Chapter. 3

117 14 0
                                    

-Bodyguard-

*Parkiran sekolah*

Tarikan lelaki remaja itu semakin kencang, tapi itu sama sekali tidak mempengaruhi Aluna. Hanya saja dia merasa semakin jengkel dan ingin mengoyak manusia di depannya menjadi dua bagian, terlahir sebagai vampir bagi Aluna adalah hal yang biasa saja. Namun membandingkan dirinya dengan Renesmee, dia hanyalah gadis berdarah dan bertubuh dingin tanpa pipi yang kemerahan.

Masa kecilnya singkat namun berkesan 'Dingin', Menjaga rasa hausnya akan darah manusia tidak bisa dikatakan mudah namun juga tidak sesulit yang dibayangkan. Mungkin karna terlalu kuat, dia bisa mengontrol nafsu darahnya dengan mudah.

“Lepaskan tanganmu sebelum kupatahkan..”, Entah sejak kapan, Jacob telah berdiri disamping Aluna dengan tangannya memegangi lelaki remaja itu dengan kuat. Lelaki remaja itu mulai merasa sakit, namun menolak untuk melepaskan tangan Aluna karna ego-nya. “Aku bilang lepaskan atau tanganmu yang terlepas dari badanmu..”

Lelaki remaja itu dengan segera melepaskan tangan Aluna, namun mencoba untuk bersikap arogan. Dia memandangi Aluna sebelum menyeringai dan berkata, “Bayar berapa kamu buat pria seperti ini? Aku bisa bayar lebih kalau kamu mau berbaring di bawah ku untuk satu malam..”

Kelompok lelaki remaja itu tertawa mengejek, namun tanpa dapat bereaksi Jacob telah melayangkan tinjunya kearah lelaki remaja itu, membuatnya terhuyung kebelakang sebelum jatuh ke tanah aspal yang dingin dan keras.

“Coba katakan sekali lagi.”, Jacob berujar dengan tegas dan mengancam.

Lelaki remaja itu bergetar ketakutan, sementara anggota kelompoknya telah berhamburan lari dari parkiran meninggalkannya, Aluna mengelengkan kepala dengan diikuti helaan napas sebelum menarik lengan baju hitam Jacob yang ketat dan menempel pada lekuk tubuhnya yang berotot.

“Tidak sepadan mengotori tanganmu untuk orang seperti ini...”, Aluna berkata sebelum mengeluarkan sapu tangan dari tasnya dan menggelap kepalan tangan Jacob, “Nih, sudah bersih..”

Jacob mengendus kesal, “Kamu mengejek ku?”

“Tergantung, kamu merasa seperti itu?”, Aluna bertanya. Nadanya sedikit meremehkan, tentunya Jacob tidak suka.

Jacob berdiri mendekat kearah Aluna, gadis vampir itu terlihat kecil dibandingkan Jacob yang tinggi dan besar. “Apa itu sikap yang benar pada penolongmu, hm..?”

Pria berkulit sawo matang itu mengangkat dagu Aluna dengan jarinya, mengamati wajah kecil seperti bayi namun tegas. Jacob melihat dengan teliti, alisnya yang berwarna sama seperti rambutnya, kemudian hidungnya yang mancung namun juga kecil, pipinya yang putih bersih, kemudian berakhir dengan bibir kecil berwarna kemerahan seperti darah.

“Cantik..”, Jacob bergumam pelan, membuat Aluna mengerutkan keningnya dan menepis tangan Jacob sebelum mengambil beberapa langkah kebelakang.

Aluna merasa merinding, dia dengan cepat membuka pintu mobilnya kemudian masuk kedalam. Jacob sendiri masih berdiri di tempatnya, memandangi Aluna dari luar kaca mobilnya. Dia seperti memikirkan sesuatu hal, hal yang tidak masuk akal.

“Sial”, Gerutunya setengah bergumam sebelum berjalan pergi kearah motornya, menunggu Renesmee yang tidak kunjung keluar dari dalam bangunan sekolah.

*Mansion Cullen*

Aluna memarkirkan mobilnya di parkiran milik keluarganya, sebelum menaiki tangga-tangga untuk sampai di ruang tamu. Dia biasanya menghabiskan waktu hingga malam di rumah keluarganya sebelum pulang kerumah orang tuanya, yang tidak jauh dari sini. Dia melihat sekeliling dan tidak menemukan siapapun di rumah, sepertinya sedang pergi. Dia memutuskan untuk duduk di ruang tamu, duduk disofa sembari membaca buku. Dia mendengar langkah kaki tak lama berselang, dia tau itu adalah Renesmee dan juga Jacob yang baru saja sampai.

“Dimana semuanya?”, Renesmee bertanya, meletakkan tasnya di sofa sebelum duduk disamping Aluna. Jacob duduk diseberang, menatap antara Renesmee dan Aluna. Yang mana membuat Aluna tidak nyaman, apalagi setelah kejadian barusan diparkiran sekolah.

“Tidak tau, mungkin sedang keluar..”

Renesmee mengangguk, “Aku dengar dari Jacob, Kamu diganggu lagi ya..?”

Aluna mengertakkan giginya secara diam-diam, memberi tatapan tajam pada Jacob yang menyeringai. “Enggak, mereka mengajakku berpesta. Mereka juga mengajakmu, ikut? Tapi jangan ajak si anjing tua~”

“Jangan mulai, Cupcakes...”, Jacob mengelengkan kepala dengan senyuman.

-Bersambung-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fate and UnfatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang