Prolog

54 10 2
                                    

"Rasa penasaranmu sudah terjawab?"

"Tidak."

Aku menghela napas ringan, "aku mengerti."

Laki-laki itu termangu menatapku. Tak ada semburat senyum di wajahnya seperti biasa, hanya ada keputusasaan di sana.

"Silakan berkelana tanpa aku. Jelajahi dunia dan cari kebahagiaanmu."

Nampak menyunggingkan senyum terbaik, dia seolah memberi tanda bahwa kisah kami sudah waktunya selesai, "makasih."

Netraku memanas, air mata memaksa timbul tanpa awas. Rasanya sekujur tubuhku dingin dan kaku. Kupaksa menatap dia dengan sisa-sisa pandangan yang tak lagi jelas, "maaf dan terima kasih, Mas."



Bali, 2 Juli 2024.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang