BAB I

2 1 0
                                    

Nai and key
      Setiap manusia itu punya perasaannya masing-masing dan keinginan nya masing-masing. Dan untuk mewujudkannya itu hanya takdir tuhan yang bisa menentukan nya. Aku hidup belajar dari banyak hal,dari semua kegagalan dan kesalahan yang pernah aku perbuat.aku belajar dari berbagai takdir tuhan yang tidak pernah aku duga.

    Namaku nairasya malika mulky, bunda ku Alnaira malika jannah dan ayah ku reihan khalif mulky. Sekarang aku berumur 17 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA maharaja Bandung.
Aku mempunyai sahabat bernama raihana syafira, dia cantik,baik dan juga pencicilan kerjaanya hanya bercanda. Tapi heranya dia selalu juara kelas.
    Bagiku hidup ini sangat membosankan,tapi aku tidak bosam untuk hidup.Sampai pada akhirnya hidup yang mrmbosankan ini menjadi makin rumit dan aku tidak tau bagaimana akhir nya.

     Hari ini naira pergi ke sekolah seperti biasanya , dia bangun pukul 05.00 pagi lalu mandi,shalat dan berangkat ke sekolah pukul 07.00 wib.Naira ke sekolah diantar ayahnya dengan mobil.Ayah dan bunda naira masih kelihatan begitu muda bahkan teman teman naira sering memuji ketampanan dan kecantikan orang tua naira.
   Ayah naira memang sangat tampan dan juga baik hati,ia bahkan tidak pernah memarahi naira.Karena mungkin karna naira jarang juga membuat kesalahan. Ibunya juga cantik , berparas ayu yang berhasil mendidik naira menjadi pribadi yang baik hati . Sedangkan naira adalah perempuan cantik yang dikagumi oleh laki laki di sekolahnya bahkan di lingkungan rumahnya. Karena tak hanya cantik tapi hatinya juga begitu baik.
   

    ( Bandung, 03 Januari 2021 )

" Hai nai.." sapaan hana kepada naira yang sedang duduk melamun di kelasnya,seraya duduk di bangkunya.
" Hai..ngapain lo ke kelas gue? Ngk ada lagi cogan cogan di kelas lu sampai nyari kesini??"
"Dasar ya lo...!!" Hana menjerit seraya mencubit naira.
"Ehh ngomong ngomong ngapain lo pagi pagi udah ngelamun aja , mikirin Keyza??" Tanya hana pada naira.
"Yakali gua mikirin orang yang udah pergi jauh dari gue"
"Trus mikirin apa dong??"
"Gua cuma lagi...., ah udah lah. Ke kantin aja yuk!!" Rengek naira.
" Dihhh, yaudah deh"

    Di lorong lorong sekolah menuju ke kantin , naira tidak sengaja melihat laki laki yang sedang berdiri di depan kantor bersama pak Mamat ( kepala sekolah ) dan disamping pak Mamat ada bapak bapak seumuran dengan ayah naira.

" Itu siapa??" Tanya naira sambil menatap hana.
"Siapaa?,yang mana??" Tanya hana yang kebingungan.
" Itu lo , yang lagi sama pak kepsek. Itu di depan kantor"
Seraya menunjukan kepada hana.
" Owhhh ituu..., yaa mana gua tau.. hahahah"
" Dihhh..." Jerit naira
" Tapi ganteng juga ya,baru kali ini gua ngeliat cowo seganteng dia" puji Hana.
" Mulai,mulai nihhh. Mbak gatel udah kambuh."
Sambil menarik tangan hana , naira membawanya menuju kantin. Sesampai di kantin, Naira dan Hana memesan 2 bakso dan 2 minuman nutrisari jeruk peras.

Di Dalam Kelas Naira

"Assalamualaikum anak-anak"
"Wa'alaikumussalam pak"
"Itu siapa?"
"Siapa yang dibawa bapak kepsek ?"

Semua tanda tanya itu hadir dipikiran murid sekelas itu.

"Baiklah anak-anak, ini Viky, dia murid pindahan dari SMA GENUSHA di Yogyakarta, Dia pindah ke sekolah ini, karna ayahnya pindah tugas, Viky kamu silahkan duduk disana"
Kepala sekolah menunjuk bangku di sebelah Yuna.
"Baik pak."
"Ganteng banget"
"Buset ganteng"
"Udah ada pacar belum ya"
Sekelas membicarakan cowo yang bernama Viky itu.
"Biasa aja" decis Naira

Bel pulang sekolah berbunyi, dan kerumunan murid SMA Maharaja Bandung itu berbondong bondong meninggalkan sekolah.

Naira menghubungi Bundanya.
"Bun nggak usah jemput Naira ya, bilangin sama ayah juga, soalnya Naira mau main sama Hana bentar."
"Iya sayang, jangan pulang malam!!"
"iya Bun."

Hari sudah menunjukkan pukul 15.49 Naira dan Hana berjalan di tepi aspal menuju sebuah tempat. Sesampainya di sebuah mesjid, mereka masuk, tapi...
"Nai, lu sholat duluan aja ya!"
"Kok gitu, lu lagi haid ?"
"Iya nih, udah 2 hari"
"Owh yaudah, gua masuk dulu ya.."
"Nai..Nai..."
"Iya Han ?"
"Gua sebenarnya mau di jemput sama Arkan, dia maksa tadi jemput gua di telfon"
"hmm, bilang dokh dari tadi, yaudah sana gapapa"
"terus lo pulang sama siapa?"
"Gua udah gede kali"
"emm yaudah gua duluan ya"

Sambil tersenyum Naira melangkahkan kakinya ke dalam mesjid. Setelah selesai sholat Naira melangkahkan kakinya untuk meninggalkan mesjid, di jenjang mesjid ia berpapasan dengan seorang laki-laki. Ia sempat menatap laki laki-laki itu tetapi tetap melanjutkan langkahnya.
"Tadi itu kan..." (Di dalam pikiran Naira.)

Jam sudah menunjukkan pukul 16.20, Naira masih di perjalanan menuju pulang di dalam mobil grab yang di pesannya lewat aplikasi.
"Bunda... Naira pulang." Sambil masuk ke dalam kamarnya.
Selesai mandi dan sholat magrib Naira keluar dari kamarnya untuk makan malam bersama ayah dan bundanya.
"Tadi sekolahnya gimana sayang?" tanya ayah Naira di sela-sela makan.
"Kayak gitu aja ya, nggak berubah hehe..."
"Oh iya, anak teman ayah yang baru pindah ke Bandung sekolah di sekolah kamu katanya"
"Teman ayah yang mana?"
"Teman kerjaan ayah"
"Viky?"
"Iya, itu nama anaknya, kamu kenal?"
"Nggak kenal, cuma tadi dia masuk kelas Naira"
"Jadi kamu sekelas sama dia?, katanya ayah denger, dia ganteng ya?"
"Hah?, ayah apsih... biasa aja kok"
"Jadi kamu nggak suka?"
"Ahh ayah, bunda Naira ke kamar dulu ya mau bikin tugas"
"Iya sayang." Sambil tersenyum kepada anaknya.

Nai and KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang