"Kak.. Bukannya tokoh es krim ini favorit bunda?" tanya Gavin tersenyum. Kelvin mengangguk, lalu mengajak Gavin masuk. Mereka segera masuk ke dalam kedai es krim itu.
"Carilah tempat duduk. Biar aku yang memesan es krimnya." Kelvin berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari sang adik. Gavin melangkahkan kakinya menujukan kemeja dekat dengan jendela.
Tak lama kemudian, Kelvin datang dengan ekspresi datarnya.
"Dimana es krimnya?"
"Itu masih dibuat oleh mereka." Gavin hanya menggumamkan 'oh' singkat dan menatap keluar jendela.
"Kenapa diam? Ada sesuatu yang mengganggu fikiran mu?" Gavin menoleh dan membuang nafas berat.
"Tidak ada. Aku hanya merindukan bunda," ucap Gavin.
"Kira-kira bunda bahagia tidak ya diatas sana? Kalau aku menyusul bunda, boleh tidak kak?"
"Tidak!" Tegas Kelvin dengan nada dingin. Ntah kenapa setelah Gavin mengatakan itu perasaannya menjadi gelisah. Takut kejadian tahun lalu kembali terulang.
Es krim pesanan Kelvin dan Gavin datang. Sayangnya, Kelvin sudah kehilangan mood untuk memakan es krimnya. Gavin mengambil salah satu es krim rasa strawberry milik Kelvin dengan toping keju dan dua strawberry di atasnya.
"Kak, itu es krimnya kenapa tidak dimakan?"
"Buatmu saja, aku ingin memesan minuman. Apa kau juga ingin?"
"Tapi es krim ini, bagaimana?"
"Buang saja, nanti aku akan membungkuskan mu yang baru untuk dibawa pulang."
"Baiklah, aku ingin rasa susu vanilla." Kelvin mengangguk dan berlalu pergi. Tak lama Kelvin kembali membawa dua minuman ditangannya.
Gavin memberikan minuman rasa susu vanilla pada Gavin. "Terimakasih, kak." Kelvin hanya membalasnya dengan deheman.
Ting.. Sebuah pesan masuk diponsel Gavin. Dia mengambil ponsel, menatap ke layar tertera nama Ayah tengah mengirimkan pesan padanya.
"Siapa yang mengirimmu pesan?" Gavin mendekat dengan Kelvin dan memperlihatkan ponselnya.
"Ayah, dia menanyakan apa kak ada bersama ku. Sepertinya ayah mencari mu kak," jawab Gavin.
"Hm, sepertinya tidak."
"Ish.. Cobalah untuk melihat ponselmu," ucap Gavin melirik ponsel Kelvin yang ada diatas meja. Kelvin pun melirik ponselnya. Jika ayahnya sedang mencari dan mengirimkan pesan kepadanya, pasti ponselnya akan berbunyi, namun ponsel tersebut tidak menandakan adanya pesan masuk.
“Baiklah.” Kelvin mengambil ponselnya dan melihat apakah ada pesan dari sang ayah atau tidak ada. Dan benar saja ternyata sang ayah mengirimkan pesan padanya. Tapi kenapa ia tidak mendengar suara pesan masuk? padahal Kelvin sudah memberikan nada dering untuk ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarez Family
ActionHanya menceritakan tentang keluarga Alvarez yang memiliki anak 7. Kalau penasaran langsung baca aja:)🕊 Semoga suka ya😸