bab 1

308K 440 6
                                    

Setelah melakukan perjalanan selama tiga jam akhirnya Vivi dan daddynya roni sampai di tempat tujuan mereka yaitu pantai "woah dad lihatlah pantainya sangat indah dan pengunjungnya sangat ramai sekali" kagum vivi karena ini adalah pertama kalinya daddynya mengajaknya kepantai "kamu benar sayang, sekarang hari libur karena itu pengunjungnya sangat ramai" sahut roni "daddy ayo cepat, vivi ingin segera berenang" ajaknya tidak sabaran "sabar sayang kita harus mencari penginapan, lalu menyimpan semua barang-barang ini terlebih dahulu" karena roni berencana menginap selama dua hari di pantai ini, dia memesan satu kamar saja agar dia bisa tidur bersama anaknya, setelah melakukan pembayaran roni dan vivi menuju kamar mereka, vivi langsung mengganti pakaiannya dengan bikini.

vivi yang sudah berusia 19 tahun itu terlihat sexy dengan bikini berwarna hitamnya.

Roni yang terus memperhatikan vivi sejak berganti pakaian itu tidak dapat mengalihkan perhatiannya dari tubuh anaknya, roni berjalan mendekati anaknya.

Vivi yang sudah selesai berganti pakaian bersiap untuk keluar berenang tapi tertahan oleh daddynya saat dia membuka pintu roni langsung menutup pintu itu kembali "ada apa dad" tanya vivi tanpa membalikkan badannya menghadap roni" roni yang berada di belakang vivi merapatkan tubuhnya pada anaknya hingga tubuh mereka berdua menempel "sayang kamu sangat sexy" ucap roni sambil mengecupi punggung vivi yang terbuka, kemudian dia membawa tangannya untuk membelai seluruh tubuh anaknya.

vivi tau apa yang diinginkan daddynya ini  "dad nanti saja, vivi sekarang mau berenang" tolaknya, karena dia sudah tidak sabar untuk berenang di laut "tidak bisa sayang, apa kamu tidak bisa metasakan penis daddy yang sudah terbangun karena tubuh sexy mu ini" kata roni, sambil meremas payudara anaknya yang cukup besar dan menggesekkan penisnya kuat pada belahan pantat anaknya yang terbuka itu, karena bikini yang digunakan oleh vivi hanya kain berbentuk segitiga kecil yang hanya bisa menutupi kemaluannya saja sedangkan bagian belakang berupa tali yang terapit oleh pantat besarnya, bahkan bra yang digunakannya tidak sampai menutupi setengah dari payudaranya "dan daddy tidak akan membiarkan orang lain melihatmu dengan bikini ini, hanya daddy yang boleh" sambung roni posesif.

"ahh...daddyhh" desah vivi tidak tahan dengan remasan di payudaranya juga gesekan penis daddynya yang semakin cepat, roni yang yang juga sudah tahan melepas semua pakaiannya cepat membalik tubuh vivi agar menghadap kearahnya kemudian mencium bibir anak dengan kasar "mhh...mhh" desahku menikmati bibir lembut anakku, terus aku lumat-lumat bibirnya hingga basah sedangkan lututnya dia gunakan untuk menggesek kemaluan anaknya hingga membuat vivi terus mengerang "ahh...daddy enak teru gesek vagina vivi daddy ahh...vivi suka" tidak melewatkan kesempat melesatkan lidahnya kedalam mulut vivi, menjelajahi mulut anaknya  dengan menjilati seluruh isi mulit vivi melilitkan lidahnya dengan lidah anaknya dan saling berbagi saliva.

Setelah itu roni mengangkat vivi kepelukannya membuat vivi secara otomatis memeluk daddynya melingkarkan kakinya di pinggang roni, kemudian dia menggendong tubuh anaknya menuju ranjang  dan menidurkannya "sayang puaskan penis daddy dengan mulut hangatmu ini, baru setelah itu daddy mengizinkanmu berenang" ucapnya sambil memainkan lidah anaknya dengan jarinya.

Roni mengambil posisi menyandar ke tempat tidur dengan kaki yang terbuka lebar memperlihatkan penisnya yang berdiri tegak dengan precum diujungnya, penisnya sudah tidak sabar ingin dipuaskan minta. Melihat pemandangan itu membuat vivi menjilat bibitnya sendiri dan meneguk ludahnya kasar, dia merangkak menuju penis daddynya sambil menjilati kaki sang daddy dan meciuminya dengan sensual "ahh...sayang" erang roni menikmatinya, ciuman vivi sampai pada paha dalam daddynya, dari situ dia mulai menjilati lagi dengan gerakan lambat hingga penis daddynya "cup..cup" ciuman vivi pada kepala penis daddynya "emhh...yahh...lagi sayangg" vivi terus me ciumi penis itu dan menjilatinya layaknya eskrim "dad aku suka penis besarmu, bau penismu sangat menggoda dad" ucap vivi mengendusi penis daddynya "ahh...aku juga suka penis daddy yang terus berdenyut dan semakin membasar di tanganku" kocoknya perlahan, lama-kelamaan kocokannya bertambah cepat "ahh...enak sayang daddy suka kocokanmu emhh...lebih cepat lagii.." vivi terus mengocok penis daddynya dengan cepat sambil menjilati kepala penis yang mengalirkan precum itu.

saat hampir keluar roni langsung menghentikan kegiatan vivi "sekarang buka mulutmu sayang" pinta roni kemudian dia memasukan penisnya kedalam mulut basah anaknya "ahh...mulutmu nikmat sayang" desah roni, vivi memasukkan penis daddynya lebih dalam menggunakan lidahnya untuk menjilati penis kesukaannya itu, dia mulai menggerakkan mulutnya maju mundur menghisapnya dengan kuat "mhh..mhhh"erang vivi dengan mulut tersumpal" yahh...sayang enak...lebih cepat lagi" pinta roni, vivi mempercepat gerakan mulutnya, menghisap lebih kuat lagi, tangannya juga aktif meremas bola kembar daddynya "mhh...ahhh...sayang ini nikmat sekali ahh...anak daddy pintar sekali menyepong penis daddy ahh..."tidak tahan ingin segera keluar, riko langsung membalikkan tubuh mereka hingga sekarang anaknya berada dibawah" buka mulutmu yang lebar sayang daddy ingin memperkosa mulut nakalmu ini" menuruti permintaan daddynya vivi membuka lebar mulutnya dengan lidah sengaja dia julurkan keluar "ayo perkosa mulut nakal anakmu ini daddy, masukkan penis besarmu ke mulutku, aku akan  memuaskanmu dad" goda vivi pada daddynya tidak tahan ingin segera melahap kembali penis besar daddynya.

"Terima ini sayang" roni menyodokkan penisnya dengan cepat, menghentakan pinggulnya dengan kuat"ahh...nikmat sekali..daddy sangat suka menyodok mulutmu sayang ahh...ahhh" dia terus menggerakkan penisnya dengan cepat di mulut anaknya hingga saliva berceceran keluar "mhh...mhh...mhhh" desah vivi tertahan nikmati sodokan kasar penis daddynya "sayang dady keluar ahh...ahh crot...crot...crot" riko menembakan cairannya dimulut vivi "telan sayang" perintahnya, vivi langsung menurutinya dan menelan semua cairan sperma daddynya.

"Terimakasih sayang itu sangat nikmat sekali, sekarang kau sudah boleh pergi berenang" ucap roni setelah itu dia mencium bibir anaknya dan melumatnya sebentar. Roni bangun dari tempat tidur ingin pergi ke kamar mandi,  tapi tertahan oleh suara anaknya "daddy yang ini juga mau disodok penis daddy ahh... dia juga ingin digenjot daddyhh" ucap vivi sambil mengerang membukakan kakinya lebar memperlihatkan vaginanya yang sudah basah dan berkedut-kedut minta disodok penis.
Plak... Plak "sayang vaginamu juga nakal ternyata" tampar roni pada kemaluan vivi "ahh...ahh iya daddy vaginaku sudah gatal ingin digenjot daddy" tidak tahan  lagi dia terus menggoda daddynya "tentu sayang daddy akan menggenjot lubangmu ini tapi tidak sekarang

"ehh kenapa dad" protes vivi "bukankah kau ingin berenang dari tadi karena itu..." daddy terlihat mengambil sesuatu dari lemarinya "kau harus menggunakan ini selama berenang"  ucap daddy sambil menyodorkan pakaiannya padaku yaitu sebuah kaos lengan pendek berwarna hitam "tapi dad..." ingin ku protes tapi tidak bisa dan aku harus menahan sangeku.

Padahal aku sudah mempersiapkan bikini yang sexy untuk berenang, tentu saja untuk menggoda pria lain kalau bisa karena selama ini aku hanya bercinta dengan daddy saja jadi aku ingin mencoba dengan pria lain juga "turuti perkataan daddy jika kau ingin daddy puaskan" ujar daddy  lembut "hmm...baiklah dad" aku hanya bisa menuruti perkataan daddy.

TBC

Bercinta di PantaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang