Information? #2

39 7 3
                                    

Name merasa sedikit kebingungan, di karena kan tempat yang ia jadi kan tempat berlatih tadi tidak di sebut kan oleh Noya, yang berakhir Name menannyakan hal itu pada Noya

"Anu Noya, aku ingin bertanya" gumam Name pelan

Noya yang sedang mengobrol dengan aliansi dengan spontan menoleh ke arah Name. Lalu mengangkat alis nya yang berarti Noya mempersilahkan Name untuk bertanya

"Kamu kan sebutin tempat-tempat atau fraksi yang ada di dunia ini kan?, tapi kamu ga sebutin satu tempat. Nama nya kalo ga salah Ce-centera?, " tanya Name pada Noya

Noya menghembuskan nafas pelan. Alih-alih menjawab pertanyaan Name Noya justru melemparkan pertanyaan yang di berikan oleh Name pada salah satu anggota Aliansi, Narendra.

Narendra adalah salah satu member dari Cantera. Yah walaupun sekarang fraksi atau tempat itu telah bubar, karena pemimpin mereka, Voiz atau tiga belas memilih untuk pergi meninggalkan Aliansi dan bergabung dengan Ragnarok.

Wajah Narendra terlihat sedikit kesal dan melirik pada Noya. Jelas saja, siapa yg ga kesal kalo dia yang diem-diem aja tiba-tiba di kasih pertanyaan yang sebenernya bukan di tuju kan untuk nya. Namun Narendra tetap menjawab pertanyaan tersebut

"Aku adalah salah satu member dari Centera, dan kau bertanya kan kenapa Centera sangat sepi dan terlihat hancur?, itu semua perbuatan Ragnarok. Pemimpin kami, atau Voiz memilih bergabung dengan Ragnarok" ungkap nya

Name terdiam, dengan suara burung yang berkicau sebagai backsound dari situasi tersebut. Ya, Name sangat terkejut dan kebingungan. Bagaimana bisa seorang pemimpin dari suatu fraksi atau kelompok menghianati fraksi nya sendiri?

"Hey udah lah, ayo kita lanjutkan ekpedisi nya. Sebelum Ragnarok yang mendapatkan informasi nya!, " seru Diablo, salah satu anggota Asrgardian

Mereka meninggalkan Eclipse. Sepanjang perjalanan ada satu orang yang terus saja mengajak Name berbincang, entah berbincang tentang dunia ini, tentang makanan. Dan apapun yang bisa ia perbincang kan bersama Name, ia adalah Megi.

"Name-Name, kamu suka makan apa??, " tanya Megi

"Hum?, aku suka sup jamur yang sering di buat ibu ku!, " jawab Name

Megi tersenyum kecil. Netra Megi melirik ke arah para Aliansi yang sudah jauh dari mereka, dengan spontan Megi menarik lengan Name dan berlari menuju para Aliansi

Mereka menuju tempat pengungsian Aliansi untuk sementara waktu dikarenakan suasana yang semakin mencekam setelah hancur nya segel Ragnarok yang dibuat oleh fraksi Baldur

Setelah melewati beberapa pitak tanah yang berada di Overworld, akhirnya Aliansi telah menapak kan kaki di sebuah Piramid, dan siapa sangka Piramid tersebut adalah tempat yang telah Wahcot persiapkan untuk tempat Aliansi sementara

Aliansi sedikit berbincang-bincang tentang ekspedisi ini. Namun tiba-tiba terjadi pertengkaran antara beberapa orang yang berada disana, antara lain adalah Diablo, Kaguwir, Wahcot, Noya, Sean, dan Epin. Teman pertama Noya

Perdebatan di antara Aliansi terus berlanjut untuk beberapa waktu kedepan. Namun setelah beberapa menit mereka berdebat pada akhirnya Epin memutuskan untuk beranjak keluar dari Piramid tersebut

"Kalo kalian mau tetep disini, terserah. " ujar Epin, lalu melangkah keluar

Noya terkejut dan berusaha menghentikan Epin dengan ucapan, namun nihil. "Epin, Epin lu mau kemana?!, "

"Udah-udah, biarin dia. Biarin, biar sesuka dia lah. " kesal Diablo

Name sebenernya ingin sekali melerai mereka, namun Name takut justru memperkeruh masalah. Dan berakhir Name hanya diam saja dan mendengarkan percakapan atau perdebatan mereka

Setelahnya Moon dan Citem mengajukan diri untuk melihat kondisi Epin dan juga menenangkan Epin. Sedangkan sisanya akan melakukan ekspedisi, namun sebelumnya mereka harus menemui Ikkan terlebih dahulu

Mereka memulai perjalanan mereka untuk menuju tempat Ikkan dengan di tuntun oleh Awan, karena hanya ia yang tau lokasi Ikkan berada

"Awan, ini kita ketempat Iklan dulu?, " tanya Kaguwir

Awan melirik ke belakang, "iya. Semuanya lewat sini!, " timpal nya

Akhirnya setelah berjalan dengan jangka waktu yang cukup lama akhirnya para Aliansi dapat melihat tempat dimana Ikkan berada, Awan langsung menuntun teman-temannya untuk menuju ke Ikkan

Sebuah tempat di atas gunung bersalju dengan suasana yang tenang. Banyak pepohonan yang rindang di sekitar tempat tersebut, dengan sinar matahari yang bersinar membuat tempat tersebut menjadi terlihat sangat indah. Ikkan terlihat sudah berdiri menunggu Aliansi

Netra Name terus melirik kesana kemari, dan di iringi dengan kaki yang terus melangkah. "Tempat yang indah ..., " gumam nya

Megi terus memperhatikan Name. Entahlah tapi sejak awal bertemu dengan Name, Megi terus di hantui oleh bayangan Name, ia begitu indah bagaikan air di lautan yang tenang. Begitu lah pikir Megi

Tangan nya di gerakan dan mulai menggenggam tangan wanita yang berjalan pelan di samping nya, mulai mempercepat langkah kaki nya. Langkah kaki dari dua insan tersebut menimbulkan jejak pada salju putih yang terlihat indah

Pada saat seluruh Aliansi telah berhadap-hadapan dengn Ikkan, Ikkan mulai memperlihatkan beberapa peta yang tersusun rapi di atas sebuah meja kayu. Peta hasil penjelajahan Ikkan

"Anjir?!, Ikkan ini beneran seluruh bagian yang udah lu eksplor?, " tenya Noya dengan ekspresi terkejut

Keterkejutan dari beberapa anggota Aliansi tersebut hanya di balas anggukan dari Ikkan. Setelah nya mereka mulai bertanya pada Ikkan untuk pergi ke arah mana terlebih dahulu, Ikkan berucap akan melakukan ekspedisi ke arah barat terlebih dahulu

"Naiklah ke atas ku. " perintah Ikkan, semaunya hanya meng-iya kan perintah yang di berikan okeh Ikkan

Netra hijau milik nya terus menatap langit biru yang terbentang luas, ia selalu berpikir ingin berjalan di atas awan. Namun ia tahu hal itu adalah hal yang mustahil, awan yang terlihat lembut seperti gulali tersebut mulai menutupi langit biru yang di tatap oleh Name

Bentangan langit yang asal nya berwarna biru kini berubah menjadi kelabu, awan-awan yang semula berpencar mulai bersatu dan menutupi langit biru di atas sana. Beberapa tetes air terjatuh dan mengenai wajah Name

Udara pada pegunungan yang pada awalnya sudah terasa dingin karna turun salju, kini bertambah di karenakan tetesan air hujan dari atas sana. Selang beberapa lama Aliansi menemukan suatu tempat, di tempat tersebut berdiri sebuah patung yang terlihat seperti di potong oleh seseorang. Dan bertuliskan 'Statue of kindness'

Noya selayak dari pemimpin Aliansi memutuskan untuk memanjat naik ke atas patung tersebut, dan di dalam obor yang berada di genggaman patung yang menjadi tempat Noya berpijak tergeletak sebuah buku. Noya mengambil buku tersebut lalu turun dari atas patung tersebut

Setelah nya, Noya melontarkan isi dari buku tersebut dengan ucapannya. Name sedikit binggung setelah mendengar isi dari buku tersebut, karena Name sama sekali tidak bisa mencerna isi buku yang telah di sampaikan oleh pemuda bertanduk biru tersebut

Kepala nya bergerak ke arah bawah, Name menunduk. 'S-sial ... Aku beneran ga paham apapun!, " batbatinn

new land I stepped onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang