03

49 31 60
                                    

Note : Jika menemukan typo, tolong bantu di tandain ya

HAPPY READING

" kejahatan harus di balas kejahatan "

●●●●●●

Satu sekolah ricuh dengan berita di temukan mayat guru di sebuah lorong, polisi berdatangan di sekolah tersebut. Namun, polisi tidak menemukan sedikitpun jejak pembunuh di sekitar sekolah, begitu bersih pembunuh tersebut menyembunyikan identitasnya.

Satu minggu berlalu, berita tersebut sudah mulai mereda, semuanya kembali stabil begitu juga dengan kelas 12A.

"Baik semuanya, sekarang silahkan bagi kelompok kalian, kalian bebas menentukan kelompok sendiri dan anggota berisikan 4 orang dalam setiap kelompok" ujar seorang guru yang mengajar dalam bidang seni. Semua siswa siswi mulai ricuh menentukan kelompok mereka. "Gimana kalau kita satu kelompok" ujar seseorang yang duduk tepat di depan Leya.

Leya menatap datar orang tersebut sembari berkata "kenapa aku harus satu kelompok denganmu?"

"Karena aku bisa melakukan semuanya, btw kita belum kenalan, aku Yura" sembari mengulurkan tangannya.

Leya hanya menatap tangan Yura tanpa ada respon dan kembali menatap Yura dengan wajah datarnya. "Tapi kamu jelek" ujar Leya tanpa dosa sedikitpun dan meninggalkan Yura.

Yura hanya tersenyum saat mendengar perkataan Leya, dimana seharusnya orang yang mendengarkan kata kata tersebut merasa terhina.

"Ian ian, liat deh Leya ke sini, pasti dia mau ngajak gua sekelompok sama dia" ujar Leo dengan pedenya.

"Semoga begitu, gua pergi dulu, gua ngga mau satu kelompok sama orang goblok kaya lo" ujar Rian sembari tersenyum ke arah Leo.

Namun, Leo tak mendengarkan ucapan rian sedikitpun, matanya berfokus ke arah Leya. Tetapi, di sayangkan sekali, Leya melewati Leo dan berhenti tepat di samping meja seseorang yang duduk di depan Leo.

"Kita satu kelompok" ujar Leya kepada seorang lelaki yang duduk di depan Leo.

"Tentu, aku tidak bisa menolak ajakan orang yang menyukaiku" ujar lelaki tersebut.

"Jangan terlalu percaya diri, jujur saja wajahmu jelek dan sangat menyeramkan" balas Leya.

Tanpa sadar obrolan mereka membuat suasana seseorang yang duduk di belakang lelaki tersebut memanas.

"Ammm, tapi satu kelompok harus terdiri 4 orang" ujar lelaki itu kembali.

"Kita bisa mengajak dia" jawab Leya menunjuk ke arah Leo.

Mendengar hal tersebut, membuat suasana hati Leo kembali stabil "Tentu saja kalian harus mengajakku, karena aku bisa melakukan apapun" ujar Leo dengan senyum yang begitu lebar.

"Kalian juga bisa mengajakku" ucap Yura dengan menyenderkan tangannya di bahu Leya.

Leya hanya menganggukkan kepalanya dan menyingkirkan tangan Yura dari bahunya.

"Hay bro, what's your name?" Ujar Yura menunjuk ke arah lelaki yang duduk di samping Leo.

"Gevan" jawab lelaki tersebut.

Leya, Leo dan Yura menganggukkan kepala mereka saat mendengar Jawaban dari Gevan.

Mereka ber- empat mulai mendiskusikan tugas kelompok mereka, semuanya tampak  serius  membahas tugas tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang