini mimpi" ucapnya di dalam hati, tapi kenyataannya yang ia lihat di depan matanya ialah nyata, ia bergegas menghampiri sang adik dan membawanya ke dalam kamar.
"leya di sini dulu ya" ucapnya sembari mengambil pisau yang di pegang oleh adiknya.Ia berencana untuk membereskan dan mengubur mayat orang tuanya di belakang rumah. Namun, kehilangan orang tuanya tanpa kabar dengan mendadak akan membuat para tetangga curiga. Ia mengambil minyak dan menuangkannya di semua sisi rumahnya, setelah melakukan itu ia bergegas menghampiri adiknya, dan membersihkan semua bekas bekas darah yang ada di badan adiknya. Lalu, ia membawa sang adik keluar melalui pintu belakang. "leya di sini dulu ya, oh iya kita lagi main petak umpet, jadi leya tutup mata dulu ya" mendengar hal tersebut sang adik menutup matanya dan kaivan bergegas berlari ke arah rumahnya dan menghidupkan pematik dan melemparnya ke arah dinding rumah, tak butuh waktu lama, api mulai membesar dan melahap satu persatu bagian rumah tersebut.
Kaivan membawa leya ke taman bermain, "leya, kalau semisalnya ada yang nanya leya dari mana bilangnya leya main di sini ya" ucap kaivan sembari menggenggam erat tangan leya. Mendengar hal tersebut leya menganggukkan kepalanya.
Satu jam sudah berlalu, kaivan langsung membawa adiknya berjalan ke arah rumahnya, ia melihat sudah banyak orang yang berkerumun di depan rumahnya, ia menelan air ludahnya sembari menatap dingin ke arah kerumunan tersebut dan beralih ke rumahnya. Ia langsung berlari sembari menangis menuju kerumunan tersebut, ia memaksa untuk masuk ke dalam rumah, tetapi polisi dan warga berusaha untuk mencegahnya.
Tahun 2023 ( Sekarang )
Suara ricuh terdengar dari kelas 12A, saat mendengar suara langkah kaki, seketika kelas tersebut diam dan hening, seorang guru memasuki kelas di ikuti dengan seorang siswi. "Baiklah semuanya, perkenalkan ini teman baru kalian, silahkan perkenalkan diri" ucap guru tersebut. "Hallo semuanya, nama aku rena zyara, kalian bisa panggil aku rena, semoga kita bisa akrab ya" ucap siswi tersebut dengan senyum yang lebar. "Baik rena, kamu silahkan duduk di bangku kosong yang ada di belakang ya" Rena membungkukkan badannya ke arah guru tersebut sebagai tanda hormat dan berjalan ke arah bangku yang di tunjuk oleh guru tersebut.
Saat ia mulai duduk di bangku tersebut, pandangannya teralih ke arah perempuan yang mengenakan hoodie yang duduk di dekat jendela. Tara, seorang siswi yang di kenal kaya raya dan terhormat tepat duduk di depan Rena, ia melihat Rena yang menatap ke arah jendela, "Ga usah liatin dia, dia anak aneh" ucap tara. Mendengar hal tersebut membuat Rena bingung dan penasaran, "aneh gimana?" tanya Rena dengan penasaran. "dia ngga pernah mau temenan sama siapapun, intinya dia aneh banget, kamu ngga usah temenan sama dia" ucap tara meyakinkan Rena. Rena hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum ke arah Tara.
"Baiklah semuanya, sekarang silahkan bentuk kelompok masing masing, anggota tidak di batasi dan kalian yang menentukan kelompoknya sendiri" ucap guru tersebut. Semua murid di kelas tersebut ricuh, ada kelompok yang hanya di isi oleh anak pintar, ada juga kelompok yang hanya di isi oleh circlenya saja. Tiba tiba siswi yang duduk paling belakang dekat jendela mengangkat tangannya sembari berkata "saya ingin mengerjakannya sendiri" mendengar hal tersebut kelas yang awalnya ricuh menjadi hening dan perlahan terdengar suara bisik bisikan. Seorang siswa langsung menghampiri meja siswi tersebut sembarj berkata "Aku akan menjadi teman kelompokmu...., Leya" Leya hanya terdiam dan tak merespon sepatah katapun. Dan akhirnya mereka berdua menjadi satu kelompok dan mengerjakan tugas yang di berikan tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka berdua.
Semua siswa siswi mengerjakan tugas tersebut dengan baik dan benar, termasuk kelompok leya. Setelah memberikan lembaran tugas kelompok, jam istirahat pun berbunyi, semua siswa berlarian keluar kelas, tersisa leya dan siswa yang sekelompok dengannya serta seorang siswa yang duduk diam di bangkunya. Leya langsung menghampiri siswa yang menjadi satu kelompok dengannya tersebut dengan tatapan dingin ia menyodorkan sebuah kue ke bahu siswa tersebut sembari berkata "lain kali, aku tak butuh belas kasihanmu....., Leo" dan langsung meninggalkannya.
Leo hanya terdiam saat mendengar kata tersebut, perlahan senyum tipis terukir di bibirnya saat melihat kue yang di berikan oleh Leya. " Ahh anak ini benar benar gila, sekarang tersenyum sendiri? Apa aku perlu membawamu ke rumah sakit? " ujar seorang siswa menuju ke arah Leo. Siswa tersebut bernama Rian, ia sudah menjadi teman Leo sejak mereka SD, persahabatan yang cukup lama.
continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you
Mystery / Thriller- 2013 Saat kaivan membuka pintu rumahnya dan melangkah masuk, ia melihat ayah dan ibu sudah tak bernyawa dan berlumuran darah, tepat di sebelah ayahnya sang adik perempuannya menangis dengan tangan memegang sebuah pisau yang sudah penuh dengan dara...