prolog

68 9 0
                                    

Rumah kecil di tengah-tengah pedesaan yang damai nan tentram dengan sinar remang-remang memancar keluar jendela rumah kecil tersebut. Keluarga kecil tengah menyantap makan malam dengan senyum bahagia di setiap wajah mereka

Suapan demi suapan mulai mereka masukan ke dalam mulut mereka lalu melewati tenggorokan dan masuk pada lambung mereka. Name yaitu gadis yang tahun ini berumur dua belas tahun itu terus menatap kedua orang tuanya yang sedang tertawa bersama

"Ada apa Name?, kenapa menatap kami seperti itu?, " tanya wanita di depan Name yang tidak lain adalah ibunda nya

"Eum, Name penasaran apakah dunia simulasi yang sering ibunda ceritakan benar-benar ada?, "

Ibunda Name hanya tersenyum dan menatap Name dengan tatapan yang lembut, begitu juga dengan ayah Name yang menatap Name lalu berucap

"Name kalo kamu ga percaya tidak apa-apa namun apa gunanya ayah dan ibu berbohong pada mu, Name?, "

Keesokan harinya sinar mentari yang terang telah mengenai wajah Name yang membuat Name terbangun dari tidurnya dan di iringi teriakan dari sang ibunda yang meminta Name agar segera bangkit dari ranjangnya, dan membantu sang ibunda

Dengan suara khas orang bangun tidur Name menjawab, "iya bu!, "

Name berjalan ke arah kebun dan mulai membantu ibunya untuk memetik, menanam, memilih buah-buahan untuk di jual kepasar

"Akhirnya!, sekarang aku bisa pergi latihan sihir dengan kaira" ucap Name yang baru saja melakukan pekerjaan tanpa gaji, alias membantu ibu dan ayah nya.

Kaki mungil Name terus melangkah menelusuri jalanan untuk menuju ke arah tempat ia biasa berlatih sihir dengan sahabatnya, Kaira.

Langkah Name terhenti di tengah perjalanan nya menuju tempat latian tersebut karna kakinya yang pada awalnya baik-baik saja tetiba tak dapat di gerakan, Name merasakan pusing di kepala nya. Pandangan Name mulai buram

Dunia baru, kehidupan baru, konflik baru

Segalanya terasa baru bagi Name

new land I stepped onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang