9. Partner baru?.

122 11 4
                                    

9. Partner baru?.

Boboiboy blaze dan boboiboy ice.

=========~Happy reading~=========








==============★==============

Hari terus berlalu, kini aku dan ice sudah nenduduki bangku kelas 12 atau bisa disebut tahun terakhir di sekolah, dan.. jika kalian mengira pertemanan ku hancur berantakan begitu saja setelah kejadian taufan masuk rumah sakit, kalian salah besar.

Semuanya kini berjalan dengan baik baik saja, tidak ada yg aneh selama ini, bahkan tidak ada pertengakaran sedikit pun.

"Selamat pagi kak" sapa seorang pemuda, ya dia ice. Ice yg sudah rapi dengan pakaiannya menghampiri ku di dapur, ralat-, tapi ice kedapur untuk ngambil air dingin di kulkas. Aku yg melihat ice sudah rapi dengan setelah pakaiannya yg rapi itu bertanya "mau kemana kamu, udh rapi gitu" tanya ku pada ice, tapi ia menjawabnya dengan nada sedikit meledek "mau ketemu doi lah. Kan ice udah punya pacar, emang kakak, ga punya pacar dari zaman smp" ya ampun, itu membuatku kesal. "Kamu ngeledek ya?! Sadar diri dong, kamu di smp juga ga pernah pacaran. Ini aja kamu baru pertama kali pacaran kan?!" Aku menjawab ice dengan nada sedikit emosi, untung ice sabar.

Dasar beruang kutub ga ada akhlak. Bisa bisanya dia meledekku, mana setelah ifu dia hanya tertawa kecil lagi, kan ngeselin.

Mama juga, masa setelah mendengar teriakan ku dari arah dapur juga tetap membela ice, ga ada yg mau membela ku begitu? Jahat banget perasaan.

"Blaze, jangan teriak teriak. Ga baik" nasehat seorang laki laki paruh baya dari arah ruang tamu, dia adalah ayahku. Ayahku yg sangat hebat, mendengar nasehat dari ayah, aku hanya meng 'iya' kan saja.

========★========

Senin, 3 Juli, pukul 13.50
__________________________

Pukul dua siang kurang sepuluh, aku sedang menonton tv di ruang tamu, tanpa sadar ibu ku sedari tadi sudah duduk di samping ku.

"Blaze" panggil ibuku yg membuatku secara reflek menoleh ke arahnya, "iya ma" jawabku saat ibu ku memanggilku, lalu ibu ku tersenyum dan menanyakan sesuatu "kamu ga ada niat buat cari pacar gitu? Mama kasihan lihat kamu sendiri mulu, teman teman mu bahkan sudah pada punya pacar semua" uh sepertinya aku tau apa. "Mama mau apa? Langsung to the point aja" tanya ku pada ibuku, ibuku yg nendengarnya langsung tersenyum, lalu mengatakan "kamu mau mama jodohkan, mau ya? Biar nanti kamu ga khawatir kalau ga ada yg mau sama kamu" What? Dijodohkan?! Tapi.. kenapa? Ugh sekarang aku tau tujuan awal ibuku, dia ingin menjodohkan ku karena menginginkan sorang cucu.

"Loh eh? Emang masih jaman ya yg namanya jodoh jodohan? Aze ga mau ah ma. Lagian aze baru 17 tahun mama. Nanti juga ujung ujungnya mama minta cucu kan."

"Engga kok aze, ga bakal. Nanti aja kalau kamu udah lulus, udah bisa kerja, baru buat cucu untuk mama" jawab ibuku dengan singkat.

"Tau lah mama mah gitu. Iya sekarang aja bilangnya 'cucunya nanti aja setelah lulus' eh tau taunya malah minta cucu pas aze belum lulus lagi, kan males ma."

"Ayolah aze, mama mohon, ini demi kebaikan kamu juga, kalau nanti ga ada yg mau sama kamu gimana?" Ah gampang, ga usah nikah, biar hati ini cukup untuk para readers

"Suruh kak glacy aja deh ma" tolak ku secara halus, tapi..

"Bukan anak mama" yaampun keras kepala banget sih. Terpaksa deh aku meng 'iya' kan permintaan ibuku, pedahal aku ga suka dijodohkan.

PUTRA TUAN ALEXANDER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang