Keanggunanmu terpancar jelas;
Tutur katamu syahdu mendayu;
Kilau kasihmu terpancar nyata;
Namun kenapa dirimu jauh direnung mata?Tampak cantik tanpa tapi;
Membuat banyak hati ingin memiliki;
Aku terpedaya dan bertanya, "Ini jodoh siapa?";
Masih kutanya ini dalam hati, hingga jauh hari berganti.(Ini Jodoh Siapa?)
Aku telah menguntai banyak puisi;
Sebagai seruan hatiku pada gadis yang kucintai;
Namun jika itu dianggap tidak berarti;
Paling tidak sebagai seruan untuk merubah diri.(Untaian Puisi)
Pulang ke jauh muara sana;
Hidup dalam angan angan yang gemerlapan;
Tergadah mataku, melihat parasmu;
Yang senyummu terlalu kekal untuk kenal duka.(Senyum Tanpa Duka)
Adalah musim yang sarat nyanyian;
Tempatmu mengadu kesedihan;
Muara untukmu melepas tangis lelah perasaan;
Hadiah untukmu yang telah disakiti nan dikecewakan.(Musim Sarat Nyanyian)
Ini adalah puisi gelombang lautan;
Yang pergi menghapus jejak hujan;
Menyapu bersih renung kesepian;
Yang saling memahami gairah terpendam.(Puisi Gelombang Lautan)
𝒇𝒊𝒏
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kita, dan Waktu
PoetryAntologi Sastra Kumpulan tulisan sastra yang mengikat puisi, sajak, nan tak terbatas pada itu semua. Ditulis sebagai bentuk rasa yang akhirnya cuma jadi bacaan saja. Silakan menikmati, sastra yang kutulis 6 bulan lamanya untuk dia yang akhirnya hany...