Kisah ini terinspirasi dari lagu yang berjudul "Rewrite star" dari James Arthur Anne Marie
Bunyi gemericik ombak menyaksikan sepasang kekasih yang sedang berlarian dipinggiran pantai. Mereka saling berpegangan tangan dan berlarian menikmati sejuknya udara di sore hari. Mereka terlihat bahagia dan saling mencintai. Yang lebih besar sesekali menciumi kening yang lebih kecil dan akan muncul kemerahan di pipi chubbynya
"Happy?" Tanya yang lebih besar dengan lembut
"I'm happy with you" jawab si kecil tak lupa senyumnya yang manis
Kemudian mereka melanjutkan berjalan dengan tangan yang masih bertaut. Keduanya memutuskan berhenti di kedai yang tak jauh dari pantai. Mereka duduk berhadapan dengan menikmati es kelapa muda yang telah di pesan oleh si lelaki besar nan tegap itu. Si kecil menatap deburan ombak , wajahnya yang tampan menjurus ke cantik itu sayangnya tak bisa menutupi bahwa dia sedang memikirkan sesuatu, si besar yang peka itu langsung saja mendekap si mungil, menyingkirkan rambut halus yang menghalanginya memandangi wajah cantik kekasihnya
"Kenapa hmm"
"Pasti aku akan ketahuan lagi dan berhari hari tidak akan bertemu denganmu lagi. Cepat atau lambat anak buah ayahku pasti akan menemukanku" jawabnya dengan mata berkaca-kaca
Kenapa ? Kenapa takdir cinta mereka begitu rumit. Bagi keluarganya mencintai seseorang yang lebih rendah derajatnya dari mereka adalah suatu musibah yang besar. Maka dari itu Jimin selalu di wanti-wanti untuk lebih pintar dalam memilih seorang pasangan
Jimin si lelaki kecil itu adalah anak dari konglomerat nomor tiga di negaranya. Karena kesuksesan mengelola perusahaannya, banyak sekali yang berebut ingin bekerja sama dengan Park min hoo, ayah Jimin.
Selain ingin bekerja sama, banyak juga yang mengincar dan ingin menjodohkan putra atau putri mereka dengan putra satu-satunya yaitu Park Jimin. Karena wajahnya yang mempesona banyak sekali yang ingin menjadi pasangannya. Tapi tak satupun yang membuka hati Jimin. Lagipula mereka tak begitu tulus memberikan cintanya, mereka hanya ingin harta dari orangtuanya saja
Dan siapa sangka cinta itu tumbuh begitu saja di orang yang sederhana yang mendekapnya saat ini. Mereka berdua bertemu saat keduanya sering berkunjung di panti asuhan. Jimin yang baik hati selalu menyumbangkan sedikit hartanya untuk anak-anak panti. Sementara Jungkook si lelaki tampan itu, karena pada dasarnya dia mengenal baik ibu panti, dia selalu rutin kesana hanya untuk mengunjungi anak-anak panti. Dirinya terkadang membantu menjaga anak-anak disana , membantu membenahi atap yang bocor atau membantu membersihkan halaman panti. Sungguh itu sangat menyenangkan baginya. Jungkook tak mempunyai pekerjaan tetap, kadang dia berkerja sebagai pekerja paruh waktu. Namun itu tak masalah baginya, yang penting ia bisa berkecukupan dan tidak menyusahkan orang lain
Jungkook tak pernah menyangka bahwa seseorang yang di dekapnya ini mau menjalin cinta dengannya. Hubungan keduanya sudah di ketahui oleh orangtua Jimin. Bahkan ayahnya akan dengan tega mengurung Jimin jika tetap menemui Jungkook. Tapi pada dasarnya ikatan cinta mereka yang lebih kuat, sehingga terlihat berkali-kali Jimin kabur dari rumah hanya untuk menemui sang kekasih. Seperti halnya saat ini
Saat keduanya mendekap satu sama lain, terlihat beberapa orang berbadan besar dengan baju formal menghampiri mereka. Jimin tersenyum sinis, jika sudah begini maka waktunya ia berpisah dari kekasihnya
"Tuan muda, mari kita pulang. Tuan besar sudah menunggu" ucap salah satu pria berbadan besar itu
"Sebentar..." Di lihat dari semakin erat dekapannya. Jimin tampak enggan berpisah dengan Jungkook
"Nurut ya sayang, jangan sampai di paksa lagi dengan mereka. Aku tidak tega melihatnya" jelas Jungkook tentunya dengan nada lembut
"Kamu nggak akan ninggalin aku kan?" Tanya Jimin sendu