1

182 8 3
                                    

"Gue gak ngerti dah Luke, soal tadi susah banget. Gak jelas juga." ujar Louisa sambil menidurkan kepala-nya ke meja belajar. Luke menyeringai melihat-nya. "Ya lo-nya aja kali yang malas ngertiin, soal tadi gampang semua kali." 

"Iyalah menurut lo gampang, tiap hari aja dikasih makan rumus matematika kan sama Mrs.Hemmings? secara lo anak-nya." 

"Yeee..." Luke menjitak kepala Louisa. "Tapi kan gue belajar juga..." Luke merapikan alat tulisnya dimeja lalu melirik ke arah Louisa. "Mau kekantin gak?" 

"Gaklah, lagi pusing. Mau tidur." Luke pun menyentuh kepala Louisa. "Kenapa Lou? lo sakit? apa mau gue antarin ke UKS aja?" nada khawatir Luke membuat Louisa terkekeh pelan.

"Haha apaan sih Luke, biasa aja kali. Gue cuman pusing aja gara-gara ulangan matematika tadi." Louisa memutar bola matanya ketika masih melihat Luke berdiri disebelah-nya dengan tatapan khawatir. "Gue gak apa-apa Luke, santai. Lo juga udah tau kan kebiasaan gue kalau habis ulangan pasti bawaan-nya pengen tidur?"

"Tapi tadi katanya lo pus-"

"Gue gak apa-apa Luke."

"Okay..."

Luke akhirnya menyerah dan meninggalkan Louisa didalam kelas sendirian, mengingat ini jam istirahat tentu saja para murid pergi ke kantin dan suasana kelas menjadi sepi.

Louisa sendirian dikelas dan melanjutkan tidurnya.

"Permisi..." 

Suara dari arah pintu kelas terdengar membuat Louisa mendongkak-kan kepalanya lalu melirik ke arah pintu. Seorang lelaki berperawakan Asia tersenyum padanya sambil kesusahan membawa setumpuk berkas yang kelihatan-nya berat. Namun Louisa tidak tertarik untuk tersenyum balik maupun membantu-nya membawa tumpukan berkas itu dan malah melanjutkan tidurnya.

Brak! 

Dalam sekejap Louisa terbangun dan bangkit dari kursi-nya dan melihat ke arah papan tulis. Terlihat si lelaki Asia itu merapikan berkas-berkas yang terjatuh kelantai. Mau tak mau Louisa pun bantu menganggkatnya.

"Makasih ya, sorry udah ngeganggu lo tidur..." ucap lelaki itu yang hanya dibalas anggukan oleh Louisa.

"By the way, itu soal dari Mr. Parker katanya nanti pelajaran Biologi dia gak bisa masuk karena istri-nya melahirkan dan kelas lo disuruh ngerjain soal-nya trus ntar dikumpulin."

"Iya makasih." tukas Louisa.

"Nama lo, Louisa kan?" tanya lelaki itu tiba-tiba membuat Louisa terdiam lalu melihat ke arah-nya. "Gue Calum..." ucap-nya lagi sambil tersenyum.

"Uh, iya. Darimana lo tau nama gue?"

"Ya, lo kan pacar-nya Luke. Jadi, siapa si-"

"Gue gak pacaran sama Luke, ugh. Lo biasa dengerin omongan cewek-cewek cabe di kantin apa ya?" Calum tertawa. "Gak biasa dengerin, tapi sering liatin lo berdua bareng Luke disekolah kaya orang pacaran."

"Biasa aja perasaan." Calum tersenyum manis ke arah Louisa. "Berarti lo masih single dong sekarang?"

"Menurut lo?" tanya Louisa sambil menaikkan alis kanan-nya. 

Calum menggelengkan kepalanya. "Kalau gitu gue boleh dong deketin lo?" Louisa melirik ke arah-nya lalu tersenyum. "Terserah lo aja sih."

"Okay, kalau gitu gue minta nomor lo" 

***

hi, ini first chapter mungkin payah dan gajelas ceritanya tapi gue harap kalian pada suka.

leave vote and comments?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Latch ♕ Luke HemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang