7.Sama tapi berbeda

1.2K 288 50
                                    


Turun dari udara, jubah hitam dari hanfu itu berkibar menyapu tanah dibawahnya. Hujan darah masih terus berjatuhan dari langit saat sosoknya berjalan menghampiri Satoru yang terpaku. Cermin, seperti dirinya tengah berdiri di depan cermin bilik kamarnya sendiri. Tangan pria itu bergerak menurunkan kain hitam di wajahnya dan menatap sepasang mata Merah darah itu dengan mata miliknya.

Suguru masih bersujud tanpa berani mendongak. Tidak biasanya ia akan seperti ini. Jujur saja iblis satu itu lebih tak sopan pada (M/n), ia itu kurang ajar. tapi melihat tuannya tengah dalam emosi yang menguap, ia jadi tak berani mengangkat kepala sedikitpun.

Yuuji sendiri mengerti, jadi ia hanya bungkam dengan keringat dingin bercucuran. Meski ia adalah prioritas (M/n), ia tetap merasa takut saat melihat ayahnya menjadi Hua Cheng dadakan dengan hujan darah yang menyertai kehadirannya.

sampai di depan Satoru, (M/n) menatapnya tajam. Megumi sampai menahan nafas tak berani bergerak meski hanya seinci karena merasakan energi besar itu berasal dari (M/n). "Aku bertanya, apa yang kau inginkan dari putraku?"

"?!"

Satoru tersadar dari lamunannya, "putramu?"beo pria itu. Mata birunya melirik Yuuji yang nampak mengusap bahunya dengan gugup. Satoru paham, Yuuji adalah putra pria misterius dihadapannya.

Bukan Gojo Satoru namanya kalau tak berani menantang bahaya. Hampir mati oleh Toji mungkin tak memberinya efek jera. "Aku ingin ia menjadi murid Jujutsu" sepertinya ia menantang (M/n) untuk mencincangnya menjadi Muichiro dan Yoriichi kedua.

"HEHHH?!"tak hanya Megumi, Suguru bahkan berteriak reflek mendengar ucapan Satoru yang terlalu blak blakan.

'orang ini gila ya? Mengatakan itu di depan (M/n) si bucin tolol anak ini?!'batin Suguru dengan wajah pucat pasi 'apa dia ingin di jadikan rendang seperti Makima?'

"Eh? Aku?"Beo Yuuji tersenyum kaku. Apalagi saat ayahnya mulai mengeluarkan hawa gelap tak menyenangkan. Hujan darah mulai berhenti tapi amarah (M/n) tak berhenti. Mata Semerah lautan darah itu menyala di bawah cahaya bulan yang kembali datang.

(M/n) menatap tajam Satoru sembari bersidekap dada. Mulai keluar sisi posesif miliknya, dengan pipi mengembung kesal dan mata penuh persaingan, pria itu berkata, "maksudmu?! Berikan alasan aku membiarkan putra kesayangan ku, penerus ku, pewaris tahta ku, dan kunci kewarasan ku untuk menjadi muridmu? Albino jelek. Sadarlah, kau itu lemah"bang sadar diri dikit napa bang?

'apa apaan pria ini? Tipe bucin anak? Dan lagi albino jelek?!WAJAH KALIAN ITU MESIN FOTOCOPY SEMPURNA!'batin Megumi berkeringat dingin dengan wajah cengo miliknya. Masih memeluk tas belanjaan Satoru sebelumnya.

(M/n) menunjuk wajah Satoru yang tersenyum kaku saat ia berkata, "kau lemah, mortal sepertimu tak mungkin bisa memberiku alasan kuat untuk menyerahkan bayi pinguin ku semudah itu"

'Ayah Tolong jangan tantrum, aku malu'Batin Yuuji menepuk jidatnya dengan pasrah.

'(M/n) tolong, kau membuatku malu'Batin Suguru dengan pasrah. Gini amat punya tuan spek G3 (Ganteng, Gila, nan Gesrek) Nejiro pasti geleng geleng kepala.

Satoru termangu, sembari terkekeh pelan pria itu menyentil dahi (M/n) dan tertawa terbahak-bahak. Tak menyadari wajah syok Suguru 'eh si kampret main nyentil dahi majikan, di ngab baru paham'batin iblis ular itu dengan tubuh gemetar.

"Hahaha, awalnya aku cukup terkejut merasakan aura mu yang begitu kuat. Ku akui kau menarik"ucap Satoru mendekatkan wajahnya pada wajah (M/n) yang menggeram marah. Memangnya siapa yang mau di sentil oleh orang asing?

Satoru menyeringai dan berkata,"menarik~ kau saja sekalian kubawa bagaimana? Kau begitu posesif, tapi tenang saja, aku takkan melakukan hal aneh pada putramu" Halah bilang aja lebih tertarik Ama bapaknya yang otaknya kegeser 5 km.

"Kau ingin mati ya?"(M/n) yang mulai menggulung lengan bajunya. "Lagian ku dengar kau tadi bilang bahwa putraku bisa saja jadi buronan eksekusi. Telfon aku jika kau ingin ku jadikan lolipop baru"ucap (M/n) dengan gigi yang menggeretak kesal. Sepertinya ia tengah di rasuki roh Atsumu yang konon mati keselek sendalnya Bokuto.

Satoru mengangkat tangannya dan tersenyum enteng seolah tak memiliki dosa. Ia menyeringai dan menatap (M/n) dengan pandangan lurus kearah kedua mata Higan miliknya. "Kau benar, karena dia sudah memakan jari kutukan, tapi jika ia berada dibawah pengawasanku, ia aman"

(M/n) melotot dan menatap tajam ke arah Yuuji. Kini giliran Yuuji yang dipertanyakan "anak kampret, gak cukup Suguru?! Nejiro?! Besok siapa?! Yoriichi sama Michikatsu juga?sekalian aja jari nya Rangda kau makan semua."geram (M/n). Gini gini masih waras dia ternyata.

(M/n) terus menatap tajam Yuuji yang meringkuk di balik reruntuhan. Mampus kena tantrum Abah kan:(

Pria itu kembali menatap Satoru danemdengus tak senang, "tapi bukan berarti aku akan membiarkanmu mengambil putraku begitu saja. Kau kira aku tak tau isi dari kelompok kalian?"

Satoru tersenyum, "yah! Meski begitu kau tak punya pilihan lain sih. Kau harus membiarkan putramu menjadi penyihir Jujutsu. Kau bisa membelah ku menjadi dua bagian jika putramu terluka"

"Bukan itu masalahnya"(M/n) berkata, helaan nafas terdengar dari bibirnya saat ia menjentikkan jari dan mengeluarkan sedikit aura miliknya yang melesat ke arah Yuuji. Aura yang membuat pemuda itu langsung jatuh pingsan karena ulah sang ayah yang tak mau ia mendengar ucapannya.

"Yuuji itu bukan manusia sepenuhnya, sejak awal dia bukan manusia"

"?!"

"Huh?"Satoru yang tercekat. Tapi senyum di bibirnya kembali terangkat saat ia mendekatkan wajahnya pada wajah (M/n) yang menatapnya tajam.

"Kalau begitu, bukankah kau tengah mengetesku saat ini? Apakah aku mampu melampaui harapanmu?"
.
.

"Ayah mana yang rela putra semata wayangnya di ajari seorang guru yang otaknya telah tergeser ribuan kilo seperti mu?"

'bukankah kalian sama saja?'Batin Suguru dan Megumi yang berkeringat dingin dengan wajah cengo mereka.

TBC

Lagi nangisin Izana sama Nanami berminggu-minggu, eh keinget si Rahmat malah nge summon bapak sendiri waktu gelud Ama Dagon. Ngebayangin Megumi tereak :BAPAAAAKKK!! Pake nada suaranya Daki waktu manggil Gyutaro😭😩

Fun fact: (M/n) itu pecinta garam, tidak. Bukan mulutnya yang asin macam garam, tapi ia Memang suka garam. Nejiro bahkan harus menyediakan toples garam setiap kali pria itu merasa ingin mengemil sesuatu. Karena bagi (M/n), garam memiliki sifat pembersih dan mensucikan jiwanya sendiri.

Jangan lupa Vote nya Minna 🙄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cursed Destiny-JJK x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang