3.Anomali Aneh

1K 238 45
                                    

"apa terjadi sesuatu ayah?"pertanyaan yang keluar dari bibir Yuuji berhasil membuat (M/n) terdiam. Perasaan cemas dan khawatir jelas ada di dalam benaknya. Pria itu tak tau harus menjelaskan apa.

"Kau tau ayah tak ingin dibantah jika sudah mengatakan hal semacam ini bukan? Sana pergi, jenguk si tua bangka itu sebelum mati"ucap (M/n) final. Pria itu tak lagi mau di gugat dan memilih untuk berjalan keluar dari ruangannya meninggalkan Yuuji yang kebingungan.

Yuuji hanya bisa diam, yah. Lagian ayahnya itu absolut, daripada ia berakhir terbuang di pinggir jembatan layang, ia lebih baik memilih untuk diam.

Pemuda itu menunduk menatap rubik yang kertas segelnya baru saja diperbaiki. Kertas yang awalnya sedikit gosong dan terbakar kini telah menjadi baru dengan kanji Higan di atasnya. Yuuji mengendikkan bahu dengan malas, memutuskan untuk pergi keluar dari gedung perusahaan. "Aku harus segera menjenguk kakek sebelum ia membuat masalah"Ucap Yuuji yang berjalan menuju ke arah luar gedung perusahaan.

Yuuji terus melangkah keluar, hingga ia sendiri tak menyadari sosok (M/n) yang mengawasi dari kejauhan. Pria itu berdiri dalam keheningan, dengan ekspresi datar yang tak bisa dijelaskan. Nejiro ada di sisi pria itu, berdiri tegap dengan hawa gelap yang terus memancar dari dirinya.

"...kau tau pusaka terkutuk yang bertubrukan dengan Higan milikku?"Nejiro tertegun mendengar pertanyaan (M/n). Mantan pelayan keluarga klan Gojo itu bergeming, menatap Yuuji yang makin menjauh lalu menjawab sembari menggeleng singkat"aku tak tau, tapi pusaka terkutuk itu kuat. Energi terkutuk yang tersimpan di dalamnya benar benar gelap dan mengerikan"

(M/n) bergeming, tampak kedua tangannya mulai terkepal dengan erat, "kalau begitu mereka terlalu meremehkanku"

Angin semilir berhembus kencang, menerpa rambut mereka yang menari-nari di udara. Sosok (M/n) nampak berbalik pergi dari sana, meninggalkan Nejiro yang hanya bisa bergeming dan bergumam, "bukannya mereka meremehkanmu Gojo sama, mereka hanya tak menyadari dirimu"

"Yah yah, aku tak peduli. Membuat Higan milikku terbakar sama saja meremehkan diriku"ucap (M/n) yang terus berjalan menjauh.

Nejiro lagi lagi hanya bisa menggeleng pasrah dan terkekeh pelan. Pelayan itu mulai berlari mengejar sang tuan dengan langkah ringan miliknya.

Senyum ringan terpatri di wajah pucat dan dingin dengan urat wajah yang menghitam itu, meski bukan lagi seorang manusia, sepertinya gen ketampanan Nejiro masih utuh hingga sekarang. "Gojo-Sama, anda ingin pergi mengawasi Itadori sama?"

(M/n) berdecih pelan, pria itu menggeleng dan menjawab, "biarkan saja. Jika sekarat baru kita tolong. Lagian kapan aku tak mengawasi dia?"ujarnya semakin melangkah jauh. Mata biru itu sekilas mengeluarkan cahaya merah terang yang kemudian redup begitu saja.

Waktu kembali terus berjalan, di sisi lain sosok Yuuji harus menghadapi kematian sang kakek tercinta. Tangannya sedikit gemetar dan matanya berusaha keras untuk tak meneteskan air mata saat menandatangani surat rumah sakit.

"Dengan begini kau sudah mengurus semua suratnya ya"ujar perawat itu setelah Yuuji selesai bertanda tangan.

Pemuda itu mengangguk dan tertawa kaku, "yah, kakek pasti akan marah dan berisik jika aku menangis. Aku akan tertawa saja saat kremasinya nanti"

"Jangan bicara seperti itu"sahut sang perawat

Yuuji hanya bisa tertawa hambar, hingga matanya tak sengaja melihat sosok di balik bayangan gelap lorong rumah sakit itu. Sosok pemuda bersurai hitam dengan ekspresi yang kurang ramah. Hei, apa dia saudara kembar Sasuke yang hilang tertelan hiu megalodon?

Pemuda itu makin mendekat dan berkata "Itadori Yuuji? Aku Fushiguro Megumi dari SMK Jujutsu, bisa kita bicara sebentar?"

"Aku sedang berduka loh"ucap Yuuji agak sungkan

Megumi bergeming, menatap lurus kearah pemuda itu seraya berkata, "maaf, tapi ini sangat penting dan mendesak" ucapnya berhasil membuat Yuuji mau tak mau akhirnya mengangguk dan mengikuti keinginannya.

Mata Megumi tak bisa beralih dari pemuda di hadapannya. bukan, bukan karena cinta pertama atau yang terburuk adalah pelet khas Izana Kurokawa. Megumi saat ini jelas bisa merasakan aura gelap terus menguar dari Yuuji.

Energi itu sangat gelap, tapi itu tak terasa jahat. Hanya hawanya yang terasa gelap dan dingin. Megumi tak mengerti, hanya ada beberapa konklusi yang terdapat di kepalanya.

'orang ini, jika ia tak di kutuk oleh roh kuat, maka dia adalah orang yang mengutuk roh itu'batin Megumi

Ia dan Yuuji nampak berjalan menuju lorong yang lebih sepi. Menjelaskan mengenai roh kutukan dan pusaka terkutuk adalah hal yang tentu dilakukan oleh Megumi, "Roh terkutuk adalah-

"Sisa-sisa energi negatif dari manusia yang berkumpul dan berubah menjadi makhluk aneh?"ucap Yuuji dengan polosnya yang berhasil membuat Megumi melotot kaget.

'huh? Apa orang ini juga seorang penyihir Jujutsu? Atau ia penyihir jujutsu yang menggunakan kekuatan untuk hal semena mena?'batin Megumi agak terkejut. Suudzon pun bahkan tak bisa di elakkan oleh dirinya. Jarang ada manusia non penyihir yang mengerti hal semacam ini dari 0.

"Tepat tapi kurang, apa kau seorang penyihir jujutsu? Aku tak bisa merasakan energi terkutuk darimu"ucap Megumi di balas gelengan pelan dari Yuuji yang menguap pelan kemudian berkata, "aku bukan penyihir, lagian apa itu? Aku hanya tau materi dasarnya. Ayah ku yang mengajari itu. Ia sangat posesif padahal ia sendiri orang menyebalkan"

Mata Megumi memicing curiga, bagaimana cara ia untuk benar benar percaya? Tapi merasakan hanya ada hawa dingin tanpa bahaya itu, ia akhirnya memilih untuk mengendorkan rasa curiga itu.

'mungkin ayahnya yang penyihir'batin Megumi

"Kalau begitu langsung saja, apa kau mengambil pusaka terkutuk?"Megumi bertanya

Yuuji menghela nafas panjang, menggulirkan matanya dengan malas lalu menjawab "apa itu sangat berbahaya? Aku memang sempat mengambilnya, tapi senpai club' ku mengambil isinya. Yang tersisa hanya kotak dan kertas segel ini"ucap Yuuji seraya melempar kotak itu ke arah Megumi yang terbelalak kaget.

Pemuda itu membuka kotak yang kosong, hanya ada kertas segel kuno yang terlepas. Kemungkinan itu adalah segel lapisan pertama untuk menutupi kotak, pusaka asli masih tersegel dan entah dimana.

"Jadi selama ini aku hanya mengejar kotak kosong dengan sisa energi nya saja?"

"Jangan malah tanya aku"ucap Yuuji

Megumi nampak terperangah, jelas terpancar syok di dalam matanya. Itu membuat Yuuji merasa cemas entah kenapa.

"Dimana pusaka itu sekarang?!"Megumi

"Sudah ku katakan sejak tadi, itu di ambil senpai senpai ku! Mereka berencana untuk menginap di sekolah sambil membuka kertas segelnya"

Megumi rasanya ingin menjadi Ultraman saja, padahal Yuuji mengerti materi dasar! Mengapa pemuda itu malah membiarkan senpainya mengambil barang semacam itu?!

"Itu berbahaya!"ucap Megumi geram

Yuuji yang mendengar itu tertegun, terdiam menatap Megumi sebelum akhirnya bertanya, "apa se berbahaya itu?"

"Mereka bisa saja mati!"

TBC
Okay, jangan nyalahin Yuuji di sini karena dia justru ngebiarin senpai nya ngambil jari Sukuna padahal dia ngerti materi dasar.

Bisa di bilang itu efek dari Yuuji yang selama ini di asuh Ama (M/n), (M/n) yang udah biasa nunjukin banyak pusaka terkutuk ke Yuuji, secara gak sadar bikin Yuuji nyepelein pusaka terkutuk. Karena pikirnya ya kek 'halah, dari kecil mainan gua tuh. Gabakal juga ngelukain orang'

Yah, sekiranya begitu:)

Jangan lupa Vote nya Minna (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Cursed Destiny-JJK x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang