Perkenalkan aku Taufan Cyclone, Aku memiliki satu kakak/abang dan satu adik.
Kakak ku bernama Halilintar Thursendom, Dan dia memiliki sifat yang cuek, Dingin, Nakal dan suka meminum kopi.
Dan adikku bernama Gempa Earthquake, Dia adalah adik yang sangat peduli kepada kakak nya, Dan dia sangat peka kepada sesiapa pun.
Pada saat aku berumur 5 tahun hidup ku sangat bangga sekali, Mendapatkan perhatian, Memiliki adik baru dan sering bermain bersama Alin (Halilintar), Tapi itu berubah disaat umur 14 (Empat Belas) Tahun, Aku sering mendapatkan nilai yang mengecewakan, Aku sering mendapatkan nilai remidial atau tidak dapat nilai.
Ortu (Orang Tua) ku hanya mempengaruhi oleh nilai, Nilai, Nilai, dan juga belajar, Belajar, Belajar, Kata mereka untuk meraih masa depan, Karena katanya "Nilai itu akan tergantung kemampuan mu, Dan nilai akan di bawa sampai besar".
Dan sementara Alin dan Gempa selalu mendapatkan nilai di atas 80(Delapan puluh) atau 90 (Sembilan Puluh), bahkan Gempa hampir setiap hari mendapatkan 100 (Seratus), Tapi Alin sering mendapatkan nilai 80 (Delapan Puluh), Aku mengalami penurunan tinggi, Dulu aku sering mendapatkan nilai 90 (Sembilan Puluh), Aku dulu selalu di sayang, Sekarang tidak ada kata di sayang, Karena semua harus serba mandiri.
Sebenarnya aku memiliki bakat yang banyak dalam bidang olahraga, Tapi mereka selalu menolak untuk mengikuti perlombaan olahraga, Mereka lebih setuju kalau mengikuti lomba pelajaran umum seperti Indonesia, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Bahasa Inggris, Matematika dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Kata mereka, Mereka tidak pernah memilih-milih kasih sayang, Tapi mereka lebih memilih Alin dan Gempa, Aku hanya dianggap pembantu sampai-sampai aku hampir tidak ada waktu belajar, walaupun mereka menyuruh ku untuk belajar tapi mereka juga menjadikan ku seorang pembantu yang sangat repot, Karena memiliki rumah besar itu mudah, Tapi jika ingin membersihkan sangatlah tidak mudah.
Alin dan Gempa bisa memilih banyak sekali cita-cita, tapi aku hanya diperbolehkan masuk kejurusan Dokter, seperti perawat, pengoperasian, Dll (Dan Lain-Lain), Aku hanya ingin memilih menjadi atlet yang terkenal, Tapi mereka tidak setuju dengan pilihan ku, Padahal olahraga membuat badan menjadi bugar dan sehat, Aku sudah mencoba untuk menjelaskan kepada ortu ku, Tapi mereka sangat tidak setuju hingga aku ingin dihukum.
Tapi pada saat pembagian uang jajan, aku hanya di beri 5.000.00 (Lima Ribu Rupiah), Aku biasanya menabung untuk kebutuhan ku sendiri tanpa bantuan orang lain, Kalau kamu menghiraukan uang jajan Alin dan Gempa kamu akan terkejut, Uang jajan mereka sebanyak 500.000.00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk satu hari, Tapi kadang Aku di beri tambahan 10.000.00 (Sepuluh Ribu Rupiah) atau 20.000.00 (Dua Puluh Ribu Rupiah) oleh Gempa dan Alin.
Tapi Alin dan Gempa juga merasa kasihan karena ku selalu mendapatkan hukuman sampai banyak luka berdarah berceceran di lantai kamar ku, Biasanya mereka mengobati luka ku dan memberi sedikit kasih sayang, Mereka melakukan itu secara diam-diam karena takut ketahuan, Jika ketahuan akan mendapatkan hukuman, Yaitu senasib seperti aku
Aku juga kadang di bully oleh kakak kelas seperti dilukai hingga banyak darah, aku sering mendapatkan "darah rendah" karena keseringan kehabisan darah, Tapi dengan ortu ku tidak mempedulikan nya dan pihak sekolah sudah memberi tahu tentang kondisi ku, tapi pada saat pulang aku malah di pukuli hingga berdarah sampai pingsan, Saat aku pingsan ortu ku membawa ku ke sebuah gudang dan menyembunyikan nya, Alin dan Gempa beda cerita, Mereka hanya merasa tidak enak badan langsung diliburkan.
Mungkin ini takdir Tuhan yang diberikan kepada ku agar tidak terlalu dimanja, Tapi aku juga ingin di manjain hanya suatu waktu
"Apakah ini tentang kecurangan seorang orang tua? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Aku Boleh Beristirahat Sebentar?
FanfictionApakah aku boleh beristirahat sebentar? -jadi ini di buat taufan karna yang sering angst, jdi selamat membaca^^