Setelah permainan panas tadi Akhirnya aku bisa juga berenang di laut.
Tapi apa-apaan dengan permintaan daddy itu yang memintaku menggunakan kaosnya untuk berenang, seharusnya aku menggunakan bikini sexy seperti yang aku rencanakan sebelumnya, tapi semua itu sekarang gagal gara-gara daddy aku jadi tidak bisa memamerkan lekuk tubuh dan juga payudara besarku ini, sekarang semua tertutup oleh kaos kebesaran daddy.
Dengan perasaan kesal aku terus berjalan menyusuri pesisir pantai. Banyak sekali orang-orang yang menikmati waktu mereka entah itu bersama keluarga, teman ataupun bersama kekasihnya.
Lelah setelah berjalan cukup jauh dari penginapan aku memutuskan untuk berenang, sepertinya di sekitar sini tidak banyak pengunjungnya, terlihat dari tempat ini yang cukup sepi.
Untung saja daddy tidak bersamaku sekarang jadi aku tidak perlu menggunakan kaos ini terus, daddy mengatakan dia terlalu kelelahan jadi dia ingin beristirahat saja di penginapan.
Karena ingin berenang aku melepaskan kaos kebesaran daddy dan menyisakan bikini hitamku, aku melakukan itu tanpa menyadari ada orang lain yang memperhatikanku.
Saat aku masuk airnya cukup dingin tapi sejuk, setelah berendam cukup lama dinginnya sudah tidak terasa lagi, aku berenang tidak terlalu jauh ke tengah hanya sekitaran tepi pantai saja. Aku sangat senang sekali berenang di laut sangat menyenangkan, saat asyik berenang ada seseorang yang berjalan ke arahku, dia terus berjalan mendekatiku hingga sampai di depanku.
"Hy cantik, lagi sendirian" sapa pria itu sambil memamerkan senyumnya "ah iya aku sendiri" jawabku malu-malu, aku perhatikan pria itu ternyata memiliki wajah yang cukup tampan dengan perut sixpack ditambah lagi dengan warna kulit kecoklatan yang terlihat sangat eksotis.
Pria itu mendekatiku melingkarkan tangannya di pinggang rampingku dan berkata "ingin aku temani manis "rayunya menawariku, aku tentu saja tidak menolak "boleh kalau kau tidak keberatan baby" ucapku genit sambil mengalungkan tanganku di lehernya "siapa namamu, aku beny" ucapnya sambil menjilati telingaku dan menggesek-gesekan pahanya pada kemaluanku yang membuatku menjadi terangsang "nghh... aku vivi nhh..." jawabku sambil menikmati perlakuannya.
Melihat tidak ada penolakan dariku beny mulai berani menyentuh payudaraku memijatnya pelan "vivi payudaramu sangat besar dan juga lembut" ucapnya, lalu dia melepaskan braku agar dia lebih mudah memainkan payudaraku, beny terus bermain dengan payudaraku dia menjilati payudaraku secara bergantian meremas-remasnya pelan, dia juga suka menghisap putingku menyusu seperti bayi dan dan menarik putingku menggunakan giginya "ahh...beny hisap lebih kuat lagi...mhh aku suka saat payudaraku dimakan oleh mulutmu baby ahh...ahhh"
mendengar permintaan vivi membuatku langsung menghisap putingnya kuat, menjilati seluruh permukaan payudaranya dan meremas payudara itu dengan kuat mengapit putingnya dengan kedua jari lalu menariknya kasar "kau suka ini baby" tanyaku "ahh...yaahh... begitu... aku suka lagihhh... ahh... lagihh...yahh.. nghh... ahh" desahku keenakan.
Aku memperhatikan wajah vivi yang sangat menikmati perlakuanku, dan aku tau dia suka dengan permainan kasar, dia seperti wanita nakal yang minta dipuaskan. Aku sangat beruntung hari ini bertemu wanita yang haus akan kenimatan.
Setelah puas bermain dengan payudara vivi aku meraih lehernya membawanya untuk berciuman, bibir dia rasanya sangat lembut, aku hisap bibir itu lalu menggigitnya hingga bibirnya terlihat sedikit membengkak. Tanpa diminta vivi sudah membuka mulutnya sendiri lalu mengeluarkan lidahnya dengan kepala yang sedikit mendongak ke atas, dia terlihat seperti anjing yang kehausan sekarang.
Aku tersenyum melihat tingkah binal vivi aku raih rahangnya lalu aku ludahi mulutnya, tanpa rasa jijik dia dia menelan ludahku dan menjulurkan kembali lidahnya aku kembali meludahinya dan langsung menghisap lidah basahnya aku jilati lidah basahnya, kami saling melilitkan lidah bercumbu terus hingga hampir kehabisan nafas baru aku melepas cumbuanku.
Aku sudah tidak sabar memasukan penisku ke dalam vaginanya padahal kami masih berada dalam air, aku tidak peduli lagi. Aku raih vaginanya yang mesih tertutup lalu aku tekan-tekan kuat "ahh...ahh enak baby" ucap vivi, aku singkirkan dalamnya lalu aku masukan dua jari ku sekaligus, aku bisa dengan mudah memasukan jariku sepertinya vagina ini sudah sering dimasuki penis, lalu aku tambahkan dua jari lagi "nghh..enak...jarimu enak babyhh..ahh...ahh" sekarang empat jariku sudah bersarang di vaginanya yang sudah basah satu kakinya aku angkat agar jariku lebih mudah masuk, aku keluar masukan jariku dengan cepat dalam vaginya aku buka lebar vaginanya hingga air juga ikut masuk seiring dengan gerakan tanganku "ahh...ahh baby tusuk vaginaku lebih dalam ahh...ahh...enak" erang vivi menikmati jari-jariku di dalam lubang vaginanya "kau menyukai ini wanita nakal" tanyaku dengan tanganku yang terus bergerak cepat "ahh... iya baby wanita nakal ini suka tusukan jarimu ahh...ahh...apalagi saat penismu yang menusukku ahh...ahhh"
"Ahh...tentu baby penis besarku ini akan menghancurkan vaginamu" ucap beny dengan senyum menggodanya, setelah itu beny mengeluarkan penisnya menggantikan jarinya menusuk lubang vivi "rasakan penisku ini baby" ucap beny menusuk lubang vagina itu lebih dalam "nghh... ahh.. aku suka.. penis besar" nikmat vivi membusungkan dadanya dengan mata terpejam "ahh... ahh... baby kau sudah tidak sempit lagi ahh.. ahh.. tapi lubangmu tetap nikmat ahh.. ahh... sudah berapa penis yang menyodok vagina nakal ini babyhh..." tanya beny sedangkan penisnya terus menyodok vagina vivi cepat "hanya satu nghh... hanya satu penis yang sering menyodok lubang gatalku ahh... ahh" jawab vivi terengah mengimbangi kecepatan sodokan penis beny.
"Benarkah, ahh... aku tidak percaya baby... ahh.. ahh.. lubangmu terasa seperti lubang yang sudah sering di sodok penis, siapa dia" tanya beny, karena merasa tidak yakin dengan jawaban vivi "daddyku mhh... ahh... daddyku yang selalu menyodok lubang gatalku ini ahh... ahh... kami bercinta setiap hari ahh... aku sangat suka penis besar daddy" aku vivi pada beny, sedangkan beny yang mendengar itu cukup terkejut, dia pikir vivi adalah wanita yang akan memberikan vaginanya kepada para pria berpenis besar yang bisa memuaskan nafsunya. Tapi itu bukan urusanku, yang aku inginkan hanya memuaskan penisku dengan terus menyodok vagina basahnya, ini semakin nikmat karena kami melakukannya di dalam air hingga air juga ikut masuk kedalam lubangnya saat aku sodok.
Aku terus menggerakkan pinggulku cepat sehingga vivi yang ada dipangkuanku juga ikut terhentak-hentak ke atas, aku jilati payudaranya dan aku hisap kuat, setelah itu mulutku beralih ke bibirnya dan kami kembali bermain lidah, semua ini sungguh nikmat sekali. Sudah cukup lama bermain di dalam air, aku membawa vivi ke pinggir pantai dan melanjutkan bercinta di atas pasir yang lembut.
Hari sudah menjelang sore tapi belum ada tanda-tanda vivi akan kembali, jadi roni memutuskan untuk menyusul vivi. Roni berjalan menyusuri pantai, memperhatikan setiap orang yang ada disana, tapi dia tidak melihat vivi. Karena tidak menemukan anaknya disana roni terus berjalan cukup jauh menjauhi keramaian hingga dia mendengar suara desahan, tapi suara si wanita terdengar tidak asing baginya.
Roni mengikuti suara itu hingga.....
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bercinta di Pantai
RomanceKonten Dewasa 🔞🔞 ahh...yaa...ahh.. tusuk lebih dalam aku sangat menyukai penis besarmu ahh..ahh