Began August, 2023

18 0 0
                                    

Keanggunanmu terpancar jelas;
Tutur katamu syahdu mendayu;
Kilau kasihmu terpancar nyata;
Namun kenapa dirimu jauh direnung mata?

Tampak cantik tanpa tapi;
Membuat banyak hati ingin memiliki;
Aku terpedaya dan bertanya, "Ini jodoh siapa?";
Masih kutanya ini dalam hati, hingga jauh hari berganti.

(Ini Jodoh Siapa?)


Aku telah menguntai banyak puisi;
Sebagai seruan hatiku pada gadis yang kucintai;
Namun jika itu dianggap tidak berarti;
Paling tidak sebagai seruan untuk merubah diri.

(Untaian Puisi)


Pulang ke jauh muara sana;
Hidup dalam angan angan yang gemerlapan;
Tergadah mataku, melihat parasmu;
Yang senyummu terlalu kekal untuk kenal duka.

(Senyum Tanpa Duka)


Adalah musim yang sarat nyanyian;
Tempatmu mengadu kesedihan;
Muara untukmu melepas tangis lelah perasaan;
Hadiah untukmu yang telah disakiti nan dikecewakan.

(Musim Sarat Nyanyian)


Ini adalah puisi gelombang lautan;
Yang pergi menghapus jejak hujan;
Menyapu bersih renung kesepian;
Yang saling memahami gairah terpendam.

(Puisi Gelombang Lautan)

𝒇𝒊𝒏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku, Kita, dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang