Jeno berjalan menuju ke apartemennya. Namun, ia tidak sengaja melihat Mark duduk sendirian di taman dan wajahnya terlihat murung. 'Mark!?' Ia memutuskan untuk menghampiri Mark, "Apa yang kamu lakukan di sini?"
Mark menatap Jeno dengan perlahan, "Tidak ada."
Jeno menghela napas, "Kalau tidak ada, kamu tidak akan duduk di sini seperti orang yang penuh masalah. Apa ada yang terjadi?"
"Tidak" sahut Mark
Jeno tidak sengaja melihat bulu yang menempel di seragam Mark, "Ada bulu di seragammu. Apa kamu habis bermain dengan anjing atau kucing?"
Mark menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bermain, hanya...."
Flashback On....
Meow....
Meow....
Meow....
Meow....
Meow....
Mark berdiri di depan pohon besar di taman. Lalu menoleh ke atas, Ia menggigit bagian bawah bibirnya, "Kenapa kamu bisa ada di atas sana? Kamu enggak bisa turun dari sana, yah?" Merasa kasihan melihat kucing yang terlihat ketakutan, terjebak di atas pohon besar yang terletak di taman apartemen.
Meow....
Meow....
Meow....
"Jangan takut. Aku akan menolongmu...." Mark perlahan memanjat pohon untuk menolong kucing itu. Tapi saat ia sudah naik ke atas dan mengambil kucing itu. Tiba-tiba kucing itu memberontak dari dekapannya dan langsung melompat turun begitu saja. "Hei! Kucing nakal! Kamu menipuku!" Teriaknya merasa ditipu oleh seekor kucing.
Mark melihat ke bawah, "Tinggi sekali...." hampir putus asa. Akhirnya ia memberanikan diri untuk turun dari pohon dengan pelan-pelan dan gerakan yang hati-hati.
Bruk....
"Argh!" Kaki Mark terkilir karena terjatuh dari pohon. Ia salah mengambil pijakan kaki, "Sakit!" memegangi kakinya yang terasa sakit.
Flashback Off....
"Aku hanya ingin menyelamatkan kucing yang terjebak di pohon ini...." ungkap Mark dengan pelan.
"Oh, itu yang terjadi." Jeno melirik kaki Mark yang terkilir, terlihat Mark membuka sebelah sepatunya. "Diamlah di situ. Jangan bergerak." Lalu beranjak pergi meninggalkan Mark.
"Eh?!" Mark terdiam.
Tak beberapa lama kemudian, Jeno kembali dengan membawa kotak P3K kecil, handuk kecil, dan sebotol air dingin. "Buka kaos kakimu."
"Hah?" Mark menatap Jeno curiga.
"Ayolah, jangan melihatku seperti itu. Aku akan melihat ke arah lain, jadi lepas kaos kakimu." Suruh Jeno
Mark terkejut. "Bagaimana kamu bisa tahu?"
"Karena kamu melepas satu sepatumu dan kamu belum berdiri dari tadi.... Terkilir saat menyelamatkan kucing, hal yang klise sekali." Ungkap Jeno
Mark menatap Jeno kesal, "Diamlah!"
"Ya, ya...." Jeno memalingkan pandangannya kearah lain, "Ayo. Lepaskan kaos kakimu dan aku akan obati kakimu."
Mark melepas sebelah kaos kakinya, "Sudah."
Jeno kembali menghadap Mark. Ia mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air dingin, lalu mengompres kaki Mark. "Apa sudah mendingan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Apartment Unit
FanfictionJeno dan Mark tinggal bersebelahan di unit apartemen yang sama, mereka berdua tidak memiliki alasan khusus untuk berbicara atapun saling menyapa satu sama lain. Suatu hari Mark basah kuyup dalam hujan dan Jeno menghampirinya dan meminjamkannya payu...