Absen dulu, oke?
Votmen nya mana..
Tanda in kalau typo.•••
Di sebuah kota yang jauh dari kota b,
Seorang pria yang berpakaian rapi dengan setelan jas merah tak lupa dasi hitam nya,pria itu tengah duduk mengahadap jendela bergaya prancis di sebuah ruangan kerjaMelihat pemandangan di depannya yang menampilkan gedung gedung besar dan tinggi di sebrang gedung nya. Pria itu meletakan cangkir berisi kopi di meja setelahnya menyesap nya beberapa kali
"Bagaimana kabar nya?" tanya pria itu kepada asistennya yang berdiri tidak jauh dari nya
Asisten itu segera membuka suara "Menurut paman Zen, nyonya sedikit lebih tegas kepada kedua tuan muda"
Gino. sang asisten, sebenernya tau apa yang terjadi di rumah tapi.. Tidak mungkin dia menceritakan bahwa nyonya berniat tidak memperbolehkan makan untuk hukuman kedua tuan muda.
Jelas gino sengaja mengatakan 'sedikit tegas' untuk meringkas situasi di mansion
Pria itu terlihat tenang namun ia sedikit menyeringit mendengar apa yang sang asisten katakan.
"Saya tidak bertanya.. Saya hanya ingin tau apa yang kedua anak itu lakukan lagi"
Gino langsung mengangguk mengerti dan segera menjawab "kedua tuan muda beberapa kali membuat masalah dengan nyonya, yang terakhir memecahkan bedak milik nyonya"
Suasana ruangan itu tiba tiba saja menjadi sunyi, pria itu menunduk menatap kopi yang masih mengeluarkan asap
"Jika kedua anak itu membuat masalah lagi.. Kirim ke rumah kelahiran ibu nya" ucap nya dengan nada ringan tanpa jejak emosi apapun yang terlihat
Sang asisten tersentak mendengar sang bos. tapi, setelah itu hanya bisa mematuhi perintah sang bos.
Menghela nafas pasrah, gino sedikit ragu karena kedua.. Yang satu adalah istri baru sang bos dan yang satu lagi adalah anak sang bosSang asisten merenung, apa benar jika ada ibu tiri maka akan ada ayah tiri? Sepertinya itu sedikit benar
•••
Bibi lan selaku pengasuh kedua nya hanya bisa menghela nafas memikirkan apa yang baru saja dikatan paman Zen kepadanya,
apalagi setelah melihat tuan mudah yang tengah bermain dan melupakan ucapan sang nyonya
"Tuan muda"
Dua anak yang tengah bermain dengan mobil dan robot itu segera berhenti, menatap polos bibi lan
"Ada apa bibi? " tanya penasaran mahen sang putra bungsu
Bibi lan mendekati keduanya nya dengan ragu ragu, mengusap kedua kepala tuan muda nya dan berkata
"Paman Zen tadi memberitahu bibi bahwa asisten gino menelpon dan mengatakan jika, kedua tuan muda terus terusan membuat masalah maka-
maka tuan muda akan menetap dirumah leluhur ibu tuan muda"
Mahen menatap linglung bibi lan, pria kecil itu sedikit bingung dengannya apa yang dibicarakan bibi lan.
Namun, berbeda dengan Zean yangg menatap kosong pada mainan yang ia pegang. Pria kecil itu tahu apa artinya tapi, Zean sedikit tidak percaya apa yang dia dengar
Dengan ragu Zean bertanya "bibi lan.. Apa itu artinya ayah tidak lagi menginginkan aku dan adikku? "
Bibi lan menggeleng pelan mencoba mematahkan pemikiran pria kecil itu
"Tidak, tuan hanya ingin kedua tuan muda bisa akur dengan nyonya. Bagaimanapun, nyonya sekarang ibu kedua tuan muda""Tapi dia bukan ibu kami" jawaban polos mahen membuat bibi lan sedikit gelisah takut jika ia salah bicara
"Tid-"
"Itu memang benar" sahut calis
Ketiga nya langsung menoleh ke asal suara., melihat ibu tiri/nyonya yang tengah bersandar di pintu dengan tangan terlipat di dada menatap kedua tuan muda
Calis membuang nafas lelah, berjalan mendekati setelahnya berdiri di depan anak tirinya
"Memang benar aku bukan ibu kandung kalian. Tapi aku menikah dengan ayah kalian dan tanpa sengaja menjadi ibu tiri" ucap calis
Awalnya calis penasaran dan ingin melihat kedua anak tirinya itu tapi, tanpa sengaja mendengar percakapan mereka
Siapa yang menjadikannya sebagai seorang ibu tiri? Tentu saja itu pemilik aslinya, jika saja dia datang lebihh awal mungkin calis tidak akan berurusan dengan kedua anak nakal ini
Lagi pula, pemilik aslinya masih muda dan cantik siapa yang tidak menginginkan nya? Hanya saja nasib nya benar benar tidak beruntung
Melihat bahwa kedua anak tirinya terdiam tidak tau akan menjawab apa
"Tidak masalah jika kalian tidak menganggap aku, jadi mulai sekarang panggil aku bibi dan perlakukan kita sebagai orang asing yang tinggal satu atap" sambung calis dengan alis sedikit mengencang menatap seriuss kedua anak tirinya yang sedikit linglung
Setelah mengatakan itu, calis melangkah menuruni tangga tanpa melihat kebelakang. Namun bebarengan dengan tangga terakhir
Ponsel yang calis pegang tiba-tiba saja bergetar dan mau tak mau ia melihat layar ponsel yang berdering itu menampilkan sebuah nama yang tertera
'Suami'
Mata calis membelak tidak percaya apa yang sekarang ia lihat. Pikirannya tiba-tiba saja kosong
Setelah hampir setengah bulan disini! Ia bahkan tidak repot repot menerima atau mengirimkan pesan kepadamu suami yang entah dimana itu
Tapi sekarang, suami pemilik aslinya benar-benar menelpon? Harusnya kah ia mengangkat? Atau membiarkan saja?
Dengan perasaan yang campur aduk dan dengan tangan yang sedikit bergetar ia mencoba untuk menjawab telepon tersebut
"H-halo! Suami? "
TBC.
•••
Tinggalkan jejak nya bestie
GA VOTE GA UP.
ayo vote biar cepet upUntuk selanjutnya ga baka up sebelum memenuhi target
( DITUNGGU NOTIFIKASINYA. )
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION BECAME THE STEPMOM
Science Fiction( Bukan novel terjemahan ) Ga vote ga up Transmigrasi?atau perpindahan jiwa. Apakah hal semacam itu ada?jujur saja itu sulit dipercaya, Namun... Calis glora, seorang perempuan yatim piatu pekerja keras yang mengalami hal diluar nalar. Perpindahan j...