Mommy R 🔞 [✓]

Six

enjoy this story
🚬

"Aahh aahhh aahhh!"

Tubuh Rosé terhentak berulang kali, tangan nya bertumpu pada smith machine, tubuh nya bergetar hebat saat dirinya akan mencapai pelepasan untuk ke-sekian kalinya. Eunwoo terus bergerak lincah di belakang sana sesekali menampar bokong dan pinggul wanita di depan nya.

Sesuai permintaan pemuda itu, Rosé menemui Eunwoo di ruang gym jam 11 malam, meninggalkan Jeon yang telah tertidur. Dan disinilah dirinya sekarang, di gempur habis-habisan oleh Eunwoo dengan birahi yang tak tertahankan.

Eunwoo mendorong pinggul nya kencang, tangan nya menjambak surai lebat milik Rosé hingga kepala wanita itu menengadah dengan mata yang terpejam erat. Eunwoo menggigit dan mencium punggung mulus milik Rosé, tangan nya membelai payudara Rosé yang sudah banjir dengan keringat, sesekali ia akan meremas nya dengan kencang hingga Rosé merintih kesakitan.

Eunwoo menggeram tertahan lalu mendorong pantat nya maju-mundur, tangan nya turun dari payudara Rosé, mengusap perut rata wanita itu lalu pemberhentian terakhirnya di kemaluan wanita itu. Ia mengocok dan mencubit klitoris milik Rosé dan membuat wanita itu mendesah hebat.

"Aahhh! Aahhh aahhhh ouhhhh!"

Eunwoo semakin gencar, nafasnya terengah-engah di kuping Rosé. Jari nya menekan-nekan klitoris milik Rosé lalu menampar-nampar labia wanita itu dengan keras. Rosé dibuat kelimpungan, kepalanya bersandar pada bahu Eunwoo yang mulai bergerak semakin lincah. Bunyi decakan kian membesar di ruangan itu, penyatuan kedua nya yang becek menimbulkan suara nyaring, di tambah lagi dengan geraman Eunwoo dan desahan Rosé yang menggila.

Eunwoo memaksa Rosé untuk semakin mengangkang, ia merendahkan tubuh Rosé sampai wanita itu membungkuk, Eunwoo meludah pada penyatuan keduanya lalu menggosok-gosok bokong milik Rosé. Dalam satu kali hentakan Eunwoo menyodok dengan keras, Rosé menjerit dan menutup mulutnya kuat-kuat.

Sementara di belakang sana, Eunwoo tersenyum sukacita merasakan bagaimana vagina Rosé mengapit miliknya. Eunwoo pun memegang punggung Rosé lalu bergerak lebih cepat mengeluar-masukkan miliknya dari dalam sana.

Kata umpatan dan hinaan memenuhi rungu wanita itu, Eunwoo terus mengeluarkan kata-kata kasar sesekali memukul pantat nya. Rosé menggigit bibir bawah nya kuat hingga mengeluarkan darah. Eunwoo semakin beringas, kini ia mencekik Rosé dari belakang dan semakin cepat menggerakkan pinggul nya. Tubuh Rosé bergoyang-goyang dengan brutal maju mundur, bunyi decakan menggema, desahan keduanya menyatu, bahkan tiang besi yang menjadi tumpuan Rosé kini ikut berdecit searah laju gerakan dua manusia gila seks itu.

Akhirnya Eunwoo mencapai puncaknya, dengan wajahnya yang memerah dan hidung yang kembang-kempis, Eunwoo meledakkan cairan nya di dalam lubang Rosé hingga wanita itu merintih keenakan, merasakan betapa hangatnya cairan Eunwoo memenuhi rahim nya. Rosé lemas, rambutnya berantakan dan lepek, namun Eunwoo mendudukan nya pada leg extension machine, Rosé belum sempat berucap saat mulutnya sudah di sumpal oleh batang panjang menegak milik Eunwoo, perlahan pria itu menggeram lemas sembari mendorong pinggul nya maju mundur, tangan nya memegang kepala Rosé dan membantu wanita itu untuk bergerak. Rosé memainkan lidahnya di dalam sana dan sesekali mengempot nya dengan sangat kencang hingga pipinya menjadi tirus.