Chap 50. Terlahirnya Komandan Baru : Armada Bajak Laut Mugiwara

531 74 171
                                    

𓊈𝕰𝖝 𝕮𝖔𝖒𝖒𝖆𝖓𝖉𝖊𝖗?𓊉

𓊈𝕰𝖝 𝕮𝖔𝖒𝖒𝖆𝖓𝖉𝖊𝖗?𓊉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♕♕♕

(Vote dan Komen adalah hadiah terbaik untuk terus mendukung Author 🙌
Jangan lupa meninggalkan jejak kalian, kawan-kawan!!)

(HWAAAAAAAAAAAAAA!!! Nggak kerasa udah 50 chapter aja, hiks. Saya berterima kasih banyak untuk para pembaca yang masih setia mengikuti cerita saya. Saya harap kalian tidak kecewa dengan semua yang terjadi selama perjalanan 50 chapter ini.

Sekali lagi, saya berterima kasih banyak!! Dukungan dan kata-kata manis kalian adalah moodbooster bagi saya, jadi jangan sungkan untuk memenuhi kolom komentar!! Karena, saya selalu menunggu celoteh kalian :)

Selain itu, silahkan dilanjut sesi bacanya! Semoga kalian suka. Dan, Selamat membaca semua!!!)

♕♕♕

Tak beberapa lama berselang. Puing-puing bangunan melayang, berkumpul di atas langit Dressrosa, membersihkan negeri itu dari limbah sisa pertarungan beberapa hari yang lalu. Semua puing itu bergerak ke arah Timur, tempat dimana para Bajak Laut berkumpul. Semua orang yang berada di dalam pulau terkejut dengan skala serangan itu.

Puing-puing bangunan itu menutup jalannya cahaya, menimbulkan bayangan begitu besar menutupi wilayah mereka. Law pergi, dengan Saber di dalam gendong punggungnya, menatap bagaimana besarnya skala serangan sang Admiral. Mereka akhirnya tiba dan berkumpul kembali dengan rombongan.

Oi, Omaera!” sahutan dari Law mengalihkan atensi mereka semua. “Dimanapun kita berada sama saja. Segeralah pergi ke Pelabuhan dan jalankan kapalnya!” dia datang dan berusaha bergegas dengan paniknya. Sementara Saber masih terpaku akan kekuatan Fujitora.

“Baiklah, Trafal-LAW! KAMI SUDAH MENUNGGU MU DAN MUGI-” pekikan Cavendish yang tampak garang berhenti seketika setelah kembali melihat sosok itu, di balik punggung Law. “SABER-SAN!!!” dia mengambil jarak sangat jauh. Jantungnya berdegup dengan kencang, sungguh dia tak kuasa.

“Yo!” Saber menjawab dengan enteng.

“BUKAN SAATNYA UNTUK BERSANTAI SEPERTI ITU!” Sai sepertinya kewalahan dengan sikap Saber. “Sial. Aku tak terbiasa dengan sifat tercela nya,” dia lalu menghela nafas. “Sekarang yang lebih penting adalah, KITA HARUS BERSIAP UNTUK BERLAYAR!!” pria itu mengerahkan anak buahnya untuk bersiap di kapal. Mereka dengan sigap berlari menuju Pelabuhan.

“Boleh saja kita kembali ke kapal, tapi.. Aku yakin dia tidak akan membiarkannya,” ucapan dari Zoro mampu mengendalikan perhatian mereka tertuju kembali kepada Fujitora.

Saber pun ikut menatap. “Oh, oi! Issho-san!!” ia menyapanya dengan hangat.

“Jangan dipanggil, bodoh!” Usopp menampar kepala Saber dengan kesal.

𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X Oc Reader's [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang