Ditabuh dan dipukul

4 1 1
                                    


Lama aku berdiri lalu duduk dan sedikit menghela nafas

Di sisa hidup ini terasa bagaikan riak air dalam sebuah bejana yang siap retak

Aku sering ditabuh walau aku bukanlah genderang

Merasakan detakan irama hidup, naik -turun, lapang ataupun gundah

Aku tetap seseorang yang mencoba untuk tetap berdiri.


Jiwa yang lara seakan terpenggal oleh irisan asa yang mulai menghilang

Benih-benih harapan hanyut terbawa derasnya prasangka

Aku siap dipukul, aku siap terjerembab

Tapi sungguh aku belum siap untuk pergi ke episode selanjutnya

Debu ini masih menggebu, Deru ini masih berseru,

Tapi aku hanya manusia, hidup dalam sebuah penantian.


Puisi Itu Mati!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang