1. Nasi Goreng

927 97 81
                                    

Hay !
Gw Abelle. Sebagian orang bilang gw beruntung karna punya suami kaya mas Gi, ditambah mama mertua kaya mama Min. Tapi mereka nggak tau.. keberuntungan yang sering buat mereka iri itu alasan utama dan sumber kenapa gw sering banget bolak-balik masuk RS.

But its okay.. Rumah sakit nggak seburuk itu kok. Gw udah mulai enjoy dirawat disana. Dan di kehamilan perdana gw karna ulah paksu alias Mas Gi sekarang ini, gw ngerasa kayaknya gw jadi lebih resek deh dari biasanya. Ngidam gw tuh kadang nggak bisa dinego lagi. Untung aja calon anak, keponakan, dan cucu pertama ini selalu bisa meluluhkan hati semua orang kaya kemaren misalnya..

Jadi gini,

*****

Seperti biasa, Abel terbangun lebih pagi dari sang suami karna Ia tetap bertanggung jawab untuk menyiapkan segala keperluan suaminya sebelum berangkat mengajar. Wanita 26 tahun itu berjalan lamban sembari mengusap kedua matanya memasuki kamar mandi yang juga berada didalam kamarnya.

Hoaaamm

Abel menguap di depan kaca wastafel. Dia menarik bibirnya, memaksa wajahnya tersenyum sembari berkata

"Bel.. tolong hari ini gausah ruwet ya sayang.. kasian mas Gi. Jadi istri yang pengertian dikit kenapa sih."

Abel mengangguk dan langsung membasuh wajahnya di sambung dengan menyikat gigi. Dia merapikan piyama nya yang sedikit berantakan karna ulah suami nya semalam

"Oke. Sekarang gw harus siapin sarapan. Mas Gi berangkat pagi hari ini."

Abel keluar kamar mandi dengan rambut yang sudah tergulung rapi. Tekat bulat nya perlahan memudar. Dia berjalan mendekati ranjang, dan kembali merebahkan dirinya di sisi Gi yang masih terlelap.

"Maasss. Mau nasi goreng pengkolan.."

Ucapnya sembari mendekap erat tubuh Gi.

"Mas Gi... Nasi goreeng.."

Gi menggeliat kecil dan berbalik menghadap sang istri. Dekapan nya tak kalah erat dengan mata yang masih tertutup sempurna. Abel terdiam, sabar menantikan kalimat apa yang sekiranya akan Gi lontarkan padanya. 5 menit berlalu, Gi kembali pulas dalam tidurnya. Membuat Abel mendorong tubuh suaminya menjauh darinya sampai dekapan keduanya pun terlepas.

"Yauda kalo gamau nemenin Abel beli nasi goreng pengkolan, Abel pergi berdua aja sama baby cimol."

Abel bangkit dari tidurnya. Dia sudah terduduk membelakangi Gi yang masih dalam posisinya. Sekilas Abel menoleh, menatap Gi yang sama sekali tidak bergeming. Kali ini tekad nya benar-benar tidak akan goyah. Dia mantap berdiri dan melangkah mencari keinginannya seorang diri.

Mendengar derap kaki Abel beberapa kali, Gi bangkit dan meraih tangan istrinya. Dia menarik Abel sampai akhirnya keduanya pun terjatuh di atas kasur.

CUP

Satu kecupan manis mendarat di atas bibir Abel yang berbaring berhadapan dengan Gi.

"Mau kemana Bel?"

Abel terdiam. Dia hanya menatap wajah Gi yang terlihat masih sangat menahan kantuk nya. Mata nya seakan menolak untuk saling menatap. Kedipan matanya terasa sangat berat.

CUP

Kali ini bukan kecupan, namun lumatan lembut yang Gi berikan untuk sang istri. Abel terpejam dan menyambut baik perlakuan suaminya. Tangan Gi berpindah. Yang semula membelit tubuh Abel, kini mengusap salah satu gundukan nya sembari terus melumat bibir manis milik istri mungilnya.

3 menit berlalu, Gi melepas pautan nya.
Tangan nya mengusap wajah Abel yang tersenyum manis.

"Mas tanya, mau apa sayang? nasi goreng pengkolan?"

MAS GI (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang