Adik Nakal

7.8K 183 4
                                    

"Kakak!" Kata Jeano sambil naik ke kasur kakak tirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak!" Kata Jeano sambil naik ke kasur kakak tirinya.

"Astaga! dari kapan kamu datang?"

Najem menaruh laptopnya, membiarkan Jeano yang tiba-tiba duduk di perutnya. Dia meneguk ludah karena Jeano hanya menggunakan kolor diatas lutut dan baju kebesaran.

"Ayo main."

"Main apa, hm?"

Jaeno mencondongkan badannya, jari dia menyentuh bibir Najem. Mata mereka bertemu, seolah Jeano meminta izin untuk mencium.

Tangan Najem ga tinggal diam, dia mengusap sensual pantat Jaeno.

Bulat.

"Ciuman?" Tanya Najem sambil melirik jam pukul 12 malam.

"Hu'um."

"Nanti kakak nafsu nerjang kamu sampe pagi."

"Nghh.. mau dong diewe sampe pagi, lubang aku udah kering mau dibahasin lagi." Kata Jeano sambil kyu.

Kagetnya Najem mendengar Jeano berkata seperti itu.

"Belajar dimana kata-kata kotor?"

"Dari kakak, soalnya tiap kak Najem bawa pacar, Jeano suka denger kalian telanjang sambil Kak Haikal teriak kecil, anghh.. mhhh.. ahhh... Gitu, kak."

Sialan, anak smp seperti dia sudah melihat perewean live. Memang hormon remaja sekarang lagi turn on bukan Najem ga mau berhubungan sama Jeano tapi di rumah lagi ada orang tua mereka.

Apalagi mendengar Jeano mengeluarkan erangan kecil, kontolnya yang baper sudah tegang.

"Jeano, buka baju kamu." Titah Najem.

"Oke!"

Setelah buka baju, terlihat pinggang ramping adiknya yang cantik. Perut rata serta kulit mulus seperti susu, tangan Jaeno diambil lalu diendus oleh Najem.

Ia memberi kecupan kecil pada lengan Jaeno sehingga sang empu terlihat geli karena aksinya.

"Hah! aduhhh.." Dongak Jaeno saat lubangnya dimasukan tiga jari sekaligus.

Gerakan jari Najem seperti digaruk, ia mencari sweetspot agar adiknya bisa menggila.

"Arkhh... Kak hahh Najem jangan disitu nghh!!"

Najem tiba-tiba memeluk Jeano, jangan lupa posisi badan Jeano masih diatas perut, Najem merasakan Jeano mengeluarkan precum hingga celananya seperti ngompol.

Posisi mereka diubah, Najem menarik tiga jarinya lalu menyodorkan kaki pada wajah Jaeno. Memaparkan dengan kaki kanan lalu menaruh telapak kakinya didada Jaeno.

"Ga sopan."

"Kamu mainan kakak malam ini."

"Tapi aku ga suka diinjek."

"Alesan, Kak Haikal ga pernah ngomel tiap kakak beginiin."

Sepertinya Najem turn off saat Jeano bilang ga sopan, dia turun dari kasur dan bercemin. Melihat pantulan adiknya yang sedang terheran-heran.

"Aku ada salah?"

"Berlagak seperti anjing."

"Gak."

"Kalau begitu keluar dari kamar kakak."

"Gak mau."

Najem mengambil sesuatu seperti kalung anjing dan alat-alat aneh, dia juga membawa kabel yang ujungnya ada jarum.

"Itu buat apa?" Kata Jaeno ketakutan pertama kali melihat barang langka.

"Biar kamu jinak."

•••

END.

Jangan lupa baca karya author putih abu-abu, kisah anak sma gay.
Masih on going 😉

JAEMJEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang