"Loh Ra, Nicolas kok dateng sama gadis lain itu siapa?"Siena mama Arasya mengernyit heran, yang ia ketahui Nicolas itu anak tunggal dan sepupu perempuannya ada dua tapi masih kecil semua.
"Ah itu cuma temen kok mah, Nico kasian sama dia jadi ya dibarengin " Arasya menghapus air matanya dan mencoba tersenyum namun beda lagi di dalam hatinya yang penuh amarah.
Liat aja lo parasit! Gue bakal bales lo!
"Oh gitu.. Yaudah potong kuenya gih" Suruh Siena.
Arasya mengangguk dan memotong kue tingkat itu bersama kembarannya yang sedari tadi berdiri dengan tatapan datar.
Semua orang bertepuk tangan, sementara Zaya tersenyum tipis.
Yah, ga seru.. Gue kira bakal ada drama, eh tapi gue tau gimana si Arasya pasti dia punya dendam kesumat sama si Loli..
Semua orang maju satu persatu ke depan memberikan hadiah pada Arasya, begitu juga Zaya yang sudah menenteng 2 Papperbag berwarna hitam dengan tulisan brand kelas atas di depannya.
"Happy Birthday Sya.. " Zaya memeluk sahabatnya itu dengan erat, dalam memorinya ia perlahan mengingat semua kenangan yang pernah ia lalui, namun tentu masih banyak yang belum ia ingat.
"Makasih ya, lo ga do'ain gue apa apa gitu? " Arasya menerima Papperbag dari Zaya.
"Udah gede kan? Bisa lah doa sendiri" Jawab Zaya asal membuat Arasya mengerucutkan bibirnya.
"Bercanda! Gue do'ain skill lo waktu ngebully orang makin meningkat, bagus kan doa gue? " lanjutnya, Ciri ciri orang tidak ada akhlak ya Zaya ini.
Zaya beralih pada Michael "Happy Birthday ya Chael... Dan ini kado buat lo, lo pasti ga inget gue kan?.. " Zaya tersenyum menatap cowok tampan berwajah datar itu, sementara Alexion di dekatnya dengan perasaan kesal.
Zaya ingat dalam memori aslinya dia juga bersahabat dengan Michael, Cowok yang sering dia jahili saat masih kecil, cowok yang sering dia panggil Chael/El, dan Cowok yang selalu percaya dengan kata katanya.
Tatapan Michael berubah "Lo siapa?!"namun nada datar itu tetap mengalun di telinga Zaya.
"Dingin amat, yaudah deh gue pulang, lo ga inget gue sih! " Zaya mengerucutkan bibirnya kesal, ia menarik tangan Alexion, tak lupa pamit pada Arasya dan langsung berjalan keluar dari Aula.
"Za, mau pulang? " Nicolas yang berjalan ke depan menghentikan Zaya.
"Hmm, dan lo ngapain bawa dia? Dia kan 'orang asing' dan gue yakin Asya pasti marah ngeliat lo sama dia" Zaya tersenyum miring sembari menekan kata 'orang asing', dan jangan lupakan tatapan matanya yang tertuju pada Atika, membuat gadis itu ketakutan dan agak mundur kebelakang Nicolas.
Emang gue nyeremin ya?...
"Emangnya ada masalah?... Lagian gue cuma dateng bareng sama Tika" Zaya rasanya ingin mencakar wajah Nicolas, kenapa ada spesies cowok seperti dia, cuma dia bilang?! Padahal dia itu tunangan Arasya.
Zaya tetap mempertahankan senyumanya "Iya ga ada masalah kok, yaudah kalian jalan aja terus kedepan jangan berhenti ya meskipun ada dinding, gue pulang dulu " Zaya saking kesalnya hingga berbicara seperti itu.
Sementara Nicolas masih biasa biasa saja, dan Atika yang ketakutan, masalahnya tatapan Zaya sedari tadi mengarahkan padanya dengan senyuman yang tampak mengerikan baginya.
____
"Thanks" Zaya keluar dari mobil Alexion setelah cowok itu berinisiatif membukakan pintu mobil untuk Zaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAXION (Transmigrasi Story)
FantasyMohon dimaklumi jika ada Typo bertebaran, ini karya pertama Author, kalo suka baca, kalo ga suka nggak usah dibaca. Author tidak menerima komentar buruk, kalo ada kesalahan dalam alurnya ataupun sebagainya tolong kasih saran. Imajinasi Author send...