Chapter 15

26.9K 2.4K 50
                                    

Chapter 15 : Tell the truth, don't lie to me

Tidak ada yang terdengar kecuali suara sepatu kuda yang beradu dengan tanah basah.

Di dalam kereta kuda yang bergerak melewati jalan pulang, Richard hanya diam termenung. Selama hampir tiga jam perjalanan, ia membisu, menikmati kecamuk hebat di dalam kepalanya.

Ada banyak pertanyaan yang terbesit di benaknya. Namun, ia tidak bisa bertanya pada siapa-siapa untuk mendapatkan jawabannya.

Selain itu, ia berusaha menggali memori, mencari kepingan kenangan masa lalu.

Namun, ia sama sekali tidak bisa mengingatnya sebab tak merasa pernah mengalami hal yang ia cari-cari.

Richard tidak menyangka, keputusannya untuk menghadiri pesta debutante putri Grand Duke of Morgan akan meninggalkan misteri besar seperti ini.

Ia datang tanpa intensi khusus. Hanya hadir sebagai perwakilan keluarga sebab ayahnya, Simone, yang mendapat undangan sedang tidak berada di rumah. Kepala keluarga Lowell itu tengah meninjau pertambangan di kota seberang.

"Jika Nona Helene pernah jatuh di sumur belakang mansion ... Bagaimana dia bisa jatuh di sana? Kapan dia datang ke rumahku?"

Richard tidak pernah merasa pernah memiliki tamu seorang anak perempuan di kediamannya, apalagi seorang putri dari satu-satunya Grand Duke.

Keluarganya tidak memiliki hubungan yang akrab dengan keluarga bangsawan bernama belakang Morgan. Jadi, hal-hal seperti bertamu, itu tidak mungkin terjadi.

Selain itu, eksistensi Helene masih menjadi rahasia pada masa itu. Hampir tidak ada yang tahu soal keberadaannya sebelum undangan pesta debutante dibagikan.

Jadi, bagaimana?

Bagaimana Helene bisa mengenal dirinya? Kapan mereka pernah bertemu?

Bagaimana caranya Helene datang ke kediaman Lowell? Dan, kenapa ia bisa jatuh ke dalam sumur?

Setelah lama berpikir, barulah sepintas ingatan terbesit di benaknya, menjadi kata kunci atas jawaban dari pertanyaannya.

Matanya terbelalak, pupilnya bergetar halus.

"A-anak perempuan itu ..?"

***

Kepala pelayan membukakan pintu untuknya.

Setibanya ia di dalam mansion, Richard terus mengedarkan pandangan ke segala arah seraya berjalan cepat, tergesa-gesa.

"Di mana Ibu?" tanyanya pada kepala pelayan yang masih setia mengekorinya.

"Kau sudah pulang, Richard?"

Seseorang menyahut dari tangga, melemparkan kalimat tanya yang retoris.

"Kau pulang cepat. Apa kau meninggalkan pesta lebih awal? Apa yang terjadi? Apa pestanya membosankan?" imbuh wanita yang sama.

Richard sontak menoleh ke sumber suara. Dan sedetik setelahnya, ia langsung berjalan cepat menghampiri Katerina yang masih belum selesai menuruni tangga.

"Ibu, siapa sebenarnya anak perempuan itu?" tanya Richard tanpa basa-basi.

Katerina mengernyit halus, tak mengerti.

"Anak perempuan mana yang kau maksud?"

"Yang datang bersamamu ketika pindah ke sini, sebelum kau menikah dengan Ayah."

Selama beberapa detik, wanita itu mendadak diam termangu. Sejujurnya, ia sangat terkejut karena sama sekali tidak menduga akan mendapatkan pertanyaan seperti ini dari putranya.

Young Lady, Helene Morgan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang