Jeno baru saja keluar dari minimarket. Ia terdiam sejenak, menatap langit sambil menadahkan tangannya di bawah tetesan hujan. "Untung saja aku melihat ramalan cuaca sore ini," gumamnya, lalu mengeluarkan payung lipat dari dalam tas dan beranjak menuju apartemennya.
Saat berjalan melewati taman dekat apartemen, ia tiba-tiba melihat seseorang yang termenung duduk di ayunan, di tengah hujan deras. Jeno menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah orang itu. 'Apa dia bodoh?! Mengapa duduk di tengah hujan seperti ini? Cari penyakit saja!' batinnya, sambil mengamati orang yang basah kuyup itu.
Meski awalnya berniat melanjutkan langkah, Jeno merasa mengenali sosok tersebut. Ia kembali menoleh, menyipitkan matanya untuk memastikan. "Dia..." ucapnya terkejut, melihat raut wajahnya yang sedih, dengan air mata yang mengalir dari kedua sudut matanya. "...menangis?!" Jeno menghela napas kasar, lalu memutuskan untuk menghampiri orang itu.
Menggunakan payungnya untuk melindungi orang tersebut dari hujan, Jeno bertanya, "Kau sedang apa?"
Orang itu mendongakkan kepalanya. "Jeno..." suaranya sedikit terkejut, namun kemudian kembali datar. "Ada apa mencariku?"
Jeno menggeleng pelan. "Bukan apa-apa. Tapi... siapa pun takkan tega melihat orang lain kehujanan," jawabnya.
Mark, orang yang duduk di ayunan, menyunggingkan senyuman tipis. "Begitu ya. Terima kasih sudah memperhatikanku... Aku hanya ingin duduk di sini, hiraukan saja."
"Nanti kamu demam! Segeralah pulang! Dan bawa saja payungku," ucap Jeno sambil menyerahkan payungnya kepada Mark.
Mark membulatkan matanya terkejut, melirik sekilas ke payung itu, lalu perlahan meraih pegangan payung dari Jeno.
Setelah memberikan payung tersebut, Jeno langsung berlari meninggalkan tempat itu.
Mark menggenggam payung itu erat. "Terima kasih banyak..." ucapnya sambil terus melihat punggung Jeno yang semakin menjauh.
'Pertemuan pertamaku dengannya... Awal berbicara dengan Mark Lee.'
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Apartment Unit
FanficJeno dan Mark tinggal bersebelahan di unit apartemen yang sama, mereka berdua tidak memiliki alasan khusus untuk berbicara atapun saling menyapa satu sama lain. Suatu hari Mark basah kuyup dalam hujan dan Jeno menghampirinya dan meminjamkannya payu...